Sering Terpengaruh Gosip Hoax? Makanya Kurangi Bergosip


berita hoax via medium.com

Diantara banyak macam penyebaran hoax selain dari media sosial, daerah ngerumpi dan bergosip juga jadi sarangnya.

Orang percaya lantaran itu temannya yang bilang. Katanya, katanya dan katanya. Makanya biar nggak sering terpengaruh biar hoax kurangi bergosip ya...

Perkembangan teknologi dan komunikasi harusnya menjadi kerikil loncatan bagi masyarakat. Namun, bukannya semakin maju, pengguna Internet justru semakin dibentuk gundah lantaran munculnya isu-isu yang ternyata hanya kebohongan belaka (hoax, dibaca hoks).

Hoax berarti info bohong yang sengaja dibentuk untuk menutupi info sebenarnya, atau cuma buat seru-seruan, bahkan buat kepentingan tertentu.

Yang menarik, info hoax ini selalu mencantumkan sumber, foto, komentar hebat dan lain-lain. Kalau orang nggak jeli dan teliti, maka sanggup jadi percaya banget. Trus ngeshare dengan penuh semangat, kadang kala pake kata “subhanallah”, atau “Alhamdulillah”, atau apa aja lah.

Baiknya lakukan cek dan ricek lebih dulu sebelum membagikan info kepada orang lain, menyerupai yang diajarkan oleh Al-Quran:

“Wahai orang yang beriman! Jika tiba kepada kau orang fasik membawa suatu berita, maka selidikilah, biar kau tidak menimpakan (musibah) kepada suatu kaum tanpa mengetahui, maka jadilah kau menyesal atas perbuatan kau itu.” (QS Al-Hujurat 49:6).

Apa penyebab berita hoax? Dikutip dari Antaranews, penyebab info hoax berdasarkan ketua APPRI Suharjo ada dua. Pertama data dari Unesco menyebutkan minat baca di Indonesia itu 0,001 artinya satu orang dari 1.000 orang yang baca buku, sedikit banget.

Alasan yang kedua lanjutnya, pengguna gawai (gadged) di Indonesia mencapai 60 juta, urutan kelima di dunia terbesar. Tahun depan jumlahnya diperkirakan akan naik menjadi 100 juta, dan akan menjadi rangking keempat di dunia.

Hasil studi lainnya juga menyebutkan masyarakaf Indonesia paling banyak omong di dunia maya. Urutan kelima dalam meng-twet pesan di media sosial. Indonesia urutan kelima paling banyak ngetwet, diperparah lagi kebiasaan curhat di media sosial.


ilustrasi penyebab info hoax via kompasiana.com

Mengapa info hoax digolongkan sebagai dilema sosial? Berita hoax yang menyebar di tengah tengah masyarakat lewat media umum atau portal portal berita, menyebabkan keresahan dan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap beberapa pihak termasuk pemerintah.

Kemunculan hoax ini mengundang banyak sekali kontroversi di banyak sekali kalangan netizen sehingga menyebabkan keributan di dunia maya. Selain itu, hal ini sanggup berdampak sangat fatal terhadap kehidupan sehari hari di masyarakat kalau mengandung Sara dan Politik.

Gempuran info hoax mengalir semakin deras di temlen media umum kita. Salah satunya yaitu berita hoax Islam yang sanggup menjadikan keadaan makin riweh dan tidak ada sumber yang jelas.

Apa saja yang termasuk info hoax? Dikutip dari pwmu.com, berikut beberapa info hoax ihwal kehebatan agama Islam yang laku manis beredar di dunia maya.

1. UNESCO Keluarkan Sertifikasi Islam sebagai Agama Damai
Dalam banyak sekali broadcast BBM maupun WA disebutkan Badan PBB UNESCO memperlihatkan sertifikat Perdamaian pada agama Islam. Dalam foto sertifikat yang diteken Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, itu disebutkan Islam sebagai agama paling hening di dunia.

Disebutkan, pemberitan sertifikat itu yaitu hasil kerjasama antara UNESCO dengan organisasi Peace Foundation International. “Setelah enam bulan analisis dan studi ketat, kami telah menyimpulkan bahwa Islam yaitu agama yang paling damai,” ungkap Robert McGee, kepala studi banding Peace Foundation International dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh para pejabat UNESCO.

Namun, kabar yang menyebutkan Islam mendapat sertifikat dari UNESCO sebagai agama paling hening yaitu hoax alias kabar bohong atau informasi palsu. Sebab, info itu merujuk pada situs di India, Junta Ka Reporter. Junta Ka Reporter tidak lain yaitu situs info satire atau parodi. Meski ditulis dengan gaya jurnalistik, namun semua goresan pena di situs tersebut yaitu bikinan pengelolanya alias rekayasa.

Dalam info di Junta Ka yang dirilis 4 Juli 2016, memang dikabarkan Badan PBB itu mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Islam yaitu agama paling hening di dunia. Namun, Unesco tidak mengeluarkan pernyataan apa pun soal ini, demikian juga Peace Foundation International.

2. Pakar Genetika Yahudi Masuk Islam lantaran Iddah
Di jagad media umum dan maya juga muncul informasi ihwal kabar masuk Islam-nya sosok berjulukan Robert Guilhem.  Dikabarkan, ia yaitu seorang tokoh Yahudi yang juga hebat genetika di Albert Einstein College, New York. Dalam informasi itu disebutkan bahwa Robert Guilhem mantap menjadi seorang Muslim sesudah meneliti misteri iddah untuk Muslimah.

Hasil penelitian dalam kabar itu disebutkan kalau seorang wanita melaksanakan korelasi seks, ia akan meninggalkan bekas (sidik) yang berangsur hilang selama 3 bulan. Hasil ini disebutkan mempunyai kolerasi dengan massa Iddah dalam pandangan Islam. Korelasi inilah yang kemudian disebut sebagai pemicu utama Robert Guilhem pindah agama ke Islam.

Ternyata nama Robert Guilhem tidak masuk dalam pemberitaan media dan website jurnal internasional untuk temuan besar ini. Bahkan ketika mencari di Google, tidak satupun situs berbahasa absurd muncul di halaman hasil pencarian Google, kecuali situs-situs yang memberitakan info yang belum terperinci kebenarannya itu.

Kalaupun ada nama Robert Guilhem untuk pencarian direktori jurnal online milik Google, memang ada 1 nama yang muncul. Namun, tokoh ini lebih banyak berbicara ihwal teknologi Radio dan Gelombang Radio (radiowave). Bahkan untuk melacak ke direktori Albert Einstein College pun, nama Robert Guilhem si hebat genetika ini ternyata tetap tidak ada.

Simpulannya, tokoh Yahudi hebat genetika Robert Guilhem itu merupakan tokoh fiktif yang dibentuk oleh oknum tidak bertanggung jawab. Artinya, goresan pena ini memakai sample tokoh rekaan yang berupa hebat genetik dan pemimpin Yahudi.

3. Shalat Pengaruhi Rotasi Bumi
Kabar hoax ihwal kehebatan agama Islam selanjutnya yaitu ihwal “hajar aswad” sebagai konduktor rotasi bumi dan shalat-thawaf sebagai penyeimbangnya. Disebutkan Prof Lawrence E Yoseph menulis dalam “Encyclopedia Americana” ihwal hutang besar kepada umat Islam: “…Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, pasti akan terhentilah perputaran bumi kita ini, lantaran rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik” .

Masih berdasarkan goresan pena itu, berdasarkan penelitian dari 15 Universitas memperlihatkan Hajar Aswad yaitu kerikil meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada. Dikabarkan pula bahwa Hajar Aswad (batu hitam yang ada di bersahabat Ka’bah) merupakan superkonduktor dan menjadi penentu rotasi bumi.

Sayangnya, sesudah diselidiki secara seksama, ternyata banyak sekali kutipan itu tidak ada dalam banyak sekali rujukan yang “mutawatir”. Misalnya tidak pernah ditemukan di halaman, edisi tahun berapa kutipan itu tertulis dalam “Encyclopedia Americana”. Kemudian juga tidak terperinci ke-15 Universitas mana saja yang telah melaksanakan penelitian tersebut dan siapa penelitinya.

Yang lebih fiktif, nama Prof Lawrence E Yoseph, ternyata tidak sanggup ditemukan dalam dunia Google, tentu saja selain dari blog-blog yang menyebarluaskan info itu. Jika pun ada yang menyerupai namanya yaitu Lawrence Joseph (Profesor Hukum) dan Lawrence E. Joseph (penulis di banyak sekali media). Dengan demikian, info ihwal shalat dan thawaf yang menghipnotis rotasi bumi ini yaitu hoax alias tidak berdasar.


ilustrasi imbas info hoax via kabarmedan.com

Efek info hoax yang tersebar secara luas patut kita waspadai. Biar kalian makin berhati-hati lagi dalam membagikan berita, berikut beberapa dampak dari info hoax:

1. Merugikan suatu pihak
Judul yang provokatif dan isi info yang tidak akurat sanggup menuai banyak sekali opini negatif, tentu opini negatif ini sanggup merugikan pihak yang bersangkutan.

2. Memberikan reputasi buruk akan seseorang/sesuatu
Apabila info tersebut tidak Anda teliti dan eksklusif Anda share dan seantero temanmu juga jadi ikut percaya, itu sanggup jadi ancaman loh! Sebab isi info hoax yang merugikan tersebut sanggup menciptakan image seseorang menjadi buruk dan ketika sudah viral tidak akan ada yang mau bertanggung jawab.

3. Menyebarkan fitnah
Selain reputasi buruk yang terbentuk, fitnah pun sanggup tercipta melalui info hoax yang tersebar.

4. Menyebarkan informasi yang salah
Eits jangan eksklusif percaya dari judul yang terkesan ilmiah juga ya! Coba kalian cek dulu sumber dan keaslian sumber daripada info tersebut. Jangan hingga kalian malah jadi gagal informatif.

Lantas, mengapa orang gampang terpedaya info hoax? Dikutip dari Kompas, berdasarkan sisi psikologi ada empat alasan orang lebih gampang percaya info hoax. Berikut alasannya.

1. Keterbatasan informasi
Kita percaya info hoax bukan lantaran kita gampang dibohongi tapi lantaran keterbatasan arus informasi yang datang.

2. Tingkat popularitas informasi
Ternyata, pemberitaan yang terus menerus sanggup menciptakan insan jadi tertutup pada kebenaran, lho!

3. Ketertarikan
Kita lebih tertarik dengan info hoax lantaran topiknya yang menarik dan unik. Makanya dengan gampang eksklusif percaya dengan hoax.

4. Confirmation bias
Kalau info hoax tersebut berkaitan dengan hal yang dipercaya, maka kebohongan akan lebih gampang diterima.


ilustrasi menanggapi info hoax via hipwee.com

Lantas, bagaimana cara menanggapi info hoax? Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho menguraikan lima langkah sederhana yang sanggup membantu dalam mengidentifikasi mana info hoax dan mana info asli. Berikut penjelasannya:

1. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali memakai judul sensasional yang provokatif, contohnya dengan eksklusif menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun sanggup diambil dari info media resmi, hanya saja diubah-ubah biar menyebabkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.

Oleh karenanya, apabila menjumpai info denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari rujukan berupa info serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca sanggup memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

2. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya memakai domain blog, maka informasinya sanggup dibilang meragukan.

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita.

Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs info resmi tak hingga 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi berbagi info palsu di internet yang mesti diwaspadai.

3. Periksa fakta
Perhatikan dari mana info berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi menyerupai KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.

Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak sanggup mendapat citra yang utuh.

Hal lain yang perlu diamati yaitu perbedaan antara info yang dibentuk berdasarkan fakta dan opini. Fakta yaitu insiden yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini yaitu pendapat dan kesan dari penulis info sehingga mempunyai kecenderungan untuk bersifat subyektif.

4. Cek keaslian foto
Di periode teknologi digital ketika ini , bukan hanya konten berupa teks yang sanggup dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat info palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.

Cara untuk mengecek keaslian foto sanggup dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melaksanakan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga sanggup dibandingkan.

5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax
Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, contohnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.

Di grup-grup diskusi ini, netizen sanggup ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat penjelasan yang sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota sanggup ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.

Miris! Sebanyak 46 Gedung Sekolah di Pamekasan Disegel Serentak, Berikut Fakta-Faktanya

Demikian informasi mengenai berita hoax yang sanggup kami sampaikan. Intinya tetap bijak dalam mengonsumsi informasi di dunia maya biar tidak menjadi obyek permainan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.