Jika Terpaksa Tak Ada Air, Ini Niat Mandi Wajib Dengan Tayamum

Mandi wajib via media.ihram.asia

Pernah terpikir jikalau Anda berhadast besar dan harus mandi junub, tapi benar-benar tak ada air, misal saat kemarau panjang, yang bahkan untuk minum saja susah.

Atau saat Anda berkemah di gunung, kemudian mimpi basah. Nah, begini caranya mensucikan diri dari hadast besar tanpa air.

Do'a niat mandi wajib lengkap dari niat mandi wajib junub dan haid hingga niat mandi wajib dengan tayamum akan kita bahas bersama dalam artikel ini.

Terkadang kita menyepelekan permasalahan yang satu ini mengenai Mandi wajib ini, padahal masih banyak orang yang belum terlalu mengerti mengenai niat mandi wajib dan gerakannya. Lalu haruskah membaca niat mandi wajib?

Berikut ini yakni klarifikasi mengenai mandi wajib dan bacaan doa mandi wajib yang di bacakan saat kita akan membersihkan tubuh kita dari hadats besar.

Niat Mandi Wajib Junub dan Haid

Bacaan niat doa ini biasanya di baca bagi yang sudah berkeluarga, sehabis bekerjasama atau sehabis bersetubuh suami istri.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbarii FardhalLillahi Ta’aala”

Yang artinya: saya niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar fardhu sebab Allah ta’aala.

Doa niat ini di khususkan bagi wanita sehabis mengalami haid atau menstruasi.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala”

Yang Artinya: saya niat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid sebab Allah Ta’ala.


Bacaan niat via bersosial.org

Niat Mandi Wajib dengan Tayamum

Kami sudah mencari di banyak artikel perihal tayammum dan mandi wajib, tetapi tak ada satupun niat yang musti dilafald-kan. Hanya niatkan saja di dalam hati bahwa tayammum itu tujuannya untuk menggantikan mandi wajib atau menghilangkan hadats besar.

Adapun hadist mengenai tayammum untuk gantikan mandi wajib:

بَعَثَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فِى
حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ ، فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ ، فَتَمَرَّغْتُ فِى
الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ –
صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَصْنَعَ
هَكَذَا » . فَضَرَبَ بِكَفِّهِ ضَرْبَةً عَلَى الأَرْضِ ثُمَّ نَفَضَهَا ،
ثُمَّ مَسَحَ بِهَا ظَهْرَ كَفِّهِ بِشِمَالِهِ ، أَوْ ظَهْرَ شِمَالِهِ
بِكَفِّهِ ، ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ

Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku
mengalami junub dan saya tidak menemukan air. Maka saya berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya binatang yang berguling-guling di tanah.  Kemudian saya ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas dia mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya menyerupai ini”.  Kemudian dia memukulkan telapak tangannya ke permukaan tanah sekali, kemudian meniupnya. Kemudian dia mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya, kemudian dia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

Para pemuda juga wajib melaksanakan mandi wajib sehabis mengalami mimpi basah, ada bacaan doa mandi wajib cowok yang dapat kau baca saat sedang bersuci dari hadast besar.

“Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbari ‘An Jamiil Badanii Likhuruji Maniyyi Minal Inaabati Fardhan Lillahi Ta’aal.”

Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari seluruh tubuhku sebab mani dari jinabat fardhu sebab Allah ta’ala”.


Niat mandi besar via diarymuslim.net

Lalu apakah niat mandi wajib harus dilafalkan? Melafalkan niat untuk melaksanakan ibadah hukumnya mubah bukan haram. Kemubahan ini  tidak  membedakan apakah ibadah tersebut ibadah Mahdhoh menyerupai shalat, puasa Wudhu, Mandi Junub, Tayamum,  Zakat, Haji, Umroh, berkurban, Kaffaroh, I’tikaf ataukah Ghoiru.

Semuanya mubah selama lafadz niatnya tidak bertentangan dengan syara’, baik untuk kepentingan mengajari, menguatkan niat, menghilangkan was-was, menegaskan maksud, dan semua kepentingan yang syar’i.  Namun, kemubahan ini yakni mubah dari segi pelafalan itu sendiri, bukan menjadi syarat sah, sifat wajib, apalagi rukun niat. Jika niat dilafalkan, hendaknya tidak dilakukan terus menerus, dan mengucapkannya juga harus pelan jikalau dimungkinkan mengganggu ibadah orang lain.

Apakah niat mandi wajib berbeda beda? Iya, menyerupai yang sudah kita ketahui dari beberapa niat mandi wajib diatas tadi. Setiap niat mandi wajib berbeda, menyerupai mandi wajib sehabis haid atau mandi wajib sehabis bekerjasama tubuh niscaya bacaan niatnya berbeda. Demikian klarifikasi ini kami sampaikan, biar bermanfaat bagi Anda.