Insiden Langka Kendaraan Beroda Empat Avanza Meledak, Terjadi Tanpa Indikator Terbakar


Image from tirto.id

Biasanya kendaraan beroda empat meledak gara-gara konsleting listrik mesin. Namun berbeda dengan yang terjadi di Lampung ini, kendaraan beroda empat Avanza meledak tanpa dilatarbelakangi percikan api.

Lantas apa yang menciptakan kendaraan beroda empat ini meledak???

Sebuah Toyota Avanza di Tanggamus, Lampung mengalami insiden yang menciptakan sekujur bodinya ringsek, pada Senin pagi (22/10). Penyebabnya diduga akhir ledakan AC kendaraan beroda empat yang tidak menjadikan api.

"Yang meledak bukan mobilnya. AC-nya yang meledak. AC meledak jadi atap atap kendaraan beroda empat terbuka dihantam ledakan," terang Kapolsek Kota Agung AKP Syafri Lubis kepada Tirto.

Insiden Toyota Avanza meledak di Talamus, Lampung masih dalam tahap investigasi. Sehingga belum sanggup dipastikan kebenaran ledakan bersumber dari AC mobil. Pihak pabrikan juga menepis bahwa potensi pemicu ledakan pada Avanza alasannya yaitu AC.

Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menegaskan, insiden AC meledak nyaris mustahil terjadi. Menurutnya perangkat AC mobil, termasuk kompresor punya rancangan khusus supaya tidak meledak ketika ada kerusakan. Didi menerangkan, kompresor akan berhenti bekerja ketika mengalami kerusakan. Hal itu sanggup menghindari kerusakan lebih parah yang sanggup berujung ledakan.

Begitu juga ketika freon bocor, kompresor akan berhenti bekerja. “Kan kalau tekanan freon berkurang, kompresor akan tidak berfungsi secara otomatis,” kata Didi kepada Tirto.

Apakah kendaraan beroda empat sanggup meledak tanpa terbakar?

Kejadian kendaraan beroda empat meledak dan tidak terbakar pernah pula terjadi di tempat County, Inggris. Mobil Ford Fiesta yang tengah terparkir di sentra perbelanjaan tiba-tiba meledak dan ringsek, ibarat yang terjadi pada Toyota Avanza di Lampung, pekan lalu.

Beruntung pengendara kendaraan beroda empat selamat, hanya mengalami luka ringan. Tim pemadam kebakaran menyebut, ledakan terjadi akhir hembusan gas dari pengharum udara di kabin kendaraan beroda empat terpantik bara dari rokok pengemudi mobil, tapi tidak hingga mengobarkan api.

“Ledakan terjadi akhir gas dari pengharum udara terpantik rokok,” sebut keterangan dari satuan pemadam kebakaran wilayah Essex dikutip Telegraph.

Mobil meledak tanpa menjadikan api bukan kasus yang jamak. Berbeda halnya dengan kasus kebakaran akhir percikan api dari mesin atau komponen kelistrikan, yang sudah beberapa kali terjadi di luar negeri, termasuk di Indonesia.

Pelaksana Tugas Kepala Divisi Dinas Pemadam Kebakaran Essex, Justin Benson-Ryal menceritakan, ketika petugas pemadam tiba ke lokasi kejadian, tidak ada sedikitpun kobaran api dari mobil. Hanya saja Ford Fiesta itu mengalami kerusakan parah, atap bobol, pintu penyok, dan kaca-kaca pecah.

“Insiden ibarat ini sangat langka, tapi menjadi penting untuk setiap orang meragukan keberadaan kaleng aerosol, ibarat pengharum udara atau deodoran sanggup meledak,” katanya. 

Justin mengimbau supaya pemilik kendaraan beroda empat tidak memakai pengharum udara yang mengandung gas. Sebab, temperatur dalam kabin sanggup menciptakan benda tersebut meledak. Apalagi kalau pengemudi kendaraan beroda empat menyalakan rokok, gas aerosol sangat mungkin meletus.

“Kami menyarankan supaya tidak memakai aerosol di ruangan sempit, dan juga jangan merokok sehabis memakai (barang yang mengandung aerosol,” terang Justin.

Insiden kendaraan beroda empat meledak boleh jadi nampak mengerikan. Apalagi kejadian-kejadian ledakan kendaraan beroda empat ibarat yang digambarkan dalam film aksi, kelihatan sangat dramatis. Mobil hancur berkeping-keping, penumpang terlempar, diikuti kobaran api menghanguskan seluruh potongan mobil.

:

Namun, situasi kendaraan beroda empat meledak relatif tidak seangker yang ditampilkan dalam adegan film. Calvin Feist, pengajar di Northern Alberta Institut of Technology (NAIT) menegaskan, insiden kendaraan beroda empat meledak merupakan sesuatu yang jarang terjadi dan tidak sepatutnya ditakutkan.

“Situasi (mobil meledak) sangat jarang, jadi jangan menakuti pembaca Anda dengan menciptakan mereka berpikir mobilnya akan terbakar,” kata Feist kepada Globe and Mail.

Namun, Feist mengamini ada beberapa komponen kendaraan beroda empat yang sanggup meledak dan mengeluarkan api. Salah satunya aki yang mengalami overcharged (kelebihan muatan listrik) atau alasannya yaitu terkena percikan api.

“Ledakan aki sanggup terjadi ketika overcharged. Bisa juga (karena) aki memengeluarkan senyawa hidrogen hasil dari proses elektrolisis oleh air, ketika aki sedang mengisi daya atau tidak. Jika ada percikan api yang menyambar hidrogen, aki sanggup meledak,” terang Feist.

Ledakan sanggup pula terjadi alasannya yaitu pengaruh dari kebocoran oli atau materi bakar. Penyebab lain yang paling umum, yaitu korsleting listrik, tapi biasanya diikuti adanya api.

Buruknya kualitas pelumas mesin juga berpotensi menjadi sumber bahaya. Pelumas yang tidak sesuai standar pabrik atau terlambat diganti menciptakan antar komponen mesin, ibarat piston, dinding silinder, dan lainnya saling bergesekan hingga mengakibatkan temperatur mesin melejit.

Yang terjadi memang bukan ledakan, tapi tabrakan itu sanggup memunculkan percikan api yang kemudian membesar hingga terjadilah kebakaran. Tentunya kasus kendaraan beroda empat meledak atau terbakar tidak melulu alasannya yaitu faktor cacat produk, tapi sanggup pula alasannya yaitu kelalaian pemilik menyidik kondisi kendaraan beroda empat dan melaksanakan modifikasi yang berisiko pada duduk kasus komponen kendaraan.

Ledakan umumnya terjadi alasannya yaitu ada dorongan keras dari molekul gas yang bertumpuk di suatu ruang. Jika tidak ada sumber api, ledakan tidak akan menjadikan kebakaran. Itu yang terjadi pada kasus Avanza di Talamus dan Ford Fiesta di Essex, ibarat yang dilansir oleh tirto.id.

“Untuk menciptakan ledakan, harus ada gas panas dalam volume besar di suatu ruang sempit, sehingga gas itu sanggup meletus keluar,” ujar Fisikawan yang memperoleh gelar Doctor of Phylosophy (PhD) di Universitas Duke, AS, Stephen Granades dikutip Jalopnik.

Dalam kasus Avanza di Lampung, sudah semestinya kepolisian dan pabrikan Toyota mengungkap penyebab ledakan sebenarnya. Apalagi "mobil sejuta umat ini" punya populasi hingga 1,7 juta unit yang berkeliaran di jalan-jalan di Indonesia.