Kisah Seorang Perempuan Andal Ibadah, Masuk Neraka Hanya Alasannya Ialah Menyakiti Hati Tetangga


Gambar ilsutrasi dilansir dari silahkanshare2.blogspot.com

Pelajaran berharga buat tetangga yang suka nyiyir...

Sehebat apapun ibadahmu, jikalau masih suka menyakiti hati orang lain, apalagi tetangga jangan harap akan menghuni surga!

Bukan tanpa sebab, ibarat inilah yang dikatakan Rasulullah Saw!

Selain kekerabatan kita dengan Allah harus dijaga dengan baik melalui ibadah, zikir dan amal shaleh, kita juga harus menjaga kekerabatan baik terhadap sesama manusia.

Untuk menjadi penghuni surga, kita tidak hanya harus banyak beribadah kepada Allah, tapi juga harus berbuat baik kepada sesama insan terutama kepada tetangga.

Berbuat baik kepada mereka, tidak menyakiti baik dengan perkataan maupun perbuatan, tidak memfitnah dan lainnya. Mirisnya, hal ini yang sering diabaikan insan jaman sekarang.

Kisah Seorang Wanita Ahli Ibadah, Masuk Neraka Hanya Karena Menyakiti Hati Tetangga

Dilansir dari islam.co, disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad, bahwa suatu dikala ada seorang teman yang memberikan kepada Nabi SAW wacana seorang perempuan yang jago ibadah tapi suka menyakiti tetangganya.

Wahai Rasulullah, ada seorang perempuan yang rajin shalat malam, gemar berpuasa di siang hari, ulet melaksanakan amal kebaikan dan banyak bersedekah. Namun ia sering menyakiti tetangganya dengan lisannya.”

Mendengar laporan ini, Nabi SAW menjawab, “Tiada kebaikan padanya dan ia termasuk penghuni neraka.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa para teman bertanya kepada Nabi SAW mengenai penyebabnya. “Kenapa?,” tanya salah seorang sahabat.

Nabi SAW menjawab, “Sebab mulutnya selalu menyakiti orang lain. Dia suka mengganggu tetangganya dengan ucapannya. Seluruh amal ibadahnya hancur, lantaran ia punya budbahasa yang buruk. Dia menjadi jago neraka lantaran ibadahnya tidak bisa menyebabkan dirinya untuk berakhlak yang baik.

Kemudian seorang teman memberikan lagi, “Wahai Rasulullah, ada seorang perempuan yang hanya melaksanakan shalat wajib saja dan hanya berinfak dengan sepotong keju namun ia tidak pernah menyakiti tetangganya.

Nabi SAW menjawab, “Dia termasuk penghuni surga.

Berdasarkan dongeng singkat ini, sanggup kita ketahui bahwa syarat utama untuk menjadi penghuni bukan hanya banyak beribadah kepada Allah, tapi juga harus berbuat kepada sesama insan terutama terhadap orang-orang terdekat di sekitar kita ibarat keluarga, tetangga, sobat dan lainnya.

:

Oleh lantaran itu berhati-hatilah, meski banyak ibadah namun sering mengumpat, mencela dan selalu jelek sangka terhadap orang lain, maka jangan harap masuk surga.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW yang lain;

لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَه

 “Tidak akan masuk ke dalam surga, seseorang yang tetangganya tidak merasa kondusif dari kejahatan-kejahatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga bermanfaat! Wallahu A'lam.