Dimuntahkan Bumi Sesudah Aku Ditelan Kedalam Tanah Dongeng Ramna Korban Selamat Likuifaksi
Sumber gambar
"Alhamdulillah aku didesak tanah keatas sehingga dapat berusaha keluar dari dalam tanah"
Dari dalam rekahan tanah aku meraih apapun untuk dapat keluar, risikonya cabang pohon dapat aku raih dan keluar dari dalam tanah.
Terus menyisahkan dongeng pilu dari Gempa yang terjadi di Sulawesi Selatan,tepatnya di Palu.
Gempa sekaligus Tsunami dan fenomena Likuifaksi yang menjadi bencana yang sangat mengerikan, banyak korban jiwa berjatuhan dan memporak-porandakan lebih dari satu kelurahan di Petobo.
Namun disatu sisi kisah pilu yang selalu menghantui para korban, ada satu kisah yang megharukan dari selamatnya seorang perempuan dari peristiwa Likuifaksi tersebut.
Ramna seorang perempuan korban Gempa dan Likuifaksi yang selamat.
“Saya sudah masuk dalam rekahan bumi yang tiba-tiba terbelah, namun aku kemudian didorong ke atas oleh tanah yang ada di dalamnya,” kata Ramna.
Saya sudah mengira akan mati alasannya yakni tertelan bumi dikala gempa terjadi, namun ia masih diberikan kesempatan Allah untuk hidup.
“Jika tidak dimuntahkan lagi oleh tanah, aku niscaya karam dalam lumpur. Saya bersyukur masih diberi kesempatan hidup,” ujar Ramna sambil mencuci alat masaknya.
Sumber gambar islamidia.com
Saya tertolong dan dapat keluar dari dalam lumpur sehabis aku didesak keatas oleh tanah, dan dialam rekahan tanah aku meraih cabang pohon yang tumbang.
Lewat kayu inilah aku sekuat tenaga bangkit dan keluar dari rekahan tanah, Setelah berada di atas, secepatnya ia keluar dari “neraka” lumpur Petobo dan mencari daerah yang aman.
:
- Astagfirullah, Likuifaksi di Palu Ternyata Telah Tertulis Jelas Dalam Al Qur'an
- Fenomena Likuifaksi Bisa Terjadi di Bandung, 10 Kecamatan Rawan Bencana Ini Bisa di Cek Lewat Aplikasi
- Bukan Likuifaksi, Fenomena Aneh Muncul di Sumenep! Tanah "Mendidih" Hebohkan Warga
Nasib Malang Dialami Anggota Keluarganya yang Lain
Nasib malang bagi mertuanya, Harina (60) perempuan bertubuh besar ini terseret dalam puing-puing rumahnya dan meluncur ke bab bawah.
Didalam puing rumah ada Rolly (39) anak menantu aku dan Vini (16) anak aku yang tinggal dengan neneknya.
“Rolly memang cacat semenjak lama, ia tidak dapat apa-apa dalam menghadapi bencana ini,” tutur Ramna.
Terjebak dalam puing-puing rumah menciptakan Harina, Rolly dan Vini tidak dapat apa-apa meskipun mereka berusaha keras ingin keluar dari himpitan beton.
Yang tragis adalah, dikala terhimpit reruntuhan rumah, ketiga korban bersama material yang menghimpitnya ini hanyut terbawa arus lumpur ke bab bawah.
Related Posts