Defisit 16,5 Trilliun, Sutopo Ungkap 8 Penyakit Kronis Yang Membebani Bpjs Kesehatan


Defisit Kas BPJS Kesehatan 2018 Bisa Rp 16,5 T (CNBC Indonesia)

Bukan cuma defisit BPJS Kesehatan yang harus kita perhatikan...

Namun meningkatnya jumlah penyakit kronis di Indonesialah yang lebih mengerikan.

Mulailah hidup sehat... Berikut 8 penyakit kronis yang paling banyak bebani BPJS Kesehatan berdasarkan Sutopo Purwo Nugroho!

Ada yang berbeda kali ini dengan unggahan twitter dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Jika biasanya dia mem postingan terkait dengan tragedi alam, Sutopo kali ini memposting sebuah ilustrasi penyakit kronis yang memicu defisit keuangan BPJS Kesehatan dalam dua tahun terakhir.

Melalui akun resmi Twitter miliknya @Sutopo_PN, dia mengungkap 8 penyakit kronis yang membebani BPJS.

Sutopo juga mengatakan, penyakit kronis di masyarakat terus meningkat alasannya yaitu terkait gaya hidup tidak sehat.

Oleh alasannya yaitu itu, dia mengajak seluruh masyarakat menjaga gaya hidup mereka.

"Inilah 8 penyakit kronis yang membebani BPJS. Penyakit kronis di masyarakat terus meningkat alasannya yaitu terkait gaya hidup tidak sehat," Tulis Sutopo, dalam cuitannya lewat akun twitternya @Sutopo_PN, pada Minggu (18/11/2018) malam.


8 Penyakit yang membebani BPJS

Sementara dalam ilustrasi yang berasal dari CNBC Indonesia, terdapat delapan penyakit kronis yang membebani keuangan BPJS Kesehatan sampai defisit sebesar Rp 16,5 triliun hanya dalam depan bulan yakni Januari sampai Agustus 2018.

Badan Penyelenggara Jaminan Kesejahteraan (BPJS) Kesehatan kembali mengalami defisit alasannya yaitu tingginya klaim tidak berbanding lurus dengan setoran iuran yang masuk.

BPJS Kesehatan harus membayar klaim yang cukup tinggi pada penyakit-penyakit koronis menyerupai jantung dengan total klaim Rp 6,67 triliun atau 51,99 persen, kanker sebesar Rp 2,11 triliun atau 16,46 persen, stroke sebesar Rp 1,62 triliun atau 12,65 persen dan gagal ginjal sebesar Rp 1,5 triliun atau 11,72 persen dari total defisit.

Selain itu, penyakit thalasamia menghabiskan anggaran sebesar Rp 298 miliar atau 1,26 persen, hepatitis sebesar Rp 209 miliar atau 1,83 persen, leukimia sebesar Rp 199,3 miliar atau 1,55 persen dan haemophilia Rp 213,95 miliar atau 1,67 persen.

"Ayolah netizen, raihlah hidupmu yang sehat. Biarlah kami yang sudah terlanjur sakit kronis ini yang merasakan. Anda jangan. Anda harus sehat!!," tambah Sutopo.

Seperti diketahui, Sutopo sendiri merupakan penyintas paru-paru stadium 4B.