Lagi, Seorang Siswa Smp Di Sulawesi Dipukul Gurunya Sampai Dirawat Di Rs 5 Hari


Ilustrasi kekerasan di sekolah via Tribunnews

Terulang lagi, agresi oknum guru di Sulawesi Selatan memukul muridnya hingga terkapar lemas di rumah sakit selama 5 hari.

Berikut video lengkapnya..



Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama di kota Parepare, Sulawesi Selatan, diduga dipukul oleh oknum guru dikala bermain basket di sekolah. Korban yang telah melaporkan tragedi ini ke polisi sekarang masih dalam proses penyelidikan, ibarat yang dikutip oleh tribunnews.com

Sebelumnya, seorang anak pelajar salah satu Sekolah Menengah Pertama unggulan di kota Parepare terbaring lemas di rumahnya sesudah diduga dipukul oleh guru olahraga dikala bermain basket. Korban terpaksa tidak sanggup berangkat ke sekolah sebab harus menjalani perawatan selama lima hari.

:

Aksi kekerasan serupa juga terjadi di Magetan Jawa Timur. 

Kejadian kekerasan terjadi Gara garanya Raihan (korban), latihan vokal disaat kelas tidak ada guru, dan bunyi yang diteriakkan terdengar hingga ruang guru setempat.

"Raihan, sekelas dengan saya di kelas 7d. Waktu itu kelas tidak ada guru, dan Raihan melantunkan adzan. Saat tengah tengah adzan, masuk Bu Ucik (panggilan Lestari Suci), tentu saja Raihan menghentikan adzannya. Tapi waktu itu, Bu Ucik minta Raihan meneruskan Adzanya," ungkap Hafid

Tapi apa, lanjut Hafid, tamat Raihan melantunkan adzan itu, Ucik tiba-tiba melepas sepatu pantofel dan marah-marah, menganggap apa yang diperbuat Raihan itu menciptakan onar kelas.

"Tahu-tahu sepatu yang dipegang asisten Bu Ucik itu dipukulkan ke potongan perut Raihan, terus lalu potongan muka dan kepala. Saat tragedi itu, ada teman yang memvideokan," kata Hafid.

Namun Hafid mengaku tidak tahu siapa yang mengunggah video agresi kekerasan guru bahasa inggris itu ke media umum (medsos).

Siswa setempat malah tidak tahu jikalau video kekerasan Ibu guru itu viral di medsos.

"Saya tidak tahu jikalau tragedi itu viral, tahu gres ini. Saat itu kabarnya Bu Ucik sudah dipanggil Kepala Sekolah, lanjutnya gimana tidak ada yang tahu," ujar Hafid.

Kepala SMPN 2 Magetan Nursalim yang dikonfirmasi, sudah memanggil guru bersangkutan dan menegurnya. Tapi sejauh ini guru itu masih mengajar ibarat biasa.

"Saya sudah peringatkan, saya juga prihatin dengan ulah Bu Ucik itu. Sebenarnya sudah berulangkali, saya wanti wanti kepada para guru supaya tidak gampang main tangan. Harus sanggup tahan emosi," kata Nursalim yang juga Ketua PGRI Kabupaten Magetan ini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Magetan Djoko Susilo mengancam akan memasukkan guru itu ke Dindikpora alias menonjobkan.

"Kasus itu belum pernah dilaporkan kepada saya. Kalau memang Kasek setempat sudah sering memperingatkan dan tidak diindahkan, nanti akan kami panggil. Kalau kadar kesalahan berat, kita masukkan ke Dindikpora," kata Djoko Santoso singkat.

Berikut video kekerasan guru kepada murid yang terjadi di Magetan, Jawa Timur