Gisel Gugat Cerai Gading Martin, Ini 7 Hal Yang Harus Diperhatikan Pasangan Muda


Gisel Gugat Cerai Gading Martin (Foto: dream.co.id)

Kabar mengejutkan tiba dari pasangan Gisella Anastasia dan Gading Marten.

Meskipun selalu takmpak mesra di setiap kesempatan, namun nyatanya Gisella Anastasia menggugat cerai suaminya, Gading Marten, pada 19 November 2018.

Belajar dari keduanya, berikut 7 hal yang harus diperhatikan pasangan muda!

Penyanyi Gisella Anastasia menggugat cerai suaminya, Gading Marten, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Berkas somasi dengan nomor kasus 908/Pdt.G/2018/PN.JKT.SEL itu didaftarkan Gisel pada 19 November 2018.

Saat dihubungi melalui Pusat Informasi PN Jakarta Selatan, petugas operator membenarkan nomor kasus tersebut. Pihak penggugat yakni Gisel.

"Ya memang kasus nomor 908/Pdt.G/2018/PN.JKT.SEK masuk ke pengadilan Senin 19 November 2018. Mengenai pihaknya siapa penggugatnya siapa tergugat ya pengadilan tidak diberi kewenangan untuk memublikasikan," kata Human PN Jakarta Selatan Guntuk melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Rabu (21/11/2018).

Belajar dari Gisel & Gading, perceraian memang rentan terjadi di usia komitmen nikah kurang dari 20 tahun.

Statistik yang dilansir perusahaan konseling Relate, mengatakan 42 persen komitmen nikah berakhir dengan perceraian, dan 34 persen pasangan bercerai sebelum ulang tahun komitmen nikah ke-20 mereka.

Berikut 7  alasan paling umum yang menciptakan pasangan bercerai. Pasangan muda harus berhati-hati.

1. Finansial

Konselor percintaan dan terapis kekerabatan Peter Saddington mengungkapkan pasangan bercerai sanggup alasannya yakni duduk kasus finansial.

Biasanya dipicu oleh perbedaan suami dan istri menilai perihal uang.

Misalnya saja, saat salah satu pihak lebih suka menghabiskan uang sedangkan yang lainnya cenderung perhitungan dan menekankan harus menabung.

oleh alasannya yakni itu, duduk kasus ini harus intens di komunikasikan.

2. Selingkuh

Sekali perselingkuhan terjadi, maka akan jadi luka yang membekas dan sulit hilang, meskipun keduanya memutuskan untuk tetap bersama.

Seperti dikutip dari Independent, menduakan sanggup merusak kepercayaan pasangan untuk seterusnya dan memicu sulitnya mereka membangun kejujuran dalam hubungan.

3. Gairah Ranjang yang Tak Sinkron

Masalah ranjang sanggup jadi pemicu keretakan rumah tangga.

Banyak laki-laki yang lebih menginginkan jima ketimbang perempuan dan kalau pasangan sering kali mengalami perbedaan dalam hal gairah ranjang, maka sanggup jadi penyebab perceraian.

4. Campur Tangan Mertua

Jika orangtua selalu mencampuri urusan rumah tangga dan salah satu pihak dari pasangan terlalu mengikutinya, maka sanggup menciptakan komitmen nikah lebih rentan perceraian.

Contohnyasaja, apabila suami/istri terlalu banyak meminta saran atau curhat pada orangtua, sanggup merusak keintiman dari kekerabatan pernikahan.

5. Berbeda Cara Menyelesaikan Konflik

Ada orang yang dibesarkan dalam keluarga di mana perdebatan sudah jadi hal biasa, ada pula yang tidak suka berargumen dan lebih menentukan pergi atau butuh waktu untuk sendiri.

Ketika dua orang dengan perbedaan kebiasaan itu berada dalam komitmen nikah dan terjadi konflik, maka lebih rentan bagi mereka untuk bercerai.

6. Berbeda Cara Komunikasi

Riset yang dilakukan situs Your Tango mengungkapkan bahwa penyebab pasangan bercerai yakni duduk kasus komunikasi.

Riset yang melibatkan 100 mahir kesehatan mental ini mengatakan 65 persen orang menyebut komunikasi jadi penyebab paling banyak pasangan memutuskan berpisah.

Masalah komunikasi paling umum yakni seringnya perempuan mengeluh atau mengomel (70 persen), suami atau istri kurang ekspresif mengapresiasi apa yang telah dilakukan pasangannya (60 persen), perempuan merasa kurang dihargai pendapat dan perasaannya (80%), dan perempuan menganggap pasangan mereka tidak mau mendengarkan atau terlalu banyak membicarakan diri mereka sendiri (56%).

7. Perbedaan Prinsip dan Perilaku

Hasil penelitian yang dilakukan Co-operative Legal Service menunjukkan, pasangan masa sekarang bercerai alasannya yakni perbedaan prinsip dan sikap atau tindakan yang tidak beralasan.

Alasan yang menciptakan pasangan menentukan pisah itu semakin meningkat 40 tahun belakangan.

Contoh perbedaan prinsip dan sikap tidak beralasan yang diungkapkan pasangan pada pengacara mereka cukup bervariasi.

Seperti dilansir Guardian, di antaranya yakni suami yang terlalu mengekang istri.

Istri kemudian merasa bersalah saat ingin pergi bersama teman-teman wanitanya, atau bahkan kerumah saudara-saudaranya.

Nah itulah 7 alasan umum perceraian, agar setiap pasanangan sanggup mengambil hikmahnya.