Fakta Mengerikan! Para Gay Sekarang Terang-Terangan Mencari Mangsa Lewat Aplikasi Smartphone


Ayo sama-sama blokir aplikasi LGBT pada SmartPhone. (foto: freepik.com)

Astagfirullah! Sungguh ngeri...

Bukan hanya memakai Facebook, belakangan di dalam telepon cerdik alias Smartphone, terdapat aplikasi yang kerap digunakan para gay mencari pasangan mereka.

Hal ini terungkap sesudah pelaku tindakan yang terlaknat tersebut di tangkap pihak kepolisian!

Satreskrim Polres Balikpapan melalui unit Tipidter berhasil mengamankan AK (53 tahun), Selasa (27/11/2018).

Warga Jalan Inpres II Nomor 29 RT 47, Muara Rapak Balikpapan Utara, diduga melaksanakan tindak pidana pornografi yang melanggar kesusilaan.

Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra melalui Kasat Reskrim AKP Makhfud Hidayat menyampaikan pengungkapan bermula saay pihaknya mendapati akun Facebook bermuatan konten kesusilaan dengan nama "Arifin Bpn".

"Ternyata akun tersebut menciptakan grup berjulukan Gay Pijat Balikpapan, dan akun itu sebagai admin," ujar Makhfud.

Tim Satuan Tindak Pidana Tertentu Polres Balikpapan dipimpin Kanit Tipiter, Ipda Henny Purba melaksanakan investigasi.

Sari hasil koordinasi dengan Saksi Ahli menyatakan bahwa dari alat bukti yang didapat memenuhi unsur pidana kesusilaan.

Barang bukti berupa telepon genggam turut disita petugas.

Namun, belakangan hal mengerikan juga terungkap


Aplikasi lgbt terang-terangan mencari mangsa

Tak hana lewat grup facebook, di dalam telepon cerdik tersebut terdapat aplikasi yang kerap digunakan para gay mencari pasangan mereka.

Beberapa file di ponsel tersangka juga banyak foto-foto vulgar.

AK mengaku sering mengirim gambar tersebut kepada rekan-rekannya, yang juga penyuka sesama jenis.

"Aplikasi pertemanan sesama jenis dan kemudian diduga pelaku mengirimkan gambar vulgar pelaku kepada sahabat sesama jenis di aplikasi tersebut," ujarnya ibarat dilansir dari tribunnews.com.

Akibat perbuatannya, AK dijerat pasal 29 Jo pasal 4 ayat 1 atau pasal 35 Jo pasal 9 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 ihwal pornografi, dan pasal 45 ayat 1 Jo pasal 27 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 ihwal perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 ihwal gosip dan transaksi elektronik (ITE).

Fasilitas kaum gay



Sementara dilansir dari viva.co.id, Lima laki-laki dibekuk Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur ketika berpesta di sebuah Vila Green Apple Garden, di daerah Cipanas, Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu malam, 13 Januari 2018. Bukan pesta biasa. Mereka tengah menggelar pesta seks sesama jenis.

Kelima laki-laki penyuka sesama jenis itu yakni, AGW (50) asal Bali, AR (21), DA (16), DS (39) dan U (34) yang merupakan warga orisinil Cianjur. Seorang di antaranya masih berstatus pelajar.

Tim siber Polres Cianjur yang sudah mengintai pergerakan mereka di jejaring sosial, bergerak cepat. Tidak sia-sia, di lokasi, tim mendapati ada sejumlah laki-laki yang sedang menyalurkan hasratnya sesama jenis.

Dari arena pesta, polisi menemukan barang bukti yaitu, enam buah smartphone, lima tissue Magic Power, tujuh kondom, satu gel pelumas, dua parfum, satu handbody lotion, satu deodoran dan 10 botol anggur minuman keras.

Dari kelompok ini, polisi juga menemukan fakta bahwa mereka memakai sebuah aplikasi khusus kaum gay.

Aplikasi yang digunakan kaum Nabi Luth itu mulai dari sekadar berbincang, kopi darat, hingga janjian untuk menggelar pesta seks. Nama aplikasi itu yaitu Blued.

Salah satu pelaku, AAWA, menjelaskan kencannya berawal dari aplikasi Blued. Usai menjalin komunikasi via aplikasi itu, mereka pun setuju menggelar pesta.

AAWA menuturkan, Blued merupakan aplikasi yang membantunya terhubung dengan teman-teman sejenisnya. Bukan cuma sahabat untuk bercengkerama, tapi juga 'lawan' untuk menyalurkan hasrat mereka. Di mana pun, kapan pun. Bukan cuma di Cianjur.

Selain AAWA, banyak laki-laki sesama jenis yang tergabung di aplikasi ini. "Banyak. Semua memang komunitas itu di sekitaran Jawa Barat. Sampai radius 10 meter juga ada. Kalau di Cianjur sendiri di daftar aplikasi yang muncul online sekitar dua ratusan orang,“ ujar AAWA.

Blued merupakan aplikasi asal Blue City Holdings, China.



Aplikasi ini buatan laki-laki berjulukan Geng Le. Tersedia untuk iPhone dan Android.

Mengutip situs resminya, blued.cn, Senin, 15 Januari 2018, perusahaan teknologi ini memang menyebut dirinya sebagai perusahaan yang menyediakan sarana untuk komunitas LGBT.

Hal ini sesuai dengan moto mereka yaitu mengubah kehidupan orang LGBT dengan pengetahuan dan teknologi. Blue City juga mengajak kolaborasi dengan platform sejenis lainnya ibarat bf99.com, V1069.com, dan Danlan Public Good.

Astagfirullah... Mulai kini para orang renta kudu berhati-hati lagi.

Jangan hingga belum dewasa kita menjadi korban, sebab para pecinta sesama jenis tak lagi sungkan untuk mencari mangsa.

Bahkan memakai Aplikasi dalam telepon genggam, yang banyak di gunakan belum dewasa ataupun remaja.

Sungguh faktual kalau di zaman sekarang, menjaga anak laki-laki itu lebih sulit daripada anak perempuan.
Related Posts