Lagi! Ombak Besar Terjang Pesisir Sumenep, Rumah Warga Porak Poranda


Foto kerusakan akhir angin ribut dan ombak besar di Madura (detik.com)

Alam sedang tak bersahabat...

Belum usai murung tsunami Selat Sunda yang menelan ratusan korban jiwa. Alam kembali menunjukkan keganasannya.

Kini, angin ribut dan ombak besar menerjang pesisir selatan Kecamatan Bluto, Sumenep, rumah warga porak-poranda! Wargapun panik dan megungsi....

Sejak dua malam terakhir, angin ribut dan ombak besar menerjang pesisir selatan Kecamatan Bluto, Sumenep. Kejadian tersebut menciptakan sedikitnya pondasi tujuh rumah warga porak poranda. Beberapa bangunan dapur dan sangkar sapi milik warga juga roboh.

Angin kencang dan ombak besar biasanya terjadi malam hari mulai sekitar pukul 11.00 WIB sampai sekitar pukul 02.00 WIB. warga yang tinggal di pesisir mengaku khawatir atas bencana tersebut. Apalagi sesudah mendengar informasi bencana tsunami di Selat Sunda.

Warga Mengunsi

Sejumlah warga yang rumahnya diterjang ombak mengaku terpaksa mengungsikan keluarganya ke daerah yang lebih aman. Sebab air maritim sempat masuk ke pekarangan rumah warga sehingga menciptakan warga khawatir.

"Keluarga saya ungsikan ke daerah yang lebih kondusif alasannya ombaknya besar mulai sekitar pukul 11 sampai menjelang subuh," kata Kholis (35) warga pesisir selatan Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto Sumenep, menyerupai dilansir dari detik.com, Senin (24/12/2018).

Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, warga semenjak kemarin bergotong royong memperbaiki bangunan yang rusak. Batu pondasi rumah yang rusak ditata kembali biar kerusakan tidak semakin parah.

"Kami sudah dua hari kerja bakti mengumpulkan batu-batu yang porak poranda biar kerusakan tidak makin parah," kata As'ad (43), warga setempat.

:

Tangkis jebol

Tangkis maritim dari timbunan kerikil yang porak-poranda di sepanjang bibir pantai sepanjang 200 meter memanjang dari timur ke barat merupakan hasil bersama-sama warga setempat untuk menanghalau ombak. Namun alasannya kerasnya hantaman ombak, maka tangkis pun rusak dan air meluber ke daratan.

Sedikitnya ada tujuh bangunan terdiri dari tiga rumah warga dan empat bangunan sangkar sapi milik warga rusak. Satu bahtera milik nelayan setempat hancur alasannya diterjang ombak.

Kejadian kali ini berdasarkan warga merupakan yang terbesar sehingga menciptakan sebagian warga harus mengungsi ke rumah tetangga yang jauh dari maritim alasannya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.