Perjalanan Ruh Insan Dikala Tidur, Bukan Malah Bergentayangan Ini Yang Bahwasanya Terjadi


Image from kabarmakkah.com

Kemana ruh insan pergi ketika jasadnya tertidur ?

Banyak yang menduga kalau insan yang sedang tidur, ruhnya niscaya sedang bergentayangan. 

Padahal semua itu sudah diutarakan dalam ayat alqur'an dengan klarifikasi yang begitu detail.

Salah satu acara yang menciptakan tubuh sanggup beristirahat yakni dengan melaksanakan tidur. Ya, tidur memang acara yang diharapkan oleh setiap orang. Ketika tidur, kita tidak ingat sedang dalam kondisi tengkurap ataukah telentang.

Tak heran jikalau banyak yang menyebut tidur sebagai sebuah final hidup yang sementara. Jika memang menyerupai itu, lantas kemanakah ruh seorang insan ketika tertidur?

Secara ilmiah, penelitian terhadap fenomena alamiah dalam diri insan ini cukup sulit dilakukan mengingat ruh merupakan jiwa yang hanya insan tersebutlah yang mencicipi dan ruh juga termasuk benda yang tidak berbentuk dan tidak sanggup dilihat oleh manusia, menyerupai yang dilansir dari kabarmakkah.com

Akan tetapi Al Alquran telah menunjukkan klarifikasi perihal tidur yang dialami oleh setiap makhluk hidup.

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia menetapkan kematiannya dan Dia melepskan jiwa yang lain hingga waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat gejala kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS Az Zumar 42)

:

Sementara dalam ayat lain, Allah berfirman:

“Dan Dialah yang menidurkan kau di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kau kerjakan pada siang hari, lalu Dia membangunkan kau pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, lalu kepada Allah-lah kau kembali. Lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kau kerjakan. Dan Dialah yang memiliki kekuasaan tertinggi di atas semua hambaNya dan diutusNya kepadamu malaikat-malaikat penjaga sehingga apabila tiba final hidup kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS Al An’am 60-61)

Dua ayat diatas telah dengan terang menyatakan bahwa nasib roh ketika tidur ada dalam kekuasaan Allah dan tidak bergentayangan menyerupai anggapan beberapa masyarakat.

Selain itu Allah pun berhak memasukkan kembali roh tersebut ke dalam jasad insan sesuai dengan umur yang telah ditentukanNya.

Sehingga sangat salah jikalau ada yang beranggapan bahwa roh tidak akan masuk ke tubuh insan jikalau wajah insan tersebut dicoret-coret ketika tidurnya.

Adapun moral atau sunah ketika hendak tidur telah disabdakan oleh Rasulullah dalam hadistnya.

“Apabila salah seorang di antara kalian bangkit dari daerah tidurnya, lalu kembali lagi, hendaklah ia mengibas-ngibaskan kainnya sebanyak tiga kali (sebelum tidur pada daerah tidurnya). Sesungguhnya ia tidak mengetahui apa yang terjadi ketika ia meninggalkannya. Dan apabila berbaring, hendaklah ia membaca: ‘Dengan menyebut namaMu Ya Allah, Rabb ku, saya meletakkan lambungku (tidur) dan denganMu pula saya mengangkatnya (bangun). Apabila engkau menahan diriku (mati), sayangilah aku. Namun sanggup Engkau melepaskannya (hidup), peliharalah ia sebagaimana Engkau telah pelihara dengannya hamba-hambaMu yang shalih.”

Melihat keterangan tersebut sudah sepantasnya bagi kita untuk mempersiapkan tidur lantaran sanggup jadi ruh kita tidak akan kembali lagi alasannya sudah sesuai dengan maut atau kita pun tidak tahu mara ancaman yang datang.

Karenanya berwudhulah dan bacalah banyak sekali doa biar Allah menyelamatkan kita dari banyak sekali mara ancaman tersebut.

Wallahu A’lam.
Related Posts