Jawaban Ustadz Somad Perihal Maulid Nabi, Haram Bila Merayakannya Ibarat Ini

Ustad Somad ketika memperlihatkan tausiyah (sumber via tribunnews.com)

Perhelatan maulid nabi akan dilaksanakan beberapa hari lagi...

Disunnahkan jikalau umat muslim turut merayakan kelahiran nabi Muhammad SAW, alasannya yaitu beliaulah sang panutan Islam.

Akan tetapi aturan merayakan sanggup haram jikalau melakukannya menyerupai ini..

Berikut video klarifikasi Ustad Somad mengenai hal tersebut...

Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal akan diperingati pada 20 November 2018.

Maulid Nabi yakni memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Maulid Nabi Muhammad SAW, dirayakan dengan cara bermacam-macam di banyak sekali daerah. Paling umum yaitu tausiyah atau tabligh akbar.

Ustadz Abdul Somad memberikan aturan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Diunggah di YouTube pada 27 November 2017 lalu.

Jemaah itu bertanya ihwal pendapat Ibnu Taimiyah terkait mengagungkan maulid Nabi Muhammad dan menjadikannya program tahunan.

:

Ustadz Abdul Somad menjawab bahwa memang ulama Ibnu Taimiyah pernah beropini menyerupai itu.

“Mengagungkan maulid dan membuatnya jadi program tahunan itu kata Ibnu Taimiyah dilakukan sebagian orang dan mereka sanggup pahala jikalau niatnya baik,” jawab Ustadz Abdul Somad yang dilansir oleh tribbunnews.com

Perayaan maulid Nabi Muhammad sanggup menjadi haram atau dilarang dilakukan jikalau di dalamnya ada ritual-ritual tertentu yang menyalahi pedoman Islam dan tata krama ketika di masjid.

“Misalnya, kalau maulidnya bercampur pria dan perempuan, lompat-lompat, joget-joget dalam masjid itu yang tak boleh,” bebernya.

Kemudian, mengutip perkataan ulama lainnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan ada beberapa syarat yang menciptakan peringatan maulid Nabi Muhammad dibolehkan.

Yaitu acaranya harus diisi oleh kegiatan-kegiatan keagamaan menyerupai tausiyah, mengaji Alquran, mengucap syair sholawat nabi dan bersholawat kepada Nabi Muhammad.

Pernah dulu, katanya pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu KH Hasyim Asy’ari menyatakan tak oke dengan peringatan maulid Nabi Muhammad.

Ternyata, sehabis diteliti lagi, dia tak oke jikalau dalam perayaannya ada ritual-ritual syirik dan tak sesuai tata krama dalam masjid.

“Pernah dulu di Jawa Timur, ada perayaan maulid, orang joget-joget, lompat-lompat, lari-lari, makanan awut-awutan di masjid plus mereka panggil-panggil arwah Nabi Muhammad macam memanggil jelangkung saja. Nah, itu yang tak boleh dan tak disukai oleh pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari,” jelasnya.

Berikut video klarifikasi lengkapnya :