5 Profil Anggota Paskibra 2017 Yang Berprestasi


Paskibra 2017 via news.bbmessaging.com

Tahukah Anda siapa saja mereka anggota paskibra 2017 yang sangat berprestasi meskipun tak berkecukupan? Inilah cerita mereka.

5 Anggota Paskibra 2017 Berprestasi Meski Tak Berkecukupan. Jadikan cerita mereka ilham untuk meraih cita meski selalu dihadang kendala. Untuk menjadi anggota Paskibraka Nasional, selain prestasi yang luar biasa juga harus mempunyai kemampuan lebih. Anggota Paskibra 2017 wakil Aceh, Andres Gunawan, yang terpilih sebagai anggota Paskibraka Nasional, mempunyai cerita yang cukup mengharukan. Bagaimana kisahnya? Simak dalam artikel ini.

Selain Andres ada beberapa anggota paskibra 2017 ini yang berhasil menciptakan prestasi membanggakan meski tak berkecukupan. Mereka yakni Mia Talia Paskibra 2017 perwakilan dari Kalimantan Barat. Dan dibawah inilah kisah 5 anggota paskibra 2017 yang berprestasi meski tak berkecukupan.

Anggota Paskibra 2017 yang Berprestasi 

1. Andreas Gunawan asal Aceh, selalu gigih meski sempat kekurangan dana.


Andreas paskibra via inspiradata.com

Tahun ini Aceh diwakili oleh dua orang murid, Andreas Gunawan dan Maula Najma Putri. Andreas sempat terbentur dana untuk menjalani Diklat Paskibraka 2017 di Cibubur. Ia tak tega meminta dari kedua orang tua, keluarganya bukan dari kalangan berada.

Ibunya yakni seorang ibu rumah tangga yang membuka kios sembari berjualan bensin eceran. Sementara sang ayah bekerja di bidang bangunan. Beruntung Pemerintah Kabupaten dan Provinsi menyanggupi untuk membantu Putra Aceh tersebut. Dengan begitu banyaknya pihak yang mau membantunya, semangat Andreas untuk tampil prima semakin berkobar.

2. Mia Talia asal Kalimantan Barat tinggal di kawasan yang belum dilalui fatwa listrik PLN.


Mia paskibra via idtimes.com

Betapa terkejutnya Mia Talia waktu mendapatkan pengumuman bahwa dirinya masuk sebagai anggota Paskibraka tingkat nasional. Murid Sekolah Menengah kejuruan 1 Tangaran, Sambas ini telah menyiapkan latihan fisik bahkan sebelum diberangkatkan ke Jakarta.

Mia yakni anak ke empat di keluarganya. Ia tinggal di Dusun Pinang Merah Selatan, Kecamatan Tangaran, Sambas. Dusun tempatnya tinggal tidak seberuntung kawasan lainnya, infrastruktur masih minim dan memprihatinkan, jalanan masih berupa pasir. Selain itu Dusun Pinang Merah Selatan belum dialiri oleh listrik PLN. Terbayang kan betapa berartinya prestasi Mia bagi keluarga, sekolah dan kabupatennya?

3. Kloria Marau, putri nelayan asal Papua Barat yang berhasil membanggakan keluarga.


Kloria paskibra via berita.baca.co.id

Dengan usaha hebat, Kloria bisa mengalahkan ribuan tentangan lain dan berhasil terpilih menjadi salah satu anggota Paskibraka Nasional 2017. Tentu saja ia terkejut, ayahnya yakni seorang nelayan yang sehari-harinya melaut mencari ikan demi menyambung hidup.

Tak pernah terpikir bahwa Kloria sanggup pergi ke Jakarta dan membanggakan nama keluarga serta daerah. Bahkan berangkat ke Jakarta jadi momen pertama kali bagi gadis asal Raja Ampat itu untuk menaiki pesawat terbang. Semangat Kloria sangat besar untuk bisa menjadi pembawa baki bendera pada Upacara Kemerdekaan 17 Agustus yang akan datang.

4. Walau dari keluarga petani, Ni Made Widyastuti tak kalah semangat dengan penerima lainnya.


Made paskibra via idntimess.com

Sementara para anggota lain ada yang merupakan anak pejabat atau anak polisi, Ni Made Widyastuti sang anak petani dari Mamuju Tengah tak gentar. Semangatnya semakin terpacu demi menjadi salah satu yang terbaik dalam Paskibraka Nasional 2017.

Ia sama sekali tak minder dengan asal-usulnya, ia malah besar hati seorang anak petani bisa hingga membanggakan sejauh ini. Ia selalu ingat pesan ayahnya, tak apa menjadi anak petani, toh petani itu bos; bos di kebun sendiri. Penuh semangat dan inspiratif banget ya sosoknya.

5. Ita Safitri berharap menjadi Paskibraka sanggup memuluskan cita-citanya menjadi Kowad sehingga tak membebani orang tua.


Ita paskibra via grid.id

Ada motivasi lain lagi bagi Ita Safitri perwakilan Sulawesi Tenggara. Gadis ini tak ingin pendidikannya hanya hingga tingkat Sekolah Menengan Atas sesudah lulus nanti. Ia tak mau ibarat kedua kakaknya yang tak bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Ia sadar, orang tuanya hanya petani yang mungkin tak sanggup membiayai pendidikan lebih tinggi. Maka beliau berharap ini yakni kesempatan baik untuknya.

Dengan berusaha keras sebagai Paskibraka Nasional 2017, Ita berharap cita-citanya melanjutkan karir sebagai Kowad sanggup tercapai. Ia juga ingin membanggakan nama keluarga dan Sulawesi Tenggara di mata masyarakat Indonesia. Usahanya untuk mengikuti seleksi juga tak main-main lho. Semoga tercapai ya cita-citanya Ita!


Pasukan via kabarlombok.com

Itulah tadi profil 5 anggota Paskibra 2017 yang berprestasi meski tak berkecukupan. Cerita mereka membuka mata kita bahwa bisa jadi selama ini kau kurang bersyukur. Bisa juga kau refleksi diri, bagaimana gigihnya muda-mudi tanah air ini mencapai prestasi meski selalu diselimuti keterbatasan. Jadikan cerita mereka ilham untuk meraih cita meski selalu dihadang kendala. Semoga bermanfaat.
Related Posts