Dua Golongan Orang Yang Kini Ini Menyikapi Azab Untuk Memfitnah Dan Menciptakan Materi Olok-Olokan
Sumber gambar facebook.com/meme.ikhwan.akhwat
Naudzubillah jikalau kita termasuk diantara dua golongan ini.
Mudah memfitnah saudara kita yang terkena azab alasannya banyak berbuat dosa, lebih buruknya lagi azab malah dibentuk olok-olokan.
Menjadikan usikan maah meremehkan adzab Allah, lama-lama menantang Adzab Allah.
Dalam hidup niscaya ada cobaan dan ujian yang selalu tiba menghampiri kita. Namun, bentuk cobaan itu tiba dengan cara yang berbeda-beda.
Dalam hidup niscaya ada cobaan dan ujian yang selalu tiba menghampiri kita. Namun, bentuk cobaan itu tiba dengan cara yang berbeda-beda.
: Video Polisi Menangis Melihat Bendera Tauhid di Duduki dan Dibokongi Oleh Pendemo
Tidak Semua Ujian itu Azab dari Allah
Sebenarnya kenikmatan dan rizki juga merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk cobaan yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Allah juga berfirman dalam sebuah ayat,
“Kami akan menguji kau dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kau dikembalikan.” [QS. Al-Anbya ayat 35]
Allah telah menegaskan kepada kita semua bahwa bekerjsama ujian dan cobaan itu tidak hanya seputar hal-hal yang jelek dan tidak menyenangkan saja, justru kesenangan dan nikmat juga merupakan sebuah ujian yang tentu saja harus kita renungkan bersama.
Lalu, Bagaimana Cara Kita Menyikapi Azab dari Allah ? Bagaimana Tanggapanmu Bila Ada yang Menyikapi Azab Seperti Ini:
Sumber gambar facebook.com/meme.ikhwan.akhwat
Miris sekali jikalau kini ini banyak yang menganggap azab ini sebagai bentuk eksekusi dari Allah atas perbuatan jelek kita.
Bahkan yang lebih parah lagi ada yang menyikapi azab ini dibentuk materi olok-olokan.
Naudzubilah jikalau kita amati dua golongan yang menyikapi azab ibarat pada gambar diatas.
: Khusnul Khotimah dan Syahid, Rasulullah Mengatakan Orang yang Mati Tenggelam itu Syahid
Hanya Istighfar Cara Menyikapi Azab yang Paling Baik
Tidak ada yang sanggup menyelamatkan diri kita dari azab Allah, kecuali kita memohon ampun dan segera bertaubat atas segala kesalahan. Sayyidina Ali karamallahu wajhah berkata, “Sungguh asing orang yang binasa padahal ia mempunyai kalimat penyelamat.” Ditanyakan kepadanya, “Apa itu?” Ia berkata, “Istighfar.” (Al-Mustathraf [2]: 344-345). Wallahu a'lam
Related Posts