Kuasa Allah, Masjid Ini Masih Bangun Kokoh Pasca Gempa-Tsunami! Begini Kesaksian Muadzin


Masjid Babul Jannah di loli Saluran, Banawa, Kabupaten Donggala tetap berdiri kokoh pasca Gempa dan tsunami. (Foto: liputan6.com)

Tak masuk diakal...

Masjid Babul Jannah di loli Saluran, Banawa, Kabupaten Donggala tetap berdiri kokoh pasca gempa dan tsunami dahsyat.

Padahal, Masjid tersebut terletak hanya 50 meter dari bibir pantai.

MasyaAllah...

Masjid Babul Jannah di loli Saluran, Banawa, Kabupaten Donggala menarik perhatian banyak warga.

Rumah Allah ini menjadi saksi bisu dahsyatnya gempa dan tsunami menerjang Palu dan Donggala, Jumat 28 September 2018.

Meski mengalami sedikit kerusakan  di bab pagar depen, Masjid yang terletak 50 meter dari di bibir pantai tersebut masih berdiri kokoh. Padahal bangunan di sekitarnya luluh lantah dengan tanah.

Penuturan Muadzin Soal Masjid yang Kokoh Pasca Gempa

Heris ialah salah satu saksinya. Dia ada di lokasi kala air bah tsunami menyapu wilayah tersebut

Saat itu, Heris sedang mengumandangkan adzan magrib. Petaka itu tiba dikala mengucapkan Hayya 'alal falah.

Suasana yang tadinya damai berubah mencekam. Masjid bergoyang-goyang tak beraturan, ditambah lagi kondisi gelap gulita.

"Kipas angin jatuh," ucap Heris, ibarat dilansir dari liputan6.com, Minggu (7/10/2018).

Beberapa menit kemudian, air masuk ke dalam ruangan masjid. Tingginya kira-kira mencapai 100 sentimeter. Heris lantas berupaya menyelamatkan diri. Saat itu, Heris yang terakhir.

"Jemaah lainnya telah lebih dulu pergi," ujar dia.

Selang beberapa hari mengungsi, Heris kembali. Dia pun kaget melihat bangunan yang sudah 15 tahun berdiri tidak rata dengan tanah.

"Masjid kami dilindungi, berkahi dari segala insiden Dia punya menara tidak apa-apa," terang dia.

Dia menjelaskan, bangunan hanya mengalami rusak sedikit dibagian depan karena di adu benda-benda dari luar.

"Masjid ini utuh sebetulnya," terang dia.

:

MasyaAllah...

Kuasa Allah begitu nyata. Pasalnya, gempa berkekuatan 7,4 yang mengguncang Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB terbilang begitu dahsyat.

Gempa yang diertai tsunami tersebut  mengakibatkan kerusakan parah di banyak sekali tempat.

Bahkan kedahsyatan tsunami ini bisa menyeret bangunan-bangunan di bibir pantai sampai luluh lantah.

Tak hanya itu, Data BNPB Sabtu (6/10/2018) sampai pukul 17.00 Wita terdapat 1.649 orang meninggal dunia.

Jummlah tersebut terdiri dari, Donggala 159 orang, Kota Palu 1.413 orang, Sigi 64 orang, Parigi Moutong 1 2 orang, Pasangkayu 1 orang.