Pemberian Hadiahmu Tak Seberapa, Jangan Kamu Ungkit-Ungkit!!


Gambar ilustrasi, dilansir dari cyberdakwah.com

Ada nggak sih orang yang masih suka ngungkit pemberian?

Ngasihnya sih tak seberapa, ketika kemudian di ungkit-ungkit itu loh sakit hatinya nggak ketulungan. Apalagi di ungkit-ungkit di depan orang lain, subhanallah malunya itu loh.

Padahal, menyerupai ini hukumnya dalam islam...

Tidak semua orang sanggup nrimo dalam mengatakan sedekah mereka kepada orang lain. Hal tersebut alasannya niat yang tidak tulus untuk mendapat ridha dari Allah. Akibatnya, banyak di antara mereka ada yang mengungkit-ungkit apa yang telah diberikan kepada orang lain.

Mengungkit-ungkit kontribusi merupakan perbuatan yang ditidak boleh dilakukan dalam pemikiran agama Islam.

Hal ini dikarenakan sanggup menyakiti hati sipenerima sedekah tersebut, selain itu perbuatan yang demikian sanggup menjerumuskan insan menjadi orang yang sombong alasannya merasa pemberiannya yakni kasus yang besar meskipun tolong-menolong kecil.

Adapun tanggapan yang akan diperoleh mereka yang suka mengungkit-ungkit kontribusi antara lain.

1. Hilangnya Pahala Sedekah Orang Tersebut

Tenyata orang yang gemar mengungkit-ungkit sedekah atau kontribusi mereka akan kehilangan pahala yang seharusnya mereka peroleh dari amalan kebaikan tersebut. Allah SWT berfirman yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), menyerupai orang yang menafkahkan hartanya alasannya riya kepada insan dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu menyerupai kerikil licin yang di atasnya ada tanah, kemudian kerikil itu ditimpa hujan lebat, kemudian menjadilah dia higienis (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." [QS. Al-Baqarah ayat 264]

Allah mengatakan perumpaan bahwasnya pahala yang diperoleh seseorang itu layaknya kerikil licin yang di atasnya ada tanah kemudian hujan menyapunya hingga bersih.

Hal demikian ini akan terjadi pula pada pahal orang yang suka beramal namun mengungkit-ungkitnya lagi. Maka pahala yang akan diperolehnya itu akan hilang begitu saja dan kesia-siaan yang akan diperoleh orang tersebut.

Selain sanggup menghapus pahala dari amalan tersebut, mengungkit-ungkit sedekah atau kontribusi juga sanggup menyakiti hati si penerima. Tidak hanya itu, kebiasaan ini juga sanggup membatalkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.

2. Tidak Akan Diajak Bicara Oleh Allah Saat di Akhirat dan Tidak Akan Masuk Surga

Balasan yang pedih akan diterima oleh mereka yang suka mengungkit-ungkit sedekah atau pemberiannya kepada orang lain yakni Allah SWT tidak akan mengajaknya berbicara ketika di alam abadi kelak.

Dari Abu Dzarr r.a. dari Rasulullah saw. bahwa dia bersabda, “Tiga macam orang yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat mereka, tidak menyucikan mereka dan bagi mereka adzab yang pedih.” Rasulullah mengulangi perkataan itu tiga kali. Abu Dzarr berkata, “Celaka dan merugilah mereka, siapakah mereka wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “orang yang memanjangkan celana atau kainnya melebihi mata kaki, mannan (orang yang mengunkit-ungkit pemberian) dan orang yang menjajakan dagangannya dangan sumpah palsu,” (HR Muslim (106).

"Ada tiga golongan di hari selesai zaman dimana Allah tidak berbicara, tidak melihat dan tidak pula mensucikan mereka dan bahkan bagi mereka siksa yang pedih, yakni orang yang melabuhkan sarungnya hingga telapak kaki, orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya dan orang yang mengatakan dagangannya dengan sumpah palsu." [HR. Muslim]
   
Hadits diatas menjelaskan bahwa orang yang suka mengungkit-ungkit kontribusi akan mendapat hal yang sangat mengerikan diakhirat kelak.

Allah tidak akan berbicara kepada mereka apalagi menyucikan mereka, dan yang lebih parah yakni mereka akan pribadi mendapat siksa yang pedih.

Bahkan Rasulullah pernah bersabda bahwa orang yang suka mengungkit-ungkit kontribusi termasuk ke dalam golongan orang yang tidak akan masuk ke dalam nirwana ketika di alam abadi kelak sekalipun ia yakni spesialis ibadah.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk syurga anak zina, mannan (orang yang mengungkit-ungkit pemberian), anak yang durhaka terhadap orang tuanya dan pecandu khamer (minuman keras),” (Hasan, HR Ahmad [II/203], ad-Darimi [II/112], Ibnu Hibban [3383]).

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, “Tiga macam orang yang tidak masuk syurga, Anak yang durhaka terhadap kedua orang tuanya, orang yang candu minuman keras dan orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya,” (Shahih, HR an-Nasa’i [V/80-81], Ahmad [II/134], al-Hakim [IV/146-147], al-Baihaqi [VIII/288], al-Bazzar [1875], Ibnu Hibban [7341]).

:

Bersedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Di dalam melaksanakan sedekah atau pemberian, kita dianjurkan untuk ikhlas. Sebab keikhlasan menjadi salah satu kunci semoga ibadah ini diterima oleh Allah SWT dan mendapat tanggapan pahala.

Ada pertanyaan yang pernah diajukan pada Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin:

Apa aturan mengungkit-ngungkit pemberian?

Jawab Syaikh rahimahullah:

Apakah engkau sudah pernah membaca Al-Qur’an? Cobalah baca firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” (QS. Al-Baqarah: 264)

Jika engkau memberi sesuatu, maka niatkanlah nrimo alasannya Allah, jikalau itu yakni sedekah. Jika itu hadiah, niatkanlah sebagai bentuk pendekatan diri antara engkau dan orang yang diberi.

arena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Berilah hadiah, maka kalian akan saling mencintai.”

Dalam hadits disebutkan pula, “Hadiah itu akan menghilangkan kebencian.”

Oleh alasannya itu, jangan hingga mengungkit-ngungkit pemberian.

Demikian, Wallahu A'lam.