Kisah Ummu Hani, Wanita Cinta Pertama Rasulullah Yang Menolak Lamaran Sampai 2 Kali


Wanita pertama yang menolak cinta nabi (Sumber via islami.com)

Perempuan mana coba yang tau mau dipersunting oleh Rasulullah ?

Dalam riwayat percintaan Rasulullah, ternyata ada seorang perempuan yang menolak lamaran Rasulullah sampai 2 kali.

Inilah bukti bahwa jodoh sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT.

Sebagai sosok insan paling agung dan saleh di muka bumi. Tentu saja banyak para perempuan yang ingin menjadi istri Rasulullah SAW.

Tetapi siapa yang menyangka, bahwa Rasulullah SAW juga pernah ditolak oleh seorang perempuan yang dicintainya.

Mengenal Ummu Hani'

Perempuan tersebut adalah Fakhitah binti Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim, yang biasa dikenal dengan nama Ummu Hani’.

Ummu Hani ialah sepupu Rasulullah SAW, dan juga saudari perempuan dari Ali bin  Abi Thalib dan Ja’far bin Abi Thalib.

Sebelum menjadi seorang Rasul, Nabi Muhammad SAW pernah jatuh cinta kepada Ummu Hani’.

Ummu Hani’ ialah teman masa kecil Nabi Muhammad SAW sekaligus cinta pertamanya.

Namun, ketika Rasulullah SAW memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa cintanya dan melamar Ummu Hani’.

Cinta dari Rasulullah SAW ditolak oleh Abu Thalib yang merupakan ayah dari Ummu Hani’. Hal itu sebab Ummu Hani’ sudah dilamar oleh orang lain.

Abu Thalib yang juga paman Rasulullah SAW, menjelaskan kepada keponakannya tersebut bahwa Fakhitah atau Ummu Hani’ telah dilamar oleh seorang pria yang baik budinya, berjulukan Hubayroh.

Hubayroh merupakan putra saudara ibu Abu Thalib dari Bani Makhzum. Pada waktu itu, Nabi SAW masih ingin membujuk pamannya, semoga menikahkan putrinya pada beliau.

Sayangnya, Abu Thalib menolak dengan halus impian Rasulullah SAW tersebut, “Bahwa mereka telah menyerahkan putri mereka untuk kita nikah”.

Maksud perkataan Abu Thalib tersebut ialah bahwa Ibunda Rasulullah SAW juga berasal dari suku yang sama dengan Hubayroh.

Abu Thalib lalu menjelaskan kembali kepada Rasulullah SAW, 


“Maka, seseorang yang baik haruslah membalas kebaikan yang sama dengan apa yang telah mereka berikan kepada kita”.

Pada alhasil cinta dan asmara Rasulullah SAW bertepuk sebelah tangan, sebab Ummu Hani alhasil menikah dengan Hubayroh.

Setelah menikah dengan Hubayroh, Ummu Hani dikaruniai 4 anak, dan tinggal di Mekkah.

Karena Ummu Hani’ bukan jodoh yang ditakdirkan oleh Allah SWT untuknya, Rasulullah SAW pun alhasil menemukan sosok perempuan yang menjadi cinta sejatinya, bahkan menjadi istri pertama Rasulullah SAW dan mendampingi dakwah beliau.

Dia ialah Siti Khadijah, seorang perempuan manis yang terhormat, sekaligus kaya raya.

Seperti yang dilansir oleh islamidia.com, Siti Khadijah ialah jodoh yang ditakdirkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, sehabis ditakdirkan tidak berjodoh dengan Ummu Hani’.

:

Menolak lamaran yang kedua kalinya

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Ishobah. Setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasulullah SAW, dan terjadi insiden Fathu Mekkah, banyak orang yang berbondong-bondong masuk Islam.

Suami Ummu Hani’ tidak mau ikut masuk Islam, tidak mau bersyahadat, bahkan Hubayroh melarikan diri keluar dari Mekkah.

Nabi Muhammad SAW yang masih menyimpan rasa cinta kepada Ummu Hani’, dan memiliki rasa iba kepada Ummu Hani yang ditinggal kabur oleh suaminya, memiliki niatan untuk melamar Ummu Hani’ untuk kedua kalinya.

Namun hal tersebut kembali ditolak oleh Ummu Hani’, dengan alasan bahwa Ummu Hani’ sudah bau tanah dan memiliki bawah umur banyak. Hal ini ditakutkan mengganggu dakwah Rasulullah SAW di masa yang akan datang.

Begitulah jodoh, hanya Allah SWT yang tahu. Bisa saja kita menyayangi seseorang, namun seseorang yang kita cintai bukan jodoh kita. Sebagaimana Rasulullah SAW yang menyayangi Ummu Hani’, tetapi tidak berjodoh dengannya.

Jika dikala ini kita menyayangi seseorang, tetapi tidak jadi disandingkan dalam sebuah ikatan pernikahan, sebetulnya Allah SWT sedang mempersiapkan jodoh yang terbaik untuk kita semua.

Sebagaimana Rasulullah SAW yang menerima jodoh yang terbaik, menyerupai Siti Khadijah yang menjadi perempuan tangguh di zamannya.

Walaupun jodoh ditangan Allah SWT, sebagai seorang hamba yang beriman. Harus tetap berusaha untuk memperbaiki diri, dan berdoa kepada-Nya.

Dzat yang maha membolak-balikkan hati. Supaya jodoh terbaik yang masih ditangan Allah SWT dan masih dirahasiakan, segera dikirimkan kepada kita.

Wallahu a’lam.