Masyaallah, Ternyata Ini Diam-Diam Ilmiah Larangan Rasulullah Makan Dan Minum Sambil Berdiri


Minum sambil bangun (gambar: plus.google.com)

Rasulullah telah melarang kita untuk makan dan minum sambil berdiri.

Bahkan didalam hadist dikatakan, ketika lupa minum sambil bangun hendaknya ia  memuntahkannya.

Ternyata, ibarat inilah pesan yang tersirat medis dibalik larangan tersebut.

MasyaAllah...

Dalam sebuah riwayat sobat Anas bin Malik menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang minum sambil berdiri.

Qatadah menjelaskan, “Lalu kami bertanya, ‘Kalau makan?’ Beliau bersabda, ‘Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih jelek dan keji’.” (HR. Muslim)

Sementara itu Abu Hurairah menuliskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ

Janganlah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Barang siapa yang lupa hal itu, hendaklah ia memuntahkannya.” (HR. Muslim no. 2026)

Lantas apa bergotong-royong efek makan dan minum sambil bangun berdasarkan medis?

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani menjelaskan bahwa minum dan makan sambil duduk lebih menyehatkan, aman, enak, dan menjaga kehormatan.

Sebab, apa yang dimakan dan diminum sambil duduk akan melewati dinding perut dengan pelan dan lembut.

Sedangkan, minum sambil bangun mengakibatkan jatuhnya air ke dasar perut dengan keras dan menghantamnya.

Jika hal ini terjadi secara berulang-ulang dan dalam waktu yang usang bisa mengakibatkan perut menjadi longgar dan lemah. Selanjutnya, perut akan sulit mencerna.

Dahulu Rasulullah memang pernah minum sambil bangun alasannya yaitu kondisi darurat yang menghalanginya untuk minum sambil duduk, ibarat keadaan sesak di tempat-tempat yang suci. Namun, ia tidak mengakibatkan hal itu sebagai kebiasaan dan terus-menerus.

Hal senada diungkapkan Dr. Ibrahim Ar-Rawi, ia menyatakan bahwa insan ketika bangun dalam keadaan tertekan dan alat penyeimbang dalam syarafnya dalam keadaan sangat aktif.

Sehingga, ia melaksanakan kontrol penuh terhadap seluruh otot badan untuk melaksanakan keseimbangan dan bangun tegak.

Hal itu menciptakan insan tidak bisa menerima ketenangan dari organ badan yang berfungsi untuk kegiatan makan dan minum.

Ketenangan ini hanya diraih insan ketika dalam kondisi duduk. Sebab, sejumlah otot dan syaraf dalam keadaan damai dan santai, pancaindra normal, serta respons sistem pencernaan terhadap masakan dan minuman juga semakin baik, ibarat dilansir dari kiblat.net.

:

Fakta lainnya, ibarat dikutip dari Tibbun Nabawi, Karya Subhi Sulaiman, makan dan minum yang dilakukan dengan bangun secara terus-menerus akan membahayakan dinding usus dan berisiko mengakibatkan luka pada lambung.

Menurut para dokter, 95% luka pada lambung terjadi di tempat-tempat jalan masuknya masakan atau minuman.

Saat berdiri, akan terjadi pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya masakan ke usus secara mudah. Ini terkadang mengakibatkan rasa sakit dan mengganggu fungsi pencernaan. Akibatnya, seseorang bisa kehilangan rasa nyaman ketika makan dan minum.

Namun dibalik fakta-fakta diatas, yang harus kita yakini yaitu apabila Rasulullah telah melarang kita untuk melaksanakan sesuatu (makan dan minum sambil bangun misalnya), maka tentu hal itu niscaya sanggup membawa kebaikan pada diri kita.

Sehingga kita tidak perlu lagi bertanya “mengapa Rasul melarang, dsb” alasannya yaitu ia dalam setiap memberikan sesuatu niscaya berdasarkan petunjuk Allah melalui mediator malaikat. Wallahu A'lam.

Demikian, Semoga bermanfaat.
Related Posts