Diperingati Setiap 12 November, Begini Sejarah Dan Kontroversi Hari Ayah Nasional


Ilustrasi ucapan hari ayah (sumber via tribunnews.com)

Bukan hari Ibu saja yang diperingati, hari Ayah pun juga diperingati.

Tepat hari ini 12 November hari Ayah diperingati, pun begitu mungkin banyak orang hanya saja turut memperingatinya dan tak tahu asal muasal tercetusnya hari Ayah.

Dibalik itu semua, menyelidiki dari sejarah tercetusnya, banyak menuai kontroversi banyak pihak hingga hingga hasilnya tercetuslah hari ayah...

Perayaan Hari Ayah juga ada di Indonesia. Hari Ayah Nasional dilaksanakan setiap tanggal 12 November.

Meskipun tidak sepopuler hari ibu, Hari Ayah tetap dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Hari Ayah juga menyimpan sejarah panjang dan kontroversial. Bagaimana sejarah dan kontroversi Hari Ayah Nasional?

Dilansir dari laman Reader's Diggest, Hari Ayah telah ada semenjak 100 tahun yang lalu.

Jika hari ibu telah ada semenjak tahun 1860an, Hari Ayah tercipta semenjak tahun 1908.

Hari Ayah berawal ketika sebuah gereja di Virginia Barat mengadakan doa untuk menghormati 362 laki-laki yang terbunuh dalam ledakan penambangan batubara pada tahun sebelumnya.

Ini ialah program pertama yang bertujuan menghormati para ayah di negara tersebut.

Sayangnya, program tersebut berlalu begitu saja tanpa ada kelanjutannya.

Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ayah, Bisa Dibagikan untuk Peringati Hari Ayah Nasional.

Seperti yang dilansir oleh tribunnews.com, pada tahun berikutnya, seorang perempuan berjulukan Sonora Smart Dodd memprakarsai penetapan Hari Ayah sebagai hari libur nasional.

Dodd ialah salah satu dari enam perempuan yang dibesarkan oleh ayah tunggal.

Oleh alasannya ialah itu, ia berpikir bila seorang ayah juga harus dihormati layaknya seorang ibu.

Setelah setahun mengajukan petisi ke masyarakat dan pemerintah setempat, Washington, negara bab AS daerah Dodd tinggal, merayakan Hari Ayah resmi pertamanya pada 19 Juni 1910.

Selama bertahun-tahun, perayaan Hari Ayah menyebar ke aneka macam negara bab AS.

Setelah usaha panjang, hari ayah hasilnya dinyatakan sebagai hari libur nasional pada tahun 1972, ketika Presiden Nixon menandatanganinya sebagai undang-undang.

Butuh waktu lebih dari 60 tahun semenjak lahirnya gagasan itu hingga Hari Ayah benar-benar diakui sebagai hari libur di negara tersebut.

:

Banyak hal yang benar-benar terjadi pada waktu itu.

Salah satunya pada tahun 1920-an dan 1930-an, ada gerakan nasional untuk menyatukan hari ayah dan hari ibu sebagai "Hari Orang Tua".

Beberapa laki-laki justru tidak menginginkan adanya perayaan hari ayah ini.

Beberapa orang juga memandangnya sebagai gimmick komersial yang semata-mata bertujuan memasarkan produk dari Hallmark, produsen kartu ucapan terbesar di AS.

Bahkan, ada juga yang memandangnya sebagai bentuk usaha untuk menundukan kejantanan pria.

Kini, Hari Ayah telah dirayakan di banyak daerah dan budaya di seluruh dunia.

Eropa, Amerika Serikat dan sebagian besar negara lain, memutuskan Hari Ayah sebagai hari libur nasional pada ahad ketiga bulan Juni.

Di Amerika Selatan, Hari Ayah dirayakan setiap tanggal 19 Maret.

Australia dan Fiji merayakan Hari Ayah pada ahad pertama di bulan September.

Sementara itu, Indonesia merayakan Hari Ayah setiap tanggal 12 November.

Berawal dari Hari Ibu

Tak hanya Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember, sosok ayah juga mendapat penghargaan yang sama lewat sebuah peringatan.

Di Indonesia, Hari Ayah diperingati setiap 12 November. Namun, Hari Ayah sebenarnya dirayakan pada waktu yang berbeda-beda di setiap negara.

Di Amerika Serikat, misalnya, budaya merayakan Hari Ayah sudah dimiliki semenjak Juni 1910 di negara bab Washington.

Di beberapa negara Eropa dan Amerika Latin, para ayah diberi penghargaan setiap 19 Maret (St Joseph's Day).

Di Indonesia sendiri, Hari Ayah lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang berjulukan Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Dilansir dari situs Kemdikbud.go.id, PPIP mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo dengan cara mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu.

Pada program tersebut, sekitar 70 surat terbaik dibukukan dan dibacakan oleh penerima yang terdiri dari belum dewasa usia SD, SMP, SMA, Mahasiswa serta umum.

Seusai acara, para penerima mengajukan pertanyaan yang menciptakan panitia penyelenggara terkejut:

”Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami niscaya ikut lagi.”

Pertanyaan tersebut menggugah hati untuk mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia, mengingat ayah juga dinilai sebagai sosok penting di keluarga.

Posisi ayah dianggap sejajar dengan ibu dan selalu punya cara sendiri dalam menjalankan kiprahnya sebagai kepala rumah tangga, pemberi nafkah, pelindung dan masih banyak tugas penting lainnya di keluarga.

PPIP pun berusaha mencari isu perihal hari ayah, hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta untuk menanyakan kapan hari ayah di Indonesia.

Mereka juga mencari tahu, bolehkah seseorang atau forum memutuskan sebuah hari yang dijadikan sebagai Hari Ayah bila hari tersebut memang belum ada.

Namun, mereka belum mendapat tanggapan yang memuaskan. Hingga akhirnya, sesudah melalui kajian yang cukup panjang, PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia di Surakarta dan memutuskan tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional.

Deklarasi tersebut digabung dengan hari kesehatan dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya”.

Di hari dan jam yang sama, deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Dalam deklarasi itu juga diluncurkan buku ‘Kenangan untuk Ayah’ yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diselesi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.

Usai deklarasi, mereka mengirimkan buku tersebut dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta bupati di 4 penjuru Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud dan Pulau Rote.

Sejak ketika itu lah, tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional.

Laman pencarian Google pun hari ini dihiasi dengan ilustrasi telapak tangan warna-warni dengan kepala dinosaurus sebagai bentuk perayaan Hari Ayah.

Nah, bagaimana denganmu, sudahkah mengucapkan selamat pada ayah tercinta?