Insyaallah Bermanfaat! Begini Cara Mengobati Penyakit Lgbt Secara Medis Dan Islam


Gambar dilansir dari voaislam.com

Perlu kita sadari, LGBT yakni sebuah penyakit yang wajib di sembuhkan.

Kesalahan yang terjadi, bayak orang risih dengan penderita namun mereka tak memperlihatkan solusi. Hingga alhasil mereka merasa tersisih dan lebih dalam masuk dalam jurang kenistaan.

Oleh lantaran itu, tugas keluarga dan orang terdekat sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan!

Ingatlah, setiap penyakit pasti ada obatnya.

Terkadang mereka putus asa, ingin sembuh tetapi tidak bisa, ingin konsultasi dan berterus terperinci tetapi malu.

Penderita penyakit ini perlu menanmkan keyakinan dengan besar lengan berkuasa mereka pasti sanggup sembuh.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa ia bersabda,

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ.

Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan sempurna obat suatu penyakit, pasti akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim).

Yang perlu di ingat, penyakit ini bukan sebuah kutukan. Dalam ilmu psikologi, penyebab mejadi LGBT ada aneka macam macam, diantaranya yakni stress berat masa kecil dan juga sebuah pelarian.

Adapun terapi secara psikologi dan kedokteran maka sanggup ditempuh beberapa cara berikut:

1. Menjauhi segala macam yang berkaitan dengan LGBT contohnya teman, klub, aksesoris, bacaan dan segalanya.

Ini yakni salah satu faktor terbesar yang sanggup membantu penderita penyakit ini.


2. Merenungi bahwa penyakit ini yakni hina.

Tidak diterima oleh masyarakat dan juga menciptakan orang jijik. Terus menanamkan pikiran bahwa LGBT yakni penyakit yang harus disembuhkan.


3. Terapi sugesti

Misalnya mengucapkan dengan bunyi agak keras (di ketika sendiri),:

“saya bukan gay”

“gay menjijikkan”

“saya suka perempuan”

Bisa juga dengan menulis di kertas dengan jumlah yang banyak dan berulang, contohnya 1000 kali


4. Berusaha melaksanakan aktivitas dan aktifitas produktif.

Misalnya olahraga atau lain sebagainya, supaya sanggup mengalihkan perhatian penderita daro orientasi menyimpangnya.


5. Terapi hormon

Jika diharapkan dengan bimbingan dokter sanggup dilakukan terpai hormon secara berkala.


6. Keterbukaan dan mendapatkan masukan

Dan YANG PALING terpenting yakni pertolongan semua pihak, keterbukaan dan mendapatkan masukan.

Jangan hingga ada yang mencela didepanya atau mengejek perjuangannya dalam mengobati penyakit ini namun tanpa memperlihatkan solusi, menyerupai dikutip dari muslimafiyah.com.

Metode pengobatan dalam islam bagi orang yang terkena penyakit tersebut

Seperti dilansir dari muslim.or.id, adapun pengobatan untuk orang yang diberi cobaan dengan penyakit ini adalah:

1. Menjauhkan diri dari sebab-sebab yang memudahkan jatuh kepada maksiat tersebut atau mengingatkannya.

Misalnya dengan menjauhkan diri dari teman, klub, aksesoris, bacaan dan segalanya.


2. Selalu menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat dalam perkara agama atau perkara duniawi

Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

فإذا فرغت فانصب

Maka apabila kau telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS. Al Insyirah: 7).

Jika telah selesai mengerjakan suatu hal dari perkara dunia, maka bersemangatlah untuk mengerjakan amalan alam abadi menyerupai dzikir, tilawah Al Qur’an, menuntut ilmu agama, mendengar rekaman kajian yang bermanfaat.

Sibukkan diri dengan mengerjakan suatu ketaatan.

Jika telah selesai mengerjakan suatu amalan duniawi, maka mulailah amalan yang lainnya, begitu seterusnya. Karena jiwa itu kalau tidak disibukkan dengan kebaikan, pasti akan disibukkan dengan kebatilan.

Maka jangan biarkan jiwa penderita mempunyai celah atau waktu kosong yang menciptakan mereka memikirkan perbuatan fahisyah tersebut.


3. Ingat-ingatlah jawaban yang akan ditimbulkan berupa penyesalan, rasa gelisah, dan juga adzab yang menunggu untuk menimpa pelaku perbuatan ini di akhirat.

Dan sanggup juga untuk menguatkan qanaah penderita, sanggup baca kitab Ibnul Qayyim yang berjudul Al Jawabul Kafi liman Sa’ala ‘anid Dawa’ Asy Syafi.

Beliau menulis kitab ini untuk orang yang keadaannya tersebut. Semoga Allah memperlihatkan jalan keluar yang terbaik.


4. Orang yang arif tidak akan meninggalkan sesuatu yang ia cintai kecuali demi sesuatu yang lebih ia cintai lagi atau lantaran takut terhadap suatu hal yang tidak disukai.

Dengan perbuatan fahisyah ini ingatkan bahwa penderita akan kehilangan banyak nikmat dunia dan akhirat, yaitu berupa kecintaan Allah dan juga orang sekitar kepadanya.

Selalu ingatkan bahwa penderita akan mendapatkan kemurkaan Allah serta adzab dan eksekusi dari-Nya.

Maka gandengkanlah perasaan sesal atas kehilangan kebaikan yang hilang dari penderita dengan perasaan takut mendapatkan keburukan dari perbuatan ini. Maka orang yang arif pasti akan sanggup memilah mana yang mesti didahulukan.

5. Dan yang paling dari semuanya, yakni taubat dan doa meminta pertolongan dari Allah ‘Azza Wa Jalla supaya Ia menghilangkan keburukan penyakit ini.

Ingatkan wacana berdoa di waktu-waktu dan keadaan-keadaan yang mustajab doa ketika itu, menyerupai ketika sujud, sebelum salam dalam shalat, sepertiga malam final dan lain sebagainya.

Semoga Allah mengilhamkan petunjuk-Nya kepada penderita, dan mendapatkan taubatnya, dan menghilangkan keburukan dan susila yang jelek pada diri penderita.

Hidup itu pendek, sedangkan alam abadi itu lebih baik dan lebih kekal. Jangan lupa bahwa Allah Ta’ala telah membinasakan kaum Luth dengan adzab yang belum pernah ditimpakan kepada umat selainnya.

Demikian, semoga bermanfaat. Wallahu A'lam.