Menguak Fakta Sikat Gigi Terbuat Dari Bulu Babi, Benarkah?


sikat gigi via hellosehat.com

Beredar kabar di dunia maya bahwa ada produk sikat gigi yang menggunakan materi bulu babi.

Disebutkan supaya konsumen muslim berhati-hati terhadap sikat yang pada kemasannya ada goresan pena 'bristle' alasannya itu berarti bulu babi.

Benarkah kabar tersebut? Penjelasan lengkapnya sanggup Anda baca dalam artikel berikut.

Jika berbicara perihal sikat gigi, apa yang pertama kali terlintas di benak Anda? Alat bermanfaat yang membantu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi Anda? Dengan menyikat gigi secara konstan dan kontak pribadi dengan pasta gigi, Anda mungkin berpikir bahwa sikat gigi yakni benda terbersih di rumah Anda. Namun, ini tidaklah benar—bersiaplah untuk mengetahui kebenaran yang menjijikan perihal sikat gigi kotor Anda.

Bakteri di sikat gigi

bakteri sikat gigi via klikdokter.com

Anda mungkin tidak memercayainya, tetapi sikat gigi yakni rumah bagi sejumlah besar basil dan virus:
  • Mutans streptococcus, penyebab pengikisan enamel gigi, kerusakan gigi, dan karies gigi
  • E. Coli, penyebab utama diare
  • Beta-hemolytic streptococcus, penyebab radang tenggorokan 
  • Staphylococci, penyebab infeksi kulit
  • Porphy-romonas gingivalis, penyebab penyakit gusi 
  • Candida albicans, penyebab ruam, kulit kering, ketombe, kurap, athlete’s foot
  • Herpes simplex
  • Hepatitis A, B, dan C

Agar terhindar dari basil di seikat gigi tersebut kita harus rutin mengganti sikat gigi. Berapa usang mengganti sikat gigi ? Simak berikut ini.

Berapa usang mengganti sikat gigi ?

Mengganti sikat gigi per tiga bulan sekali yakni hukum bagi Anda yang menyikat gigi dua kali dalam sehari. Mengganti sikat gigi sangat penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, alasannya sikat gigi usang sanggup menjadi sarang bagi kuman dan bakteri. Cara terbaik untuk merawat sikat gigi yakni dengan meletakkannya bangun tegak dan pastikan untuk mengeringkannya setelah digunakan.

Kenapa sikat gigi berdarah ?

sikat gigi berdarah via jogja.tribunnews.com

Berikut ini penyebab kenapa sikat gigi berdarah.

1. Sikat Gigi Tidak Bersih
"Hanya perlu waktu 24 jam bagi basil untuk menjadikan peradangan pada gusi, jadi kalau Anda tidak menyikat dan flossing gigi secara maksimal, maka akan keluar sedikit darah," kata Sally.

2. Hormon Tidak Seimbang
Remaja yang mengalami masa pubertas, perempuan hamil, menstruasi atau yang sudah masuk masa menopause umumnya mengalami hormon yang turun-naik. Hal itu menciptakan gigi dan gusi lebih sensitif terhadap plak sehingga gusi menjadi berdarah. Di saat-saat ibarat ini, tingkatkan kebersihan verbal dan gusi dengan menyikat dan flossing lebih seksama. Bisa juga menggunakan mouthwash tanpa alkohol.

3. Stres dan Kurang Tidur
Sebagai seorang dokter seorang hebat gigi dan mulut, Sally menemukan masalah gusi berdarah lebih banyak terjadi pada mahasiswa. Hal itu alasannya umumnya mahasiswa diet tidak sehat, stres dengan kiprah kuliah dan kerap kali begadang. Ini juga sanggup terjadi pada karyawan yang sering lembur dan dikejar target.

4. Pengobatan Medis
Beberapa jenis obat ibarat antidepresan dan penstabil tekanan darah sanggup menciptakan verbal kering. Kurangnya produksi air liur di dalam verbal akan menciptakan basil lebih cepat berkembang. Akibatnya gusi menjadi merah, bisul dan berdarah. Jika obat-obatan yang Anda konsumsi akan menciptakan verbal kering, mintalah produk oral yang sanggup membantu memberi kelembapan di area mulut.

5. Penyakit Serius
Jika gusi berdarah terjadi hanya sesekali, Anda sanggup mengatasinya dengan empat cara di atas. Tapi apabila perdarahan terjadi secara konstan, sanggup jadi menerangkan Anda menderita diabetes, leukemia atau problem serius pada sistem imun tubuh. Penyakit-penyakit tersebut memengaruhi daya tahan badan yang memicu gusi bisul dan berdarah. Apabila gusi terus berdarah lebih dari dua ahad ketika menyikat gigi, segera periksakan ke dokter penyakit dalam.

Apakah sikat gigi membatalkan wudhu ?

Banyak diantara kita yang bertanya apakah menggosok gigi dan berkumur sanggup membatalkan puasa?

Lalu, Apakah siat gigi membatalkan wudhu ? Berikut yakni beberapa hal yang membatalkan wudhu.

Pembatal pertama: Kencing, buang air besar, dan kentut

أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ

“Atau kembali dari kawasan buang air (kakus).”[1] Yang dimaksud dengan al ghoith dalam ayat ini secara bahasa bermakna tanah yang rendah yang luas.[2] Al ghoith juga yakni kata kiasan (majaz) untuk kawasan buang air (kakus) dan lebih sering dipakai untuk makna majaz ini.[3]

Pembatal kedua: Keluarnya mani, wadi, dan madzi
Wadi yakni sesuatu yang keluar sehabis kencing pada umumnya, berwarna putih, tebal ibarat mani, namun berbeda kekeruhannya dengan mani. Wadi tidak mempunyai busuk yang khas.
Madzi dan wadi najis. Sedangkan mani -menurut pendapat yang lebih kuat- termasuk zat yang suci. Cara mensucikan pakaian yang terkena madzi dan wadi yakni dengan cara diperciki. Sedangkan mani cukup dengan dikerik.

Pembatal ketiga: Tidur Lelap (Dalam Keadaan Tidak Sadar)
Tidur yang membatalkan wudhu yakni tidur lelap yang tidak lagi dalam keadaan sadar. Maksudnya, ia tidak lagi mendengar suara, atau tidak mencicipi lagi sesuatu jatuh dari tangannya, atau tidak mencicipi air liur yang menetes.

Pembatal keempat: Hilangnya nalar alasannya mabuk, pingsan dan gila. Ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan para ulama). Hilang kesadaran pada kondisi semacam ini tentu lebih parah dari tidur

Pembatal kelima: Memakan daging unta.
Dalilnya yakni hadist dari Jabir bin Samuroh,

أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَأَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الْغَنَمِ قَالَ « إِنْ شِئْتَ فَتَوَضَّأْ وَإِنْ شِئْتَ فَلاَ تَوَضَّأْ ». قَالَ أَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الإِبِلِ قَالَ « نَعَمْ فَتَوَضَّأْ مِنْ لُحُومِ الإِبِلِ ».

“Ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah saya mesti berwudhu setelah memakan  daging kambing?” Beliau bersabda, “Jika engkau mau, berwudhulah. Namun jikalau enggan, maka tidak mengapa engkau tidak berwudhu.” Orang tadi bertanya lagi, “ Apakah seseorang mesti berwudhu setelah memakan daging unta?” Beliau bersabda, “Iya, engkau harus berwudhu setelah memakan daging unta.”

Dari hal-hal pembatal wudhu tersebut, maka sikat gigi bukanlah termasuk dalam yang sanggup membatalkan wudhy.

Apakah sikat gigi sanggup menularkan hiv ?

sikat gigi menular hiv via starberita.com

Belum ada data berapa data dan peluang tertularnya HIV melalui sikat gigi, namun tetap disarankan tidak menggunakan bersama peralatan yang sanggup menjadikan kontak darah ibarat sikat gigi dengan penderita nyata HIV. Faktor lain yang memilih penularan seperti:
  1. Apakah ada perdarahan ketika sikat gigi
  2. Viral load (jumlah virus) dalam badan si penderita
  3. Virus dalam kondisi aktif atau tidak
  4. Apakah si penderita sudah dalam pengobatan antivirus.

Jika tidak adanya perdarahan ketika menyikat gigi, maka kemungkinan terjadinya penularan HIV sangat kecil, alasannya HIV tidak ditularkan melalui air ludah (saliva). Selain itu sikat gigi yang sudah dicuci bersih, dan menggunakan pasta gigi kemungkinan virus sudah hilang ketika kembali digunakan.

Benarkah sikat gigi terbuat dari bulu babi ?

bulu sikat gigi via nulis.co.id

Beredar kabar di dunia maya bahwa ada produk sikat gigi yang menggunakan materi bulu babi. Disebutkan supaya konsumen muslim berhati-hati terhadap sikat yang pada kemasannya ada goresan pena 'bristle' alasannya itu berarti bulu babi.

Benarkah kabar tersebut? Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dalam situs resminya berusaha menjelaskan bahwa bristle bukan selalu berarti bulu babi. Makna kata bristle secara umum sanggup berarti semua rambut atau serat yang kaku.

"Rambut, jenggot yang kaku, sanggup dikategorikan sebagai bristle. Contoh yang lain yakni ijuk atau daun pinus yang kaku pun sanggup disebut sebagai bristle," tulis LPPOM MUI dikutip pada Selasa (1/11/2016).

"Salah satu informasi yang sanggup dilihat sebagai penanda bahwa sikat atau kuas berasal dari bulu babi yakni dituliskannya sebagai nama produk contohnya 'Boar Bristle Brush'. Boar yakni istilah bahasa Inggris untuk babi hutan atau celeng. Artinya produk tersebut merupakan sikat yang menggunakan bulu babi hutan," lanjut LPPOM MUI.

drg Eva Fauziah dari Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) berkomentar bahwa pada sikat gigi di pasaran umumnya, bulu yang dipakai berbahan nylon. Nylon ibarat diketahui yakni serat sintetik terbuat dari materi plastik.

"Bulu sikat gigi biasanya itu dari nylon," tegas drg Eva ketika ditemui detikHealth.

Bila memang seseorang curiga terhadap suatu produk sikat gigi, ada cara yang sanggup dilakukan untuk memastikan apakah sikat terbuat dari bulu binatang atau materi lain. Cukup bakar ujung sikat dan cium apakah baunya ibarat rambut atau tanduk terbakar.

"Jika baunya ibarat rambut atau tanduk terbakar, lebih baik tinggalkan saja. Bahan dari plastik atau sabut kelapa tidak mengeluarkan busuk khas ibarat itu jikalau dibakar," tutup LPPOM MUI.

Dalam broadcast yang beredar melalui grup WhatsApp maupun media sosial, disertakan gambar kepingan belakang kemasan produk sikat gigi. Namun tampaknya produk itu tidak dipasarkan untuk pasaran Indonesia. Si penyebar broadcast melingkari kata bristles yang ada dalam kemasan sikat gigi tersebut sembari menjelaskan perihal maknanya.

Demikianlah artikel perihal sikat gigi. Semoga bermanfaat!