Pertolongan Allah Begitu Positif Bagi Andi Mustafa, Korban Gempa Yang Selamat Dengan Berzikir!


Korban gempa Palu, Andi Mustafa, berhasil selamat sesudah berzikir di bawah reruntuhan. (Foto: Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah...

Kisah Andi Mustafa, mengaku lolos dari kematian alasannya berzikir dikala tanah dan bangunan disekitarnya hancur lebur ditelan bumi akhir gempa Palu.

Berikut penuturan lengkapnya! Sungguh Keajaiban yang begitu nyata...

Andi Mustafa, seorang warga korban gempa yang tinggal di Jalan Kana 2, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat.

Daerah ini merupakan salah satu wilayah yang mengalami imbas gempa paling parah, alasannya diluluhlantakkan dan ditelan bumi dikala gempa melanda.

Dia mengaku lolos dari kematian alasannya berzikir dikala gempa magnitudo 7,4 mengguncang Palu dan Donggala, Jumat, 28 September 2018.

Berikut penuturan Andi wacana pertolongan Allah yang bigitu konkret baginya;

Andi menuturkan, ia hendak melakukan salat magrib, ketika rumahnya diguncang jago oleh gempa. Istrinya berteriak-teriak menyuruhnya ke luar.

"Saya sedang berwudu di kamar mandi. Kemudian ambil sarung, eh Maytua bilang keluar saja-keluar saja," ucap Andi mengingat kejadian memilukan yang dialaminya, Sabtu (6/10/2018).

Andi pun berlari mencari perlindungan. Namun, langkahnya terhenti alasannya jalan menuju pintu keluar telah tertutup material bangunan.

Tak ada pilihan, Andi hanya sanggup pasrah. Dia duduk bersila sambil berzikir mengucap tasbih, tahmid, dan takbir.

Namun tak disangka-sangka, dalam sekejap Allah mengatakan kuasa-Nya.

Tiba-tiba cahaya putih muncul dan tembok di akrab Andi terbelah. Dari situlah Andi lalu sanggup keluar dan selamat dari maut.

"Tembok rumah ambruk ke belakang. Lalu tahu-tahu saya sudah dalam keadaan duduk bersila," ucap Andi, ibarat dilansir dari liputan6.com.

Dalam situasi masih genting, Andi berhasil menyelamatkan diri dan mencoba menolong orang-orang didekatnya. Ternyata ada dua tetangga yang terjepit reruntuhan bangunan.

"Satu orang selamat. Satunya lagi meninggal alasannya timbunannya parah sekali," ujar dia.

Saat ini, Andi masih tak percaya atas pertolongan yang telah diberikan Allah tersebut padanya.

Menurut dia, secara kebijaksanaan jikalau melihat keadaan, tidak mungkin beliau sanggup hidup.

"Kalau bicara selamat, tidak masuk akal," ungkap dia.

:

Tidak hanya Andi, anaknya yang berjulukan Andy Rizky juga selamat. Namun, sang istri yang lari lebih dulu menyelamatkan diri, malah meninggal tertelan bumi.

"Saat gempa cuma dua orang. Saya sama istri. Tapi Istri lari duluan dan beliau tertimbun," ucap Andi.

Andi menceritakan, anaknya selamat dikala berusaha menghindari gundukan tanah. Saat gempa melanda, kata dia, bentuk tanah ibarat mirip ular besar.

"Ada tiga orang bersama anak saya. Tapi mereka semua karam di tanah," ucap dia.

Untuk diketahui, data BNPB Sabtu (6/10/2018) sampai pukul 17.00 Wita terdapat 1.649 orang meninggal dunia akhir gempa dan stunami di Sulteng.

Jummlah tersebut terdiri dari, Donggala 159 orang, Kota Palu 1.413 orang, Sigi 64 orang, Parigi Moutong 1 2 orang, Pasangkayu 1 orang.

Tidak hanya itu, tercatat sampai dikala ini untuk korban luka berat sebanyak 2.549 orang, korban Hilang 265 orang, korban tertimbun 152 orang.