Apa Itu Penyakit Beri-Beri? Kenali Penyebab, Gejala, Sampai Pengobatannya
Image Source: alodokter.com
Beri-beri merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B1 yang sanggup mempengaruhi banyak sistem pada tubuh. Akibat yang ditimbulkan biasanya berupa bengkak-bengkak dan pembesaran pada betis.
Apa yang dimaksud penyakit beri beri? Penyakit beri-beri ialah penyakit akhir kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Tiamin pirofosfat atau tiamin berfungsi sebagai koenzim pembentukan glukosa dan dipakai dalam jalur metabolisme lainnya. Secara singkat, vitamin B1 atau tiamin ialah nutrisi yang membantu tubuh mengubah masakan menjadi sumber energi dan menjaga fungsi jaringan tubuh.
Jika nutrisi tersebut tidak cepat diganti melalui konsumsi masakan kaya vitamin B1 atau pelengkap multivitamin, seseorang akan mengalami defisiensi tiamin dan berpotensi memengaruhi fungsi organ tubuh penting, menyerupai saraf, jantung, dan otak.
Pada artikel kali ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai penyakit beri-beri, mulai dari penyebab, gejala, sampai pengobatannya.
:
Penyebab penyakit beri-beri
Penyebab utama penyakit beri-beri ialah defisiensi vitamin B1 atau tiamin dalam tubuh. Penyakit ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:1. Beri-beri kering
Beri-beri kering umumnya terjadi pada penderita dengan konsumsi kalori rendah dan minim olahraga, yang menjadikan sistem saraf menyerupai gerakan motorik, sensorik, dan refleks terganggu, khususnya pada otot cuilan bawah tubuh.Dalam kondisi yang parah, sindrom Wernicke – Korsakoff sanggup terjadi, dengan tanda-tanda menyerupai muntah, nistagmus horizontal atau tremor kecil pada mata, penurunan fungsi penglihatan, demam, ataksia atau penyakit yang mengganggu saraf motorik, dan kerusakan mental secara progresif. Hanya sebagian dari penderita sanggup sembuh dari penyakit ini, khususnya jikalau sudah mencapai tahap kritis.
2. Beri-beri basah
Beri-beri lembap umumnya menyerang organ jantung. Intensitas penyakit ini dibagi menjadi 3 tahap yang saling berkaitan, mulai dari potensi edema, cedera otot jantung, sampai penyakit beri-beri kardiovaskular akut (Shoshin beri-beri).Secara umum, peningkatan acara jantung akan menjadikan retensi garam dan air pada ginjal. Jika didiamkan, kondisi ini berpotensi menjadikan retensi cairan di seluruh tubuh (edema).
Edema yang tidak ditangani sanggup menjadikan jantung bekerja ekstra keras untuk memasok cairan dan oksigen untuk memenuhi kebutuhan organ lainnya. Hal ini berpotensi menjadikan otot jantung cedera dan memicu tanda-tanda menyerupai takikardia (gangguan denyut jantung), hipertensi, serta nyeri dada.
Cedera otot jantung yang tidak ditangani secara dini sanggup menjadikan kerusakan yang lebih jauh. Kondisi yang disebut Shoshin beri-beri ini menjadikan jantung tidak bisa memasok keperluan organ lainnya dengan baik lantaran luka yang dialami. Hal ini memicu terjadinya sianosis atau perubahan warna kulit pada kaki dan tangan, takikardia, pembengkakan pembuluh darah di leher, dan berpotensi menjadikan gagal jantung. Ini merupakan tahap darurat dan perlu ditangani secara cepat untuk menghindari maut dalam hitungan jam sampai hari.
Risiko seseorang menderita penyakit beri-beri terkait dengan kebiasaan mengonsumsi beras giling (tanpa kulit), mengonsumsi alkohol secara berlebihan, dan jarang mengonsumsi masakan yang kaya akan vitamin B1. Adapun beberapa faktor lain yang juga sanggup memicu seseorang terjangkit penyakit ini adalah:
- Kelainan genetik (jarang terjadi)
- Hipertiroidisme (kelenjar tiroid overaktif)
- Menjalani basuh darah (hemodialisis)
- Mengidap AIDS
- Baru melaksanakan bedah bariatrik atau penurunan berat tubuh bagi penderita obesitas
- Mengonsumsi obat diuretik secara jangka panjang
- Mual dan muntah berlebih dikala hamil
- Ibu menyusui
- Bayi yang mengonsumsi susu dengan kadar tiamin rendah
Gejala penyakit beri-beri
Berikut ialah tanda-tanda penyakit beri-beri kering yang mungkin dialami:- Kesulitan berjalan
- Nyeri sampai kehilangan fungsi otot tubuh
- Merasakan sensasi geli di titik tertentu
- Kehilangan kemampuan rasa atau sensasi di tangan atau kaki
- Kelumpuhan tungkai cuilan bawah
- Nistagmus atau tremor/kejang pada mata
- Kesulitan berbicara
- Linglung
- Mual
Sedangkan tanda-tanda penyakit beri-beri lembap yang mungkin dialami adalah:
- Napas pendek dikala melaksanakan acara tertentu
- Kesulitan bernapas dikala tidur
- Denyut jantung meningkat
- Pembengkakan di tungkai cuilan bawah
Dalam perkara tertentu, penyakit beri-beri sanggup diasosiasikan dengan sindrom Wernicke – Korsakoff, yaitu kerusakan otak yang diakibatkan oleh defisiensi tiamin. Beberapa tanda-tanda yang sanggup dialami meliputi:
- Linglung
- Kehilangan kemampuan mengingat dan meresap memori yang baru
- Halusinasi
- Kehilangan koordinasi otot
- Masalah penglihatan, menyerupai penglihatan ganda atau kejang mata
Diagnosis penyakit beri-beri
Pemeriksaan yang umumnya dilakukan untuk menegakkan diagnosis beri-beri, yaitu:- Pemeriksaan fisik, menyerupai mengusut denyut jantung pasien, pembengkakan pada kaki atau tangan, dan kemampuan bernapas.
- Tes darah, untuk mengusut kadar tiamin dalam darah, asam piruvat, laktat, alpha ketoglutarate, dan glikosilat.
- Tes urine, untuk mengusut kadar tiamin yang dikeluarkan tubuh.
- Pemindaian (MRI, CT scan, EEG, atau ekokardiogram), untuk mengusut kondisi organ dalam tubuh.
- Pemeriksaan neurologi, menyerupai mengusut koordinasi tubuh, kemampuan berjalan, refleks, kondisi mata, dan otak.
Pengobatan penyakit beri-beri
Apakah penyakit beri beri bisa disembuhkan? Penderita penyakit beri-beri umumnya mempunyai kemampuan bekerja yang terbatas, dikarenakan pasokan tenaga di dalam tubuh tidak seimbang. Selain itu, tidak gampang bagi penderita untuk pulih dari penyakit ini jikalau telah memasuki tahap kritis. Kondisi menyerupai hilang ingatan permanen dan gagal jantung ialah sebagian dari risiko besar yang mungkin terjadi jikalau penyakit beri-beri tidak ditangani secara dini.Penyakit beri-beri secara umum sanggup disembuhkan memakai pelengkap tiamin, baik yang diminum secara oral atau melalui suntikan untuk mengganti kandungan tiamin yang kurang dalam tubuh. Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan vitamin atau obat-obatan lain sesuai kondisi yang dialami.
Selama pengobatan, pasien akan disarankan untuk melaksanakan tes darah secara rutin untuk memonitor imbas pengobatan yang diberikan.
Komplikasi penyakit beri-beri
Penyakit beri-beri yang tidak ditangani secara sempurna berpotensi merusak organ tubuh dan menjadikan komplikasi, seperti- Gangguan psikotik
- Anafilaktik atau reaksi alergi berat
- Gagal jantung kongestif
- Koma
- Kematian
Pencegahan penyakit beri-beri
Untuk mencegah terjangkit penyakit beri-beri, terdapat serangkaian masakan dengan kandungan tiamin tinggi yang sanggup dikonsumsi, di antaranya:- Daging
- Ikan
- Kacang-kacangan (khususnya kacang polong)
- Biji-bijian
- Nasi
- Susu.
- Sereal
- Asparagus
- Bayam
- Labu Acorn
- Taoge
- Bit hijau
Hindari memproses atau memasak masakan tersebut untuk waktu yang usang lantaran akan menurunkan kadar tiamin yang terkandung di dalamnya. Usahakan untuk mengurangi konsumsi masakan dan minuman dengan kandungan antitiamin, menyerupai teh, kopi, dan kacang pinang.
Selain itu, tubuh tidak bisa meresap tiamin dalam kondisi panas. Untuk itu, hindari konsumsi alkohol berlebih untuk menekan risiko terjangkit penyakit beri-beri. Konsumsi pelengkap vitamin B1 secara rutin menurut resep dokter bisa dilakukan untuk menggantikan kadar tiamin yang hilang.
Bagi ibu yang mempunyai bayi, pastikan untuk mengusut kandungan vitamin B1 di dalam susu formula sebelum membeli, biar kebutuhan zat tersebut pada sang bayi bisa terpenuhi.
Nah, itulah pembahasan lengkap wacana penyakit beri-beri mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, sampai pengobatannya. Apabila Anda mempunyai problem wacana penyakit beri-beri ini segeralah konsultasi kepada dokter untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Demikian klarifikasi tentang apa itu penyakit beri beri. Semoga bermanfaat.