Meninggal Sehabis Melahirkan Alasannya Yaitu Preeklampsia, Ibu Hamil Harus Tahu Kondisi Ini

Meninggal Setelah Melahirkan Karena Preeklampsia Meninggal Setelah Melahirkan Karena Preeklampsia, Ibu Hamil Harus Tahu Kondisi Ini
Sumber gambar Deskgram

Kelahiran anak selalu menjadi momen yang paling dinanti dan membahagiakan bagi setiap pasangan suami istri. Apalagi momen kelahiran ini yaitu anak pertama.

Namun di sisi lain, orangtua ini harus mencicipi kehilangan alasannya yaitu istri tercintanya meninggal tak usang sesudah melahirkan alasannya yaitu preeklampsia.

Namun momen senang yang slalu di tunggu tidak selalu menyertai dan dirasakan oleh Farabi Firdausy asal Jakarta.

Di satu sisi, ia merasa senang alasannya yaitu buah hati pertamanya lahir dalam kondisi sehat.

Namun di sisi lain, ia harus mencicipi kehilangan alasannya yaitu istri tercintanya meninggal tak usang sesudah melahirkan.

Dikutip dari okezone.com Farabi menceritakan kejadian yang dialaminya. Di usia kandungan 37 minggu, sang istri mengalami demam tinggi. Di hari pertama demam, almarhumah istrinya yang berjulukan Nurul Isnindianingsih pribadi dibawa ke rumah sakit.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata wanita berusia 26 tahun itu positif terkena demam berdarah dengue (DBD) sehingga harus menjalani rawat inap.

“Tapi sudah empat hari (dirawat), dengan segala penanganan maksimal plus transfusi trombosit, kondisi istri saya terus melemah. Ternyata sesudah dicek istri saya ada preeklampsia,” ujar Farabi.

Meninggal Setelah Melahirkan Karena Preeklampsia Meninggal Setelah Melahirkan Karena Preeklampsia, Ibu Hamil Harus Tahu Kondisi Ini
Sumber gambar blog.hawaku.com

Apa itu Preeklampsia ?


preeklampsia yaitu sindrom yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, kenaikan kadar protein di dalam urin (proteinuria), dan pembengkakan pada tungkai (edema). Pre-eklampsia dialami oleh ibu yang sedang hamil, terutama para ibu muda yang gres pertama kali hamil.

Saat almarhumah Nurul diketahui mengalami preeklampsia, kondisinya tidak memungkinkan untuk segera menjalani operasi melahirkan. Menurut dokter yang menangani, preeklampsia yang dialami oleh almarhumah tergolong berat dan ketika itu trombositnya sangat rendah.

Dihadapkan pada situasi yang sulit, almarhumah Nurul tidak dapat berpikir terlalu banyak. Sementara Farabi berpikir supaya operasi caesar dijalankan ketika kondisi sang istri sudah benar-benar kuat.

“Tapi tiba-tiba istri saya kejang yang merupakan dampak preeklampsia sehingga sudah enggak ada pilihan selain operasi,” imbuhnya.

Semula operasi berjalan lancar dan dokter yang menangani juga merasa senang alasannya yaitu baik ibu maupun bayi berhasil diselamatkan.

Kondisi Istri dan Anak Saya Baik-baik Saja Namun Takdir Berkata Lain


Pada ketika itu, tentunya tidak pernah terlintas atau terbayangkan dalam benak Farabi jikalau sang istri akan meninggalkannya untuk selama-lamanya. Namun nyatanya takdir berkata lain. Ketika dini hari, kondisi almarhumah Nurul mulai menurun. Dirinya mengalami komplikasi dari preeklampsia yang mengarah ke HELPP Syndrome.

:
1. Minum Teh Saat Perut Kosong, Waspada Dampak Buruk Ini Bagi Tubuhmu
2. Cara Praktis Bersihkan Karpet Rumah yang Kotor, Pakai Cara Ini Agar Karpet Selalu Baru

“Organ istri saya banyak yang kena alasannya yaitu itu. Kurang dari 24 jam sesudah operasi, istri saya berpulang,” ujar Farabi.

Kepergian sang istri tentu meninggalkan murung mendalam bagi laki-laki berusia 27 tahun itu. Melalui curahan di media sosial, Farabi menyampaikan jikalau kejadian ini menjadikannya pribadi yang lebih baik dan kuat. Terlebih dengan kehadiran Archie Nugho Firdausy, buah cintanya dan almarhumah Nurul yang lahir pada 31 Maret 2019 lalu.
Related Posts