Kantor Nahdliyyin Center Magelang Dilempar Batu, Ini Himbauan Gp Ansor Jateng Untuk Warga Nu


Suasana kantor Nahdliyyin Center di Magelang. Foto: Pertiwi/detikcom

Pelemparan kerikil yang dilakukan oleh orang tak dikenal terjadi di kantor Nahdliyyin Center di Kecamatan Salam, Magelang.

Akibat tragedi tersebut, beling di bab depan kantor NU tersebut pecah, beruntung tak ada korban.

Menanggap hal tersebut, ini himbauan yang diberikan GP Ansor Jateng untuk warga NU, kususnya anggota Ansor!

Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Sholahudin Aly, membenarkan tragedi pelemparan yang merusak beling pintu kantor NU tersebut. Dari laporan yang diterima, ada satu motor melintas dan penumpangnya melempar batu.

"Ada pengendara motor lewat lempar kerikil terus pergi," kata Sholahudin, Jumat (26/10/2018).

Akibat dari lemparan kerikil itu, beling di kantor tersebut pecah. Beruntung tidak ada yang terluka dikala pelemparan berlangsung.

"Tidak ada yang terluka," tandasnya.

Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jateng menghimbau supaya warga NU, khususnya anggota Ansor, tidak terprovokasi dengan agresi tersebut.

Udin menganggap hal itu hanya sebagai provokasi. Ia pun berhatap Ansor dan warga NU tidak terpancing perbuatan yang dianggapnya sebagai perjuangan mengadu domba itu.

"Ini provokasi, upaya untuk menciptakan kacau suasana. Warga NU dan Ansor jangan terprovokasi, ini upaya untuk berkelahi domba," tegasnya.

"Kita juga minta teman-teman tetap waspada," imbuh Udin.

:

Hal senada diungkapkan PCNU Kabupaten Magelang

Dilansir dari detik.com, Ketua PCNU Kabupaten Magelang, Mahsun, mengimbau seluruh pihak untuk tetap hening menyikapi tragedi ini.

"Kejadian jika saya sanggup informasinya sekitar jam 06.40 WIB. Tidak ada korban, tidak ada kerusakan berarti, hanya pintu beling pecah," ujar Mahsun.

Mahsun mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan tragedi tersebut ke pihak kepolisian.

"Sampai dikala ini kami menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian. Kita tidak sanggup menduga-duga siapa pelakunya," kata Mahsun.

Sementara itu, pihak kepolisian masih belum menunjukkan keterangan resmi terkait problem ini.