Ustad Somad Bacakan Do'a, Mendiang Abang Syahrini Meneteskan Air Mata
Realita yang terjadi ketika mendiang kakak Syahrini dibacakan do'a oleh ustad Abdul Somad Lc.MA, hal yang tak didugapun terjadi. Berikut klarifikasi dari Rani, adik perempuan Syahrini..
Image from tribunstyle.com
Jenazah kakak sulung penyanyi Syahrini, Ridwan Zaelani, menitikan air mata ketika didengarkan doa dari Ustad Abdul Somad.
Hal itu diungkap oleh adik sekaligus manager Syahrini, Aisyahrani.
Seperti yang dilansir dari Tribunstyle.com, akreditasi itu diunggah Rani lewat postingannya di akun Instagram pribadinya pada Kamis (27/9/2018).
Pada postingan itu Rani mengunggah video Ustaz Abdul Somad mengenang sosok Ridwan.
Ustad Abdul Somad juga menawarkan doa kepada Syahrini'>kakak Syahrini lewat video pendek tersebut.
Dilansir dari keterangan postingan itu Rani mencoba mendengarkan video doa Ustad Abdul Somad ke pendengaran jenazah.
Rani mengaku terkejut ketika melihat air keluar dari mata mayat ketika didengarkan video tersebut.
"@ustadzabdulsomad stlah dapet video ini saya lgs dekatkan ke pendengaran mayat kaka saya.. sontak almarhum meneteskan air mata padahal matanya sudah tertutup," tulisnya.
Rani menyampaikan bahwa Ustad Abdul Somad telah menjadi guru agama bagi Ridwan semasa hidup.
Ia berharap lewat doa itu Ridwan sanggup dibukakkan pintu maaf.
Sebelumnya diberitakan keluarga penyanyi Syahrini tengah dirundung duka.
Kakak sulung Syarhrini, Ridwan Zaelani, meninggal dunia tanggapan tersengat arus listrik ketika bekerja pada Selasa (25/9/2018).
Jenazah Ridwan Zaelani dimakamkan di daerah Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (26/9/2018).
Syahrini mengungkap penyebab simpulan hidup kakaknya murni kecelakaan.
Ridwan diketahui mengelola proyek keluarga pada bidang pertambangan di daerah Rumpin, Bogor.
"Kakak saya dan keluarga sudah usang bebuyutan dengan keluarga menggeluati bisnis kuari (penambangan). Kuari itu ialah gunung yang dikelola olah almarhum ayah dan diteruskan kakak saya," kata Syahrini menyerupai dikutip Tribunstyle.com dari Kompas.com, Kamis (27/9/2018).
Meninggal di usia 44 tahun, kakak Syahrini meninggalkan seorang istri dan empat anak.
: Kakak Syahrini Meninggal Tersengat Listrik, Kebiasaan Sepele Ini Nggak Kalah Bahayanya!
15 Tanda-Tanda Khusnul Khotimah Saat Meninggal
Kehidupan dalam kubur memang menjadi diam-diam Allah Azza wa Jalla. Tidak ada seorang pun yang sanggup mengetahuinya. Namun kita sanggup melihat dari cara insan itu meninggal. Orang-orang baik akan meninggal dalam keadaan baik (khusnul khotimah) dan dijauhkan dari azab kubur. Sedangkan orang-orang jelek meninggal secara jelek (su’ul khotimah).Berikut ini beberapa tanda khusnul khotimah menurut dalil-dalil hadist dan Al-quran.
1. Orang yang meninggal dengan mengucapkan kalimat syahadat “La ilaaha illallah”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang simpulan perkataannya ialah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka ia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)2. Orang yang meninggal pada malam Jum’at atau hari Jum’at
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)3. Orang yang meninggal dengan keringat di dahi
“Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat didahinya.” (HR. Ahmad): Fakta Terbaru: Tinggal Serumah dengan Mertua, 3 Kali Lebih Berisiko Terkena Sakit Jantung!
4. Orang yang meninggal dalam keadaan sakit perut (gangguan lambung, ginjal, usus dan sebagainya yang ada di sekitar perut)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :“Barangsiapa yang mati lantaran sakit perut maka ia ialah syahid.” (HR. Muslim)5. Wanita yang meninggal ketika melahirkan bayinya
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, simpulan hidup lantaran wabah thaun terhitung syahid, simpulan hidup lantaran sakit perut terhitung syahid, simpulan hidup lantaran karam terhitung syahid dan seorang perempuan yang mati lantaran melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad)6. Orang yang meninggal lantaran wabah penyakit Tha’un
Menurut Ibnu Qoyyim al Jauziyah dan Imam Nawawi, Tha’un ialah sejenis penyakit kulit, menyerupai bisul-bisul, bengkak, memar diseluruh anggota tubuh.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Siapa yang mati lantaran wabah penyakit Tha’un, ia syahid.(HR. Muslim)
7. Orang yang meninggal di medan perang dengan niat membela agama Islam (jihad Fisabilillah)
Allah Ta’ala berfirman: “Janganlah kau menerka bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati bahkan mereka hidup di sisi Rabb mereka dengan mendapat rizki.” (QS. Ali Imran)Dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bagi orang syahid di sisi Allah ia beroleh enam perkara, yaitu diampuni dosanya pada awal mengalirnya darahnya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dilindungi dari adzab kubur, kondusif dari kengerian yang besar (hari kiamat), dipakaikan embel-embel iman, dinikahkan dengan hurun ‘in (bidadari surga), dan diperkenankan memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari kalangan kerabatnya.” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah)
8. Orang yang meninggal lantaran terbakar api
Dari Jabir bin Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh: mati lantaran tha’un syahid, mati lantaran karam syahid, mati lantaran sakit tulang rusuk syahid, mati lantaran sakit perut syahid, mati lantaran terbakar syahid, mati lantaran tertimpa benda keras syahid, perempuan yang mati lantaran melahirkan syahid.” (HR. Abu Daud).9. Orang yang meninggal lantaran tenggelam
Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal lantaran penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)10. Orang yang meninggal alasannya kejatuhan bangunan atau jatuh dari tebing
Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal lantaran penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)11. Orang yang meninggal sehabis menjalankan amalan shaleh
Seseorang yang meninggal ketika melaksanakan amal shaleh, menyerupai bersedekah, puasa, solat, haji dan ibadah lain tergolong dalam meninggal khusnul khatimah.Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah kemudian wafat sehabis mengucapkannya maka ia masuk surga, barangsiapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah kemudian wafat ketika mengerjakannya maka ia masuk surga, barangsiapa yang berzakat dengan satu sedekah mengharapkan wajah Allah kemudian wafat ketika mengerjakannya maka ia masuk surga.”
: Meski Boleh Menggendong Anak Waktu Sholat, Ini 2 Syarat yang Harus Anda Perhatikan
12. Orang yang meninggal dengan wajah tanpa ketakutan
Orang-orang mukmin yang gemar melaksanakan amalan shaleh semasa hidupnya, maka mereka tidak akan takut menghadapi kematian. Sebaliknya, mereka justru berharap akan simpulan hidup semoga segera bertemu dengan Rabb Semesta Alam. Umumnya orang-orang tersebut akan meninggal dengan wajah berseri-seri.Dari Anas bin Malik Radhiyallohu ‘anhu, bahwa nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bahagia bertemu dengan Allah, maka Allah bahagia bertemu dengannya. Dan barangsiapa tidak bahagia bertemu dengan Allah, maka Allah tidak bahagia bertemu dengannya.” Para sobat bertanya; “Wahai Rasulullah, kami semua tidak menyukai kematian?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bukan itu yang saya maksud, namun seorang yang beriman apabila menghadapi sakaratul maut, maka seorang pemberi kabar besar hati utusan Allah tiba menghampirinya seraya memperlihatkan tempat kembalinya, sampai tidak ada sesuatu yang lebih ia sukai kecuali bertemu dengan Allah. Lalu Allah pun suka bertemu dengannya. Adapun orang yang banyak berbuat dosa, atau orang kafir, apabila telah menghadapi sakaratul maut, maka tiba seseorang dengan memperlihatkan tempat kembalinya yang buruk, atau apa yang akan dijumpainya berupa keburukan. Maka itu membuatnya tidak suka bertemu Allah, sampai Allah pun tidak suka bertemu dengannya.” (HR. Ahmad).
13. Orang yang meninggal lantaran mempertahankan hartanya
Harta disini sanggup diartikan sebagai benda (seperti uang, emas, rumah, dan sejenisnya) atau juga sanggup kehormatan diri.Dari Abu Hurairah RA meriwayatkan: “Datang seorang pria kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam dan bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana bila ada seseorang yang hendak mengambil hartaku?” Beliau bersabda, “Jangan engkau berikan hartamu!” Bagaimana bila ia melawanku?” Beliau bersabda; “Lawanlah dia!”, “Bagaimana bila ia membunuhku?” Beliau bersabda; “Engkau syahid”, “Bagaimana bila saya yang membunuhnya?” Beliau bersabda; “Dia di neraka!.” (HR. Muslim)
14. Orang yang meninggal lantaran mempertahankan keluarganya
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang terbunuh lantaran mempertahankan hartanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh lantaran memeprtahankan agamanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh lantaran mempertahankan nyawanya maka ia syahid dan barangsiapa yang terbunuh lantaran memeprtahankan keluarganya maka ia syahid.” (HR. Tirmidzi)15. Orang yang meninggal dengan pujian
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan:“Suatu ketika para sobat melihat sebuah mayat yang diangkat menuju pemakamannya. Mereka pun memuji mayat ini. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘wajib wajib wajib.’ Tidak berselang lama, lewat mayat lain. Kemudian para sobat pribadi mencelanya. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, wajib wajib wajib.’
Umar pun bertanya, ‘Apanya yang wajib?’
Rasul menjawab “Jenazah pertama kalian puji dengan kebaikan, maka ia berhak mendapat surga. Jenazah kedua kalian cela, maka ia berhak mandapat neraka. Kalian ialah saksi Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga almarhum diterima disisi allah swt dengan keadaan khusnul khotimah. amiin...