Lebih Renta Dari Nabi Adam, Begini Asal Seruan Diciptakannya Jin Sampai Ditugaskan Goda Manusia


Gambar dari dream.com

Siapa sebetulnya jin ?

Allah membuat jin dengan 2 unsur, jin baik dan jin jahat.

Seperti yang difirmankan Allah, bahwa insan lebih mulia daripada jin. Namun, kebanyakan insan lebih memperbudakkan dirinya kepada jin, alih-alih untuk mendapat kenikmatan dunia saja.

Lantas bagaimana asal permintaan diciptakannya jin hingga selalu menarik hati manusia?

Siapakah Jin Itu? Mengapa Banyak Manusia Takut Kepadanya, Padahal Jin juga Takut Manusia.

Sudah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat, jin dianggap sesuatu yang menakutkan, bahkan sudah semenjak kecil bawah umur ditakut-takuti dengan membawa-bawa nama setan.

Maka sudah barang tentu di tengah masyarakat timbul persepsi yang salah mengenai eksistensi makhluk ghaib yang ada di sekeliling kita, yang terkadang kesalahan itu diikuti dengan langkah kemusyrikan ibarat meng-agungkan jin, menghormatinya bahkan melayaninya dengan aneka sesajen, naudzubillaahi min dzaalik.

AWAL MULA PENCIPTAAN JIN

Setelah jutaan tahun semenjak terjadinya insiden “Ledakan besar” / Big Bang, barulah Tuhan berkehendak membuat makhluk untuk menghuni alam alam semesta dan dunia / bumi.

Maka pada kurun lampau sebelumnya para Malaikat telah ditakdirkan sebagai penghuni langit tinggi dikerjaan surga-Nya (alam Malakut), sedangkan yang mendiami alam dunia pada alam Mulk, (langit terdekat dan bumi) ialah dari bangsa Jin.

PENCIPTAAN JIN :

Mereka diciptakan untuk melaksanakan ibadah kepada Tuhan dan melaksanakan amal laris perbuatan yang telah di perintahkan oleh-Nya. Dalam unsur penciptaan Jin, maka disamping dianugerahi ‘aqal, Tuhan juga menyematkan 2 (dua) unsur nafs pengilhaman, yakni Nafs ketaatan dan Nafs kefasikan ke dalam jiwa Jin.

Nafs “KEFASIKAN (EGO)” ini berformat Az-Zulmun (sifat kegelapan materialistik). Mengapa?

Dikarenakan alasannya bahwa , kekuasaan dan kehendak ilahi dalam membuat makhluk jin ini disifati oleh asma'-af'al dan sifat-Nya.

Maka hakekat “Nafs Az-ZULMUN” akan diaplikasikan dalam bentuk “NAFS SYETANI”.
Syetan berasal dari kata Sayatin, yang bermakna: cenderung kearah menyimpang / berlawanan menjauhi nafs petunjuk, dan nafs Az-Zulmun merupakan pengejawantahan dari Kehendak Dzat-NYA Yang Maha Mutlak memberi Cahaya Petunjuk-Nya (Al-Hadiy).

Dan sekaligus Dia yang bersifat “Yang Maha Menyesatkan” (Al-Mudhil), yang secara belakang layar berjalan bagai arus bolak balik circuit listrik, ganti berganti dalam menunjuki jalan lurus-Nya dan menghadirkan pilihan jalan kesesatan. (termasuk kedepannya nanti pada proses penciptaan manusia).


فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُۖ

Ayat al-qur'an (QS.35.Al-Fathir:8)

Maka, lorong jalan lurus-Nya dan lorong kesesatan terkoneksi melalui wahana pengilhaman didalam jiwa diri Jin dan Manusia, sehingga terdapat peluang mau menentukan jalan kefasikan atau jalan ketaqwaan


 فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَٮٰهَا

Ayat Al- qur'an (QS.91.As-Syam:8)

Sepertinya untuk pertama kalinya Tuhan menyematkan 2 (dua) Nafs ini pada penciptaan makhluknya yakni pada Jin, lantaran sebelumnya 2 (dua) nafs ini disematkan oleh Tuhan secara terpisah pada penciptaan makhluk sebelumnya yakni pada Malaikat dan kemudian pada Hewan/binatang.

Jika Malaikat diciptakan hanya dengan Nafs Cahaya Ketaatan-Nya (Al-Hadiy), yang merupakan manifestasi dari Dzat-Nya yang AL-HADIY, tanpa disematkan Nafs Syetani. (begitulah mengapa Malaikat itu bersifat Tunduk, patuh tanpa reserve).

Maka lain halnya pada penciptaan Hewan, Tuhan hanya menyematkan Nafs Zulmun (Insting keliaran/kebuasan). (begitulah mengapa binatang itu bersifat buas, asal seruduk, asal hajar).

:

BERIKUT RIWAYAT JIN :

Seperti yang dilansir oleh jadipintar.com, pada masa zaman milyaran tahun lalu, sebelum ada insan namun langit dan bumi telah tecipta dan telah dihuni makhluk tertua yakni benalu dan flora serta binatang. MakaTuhan memulai membuat makhluk dari species Jin.

Jika dikonversikan pada temuan saintis, tampaknya itu terjadi pada masa zaman Arkhaikum (Azhoikum) 2.5 milyard tahun kemudian hingga zaman Paleozoikum-Mesozoikum-Neozoikum yakni pada masa-masa awal adanya kehidupan dibumi dari jenis binatang, flora termasuk bangsa Jin ini.

1. Bangsa AL-BINN :

Jin pertama diriwayatkan berjulukan Al-Binn ini diciptakan dari unsur gabungan Kilat (Al-Birquw) dan angin, (asap/mega).

Jika Malaikat tidak berkehidupan ibarat manusia, maka Jin ini berkehidupan layaknya ibarat manusia, (Tapi bukan species manusia), dan mereka aneka macam rupa, ada pria ada perempuan, melaksanakan perkawinan, mempunyai anak keturunan, memakan makanan untuk survive dan berkembang biak serta ada simpulan hidup diantara mereka.

Mereka rata-rata mempunyai umur yang panjang beratus-ratus tahun dengan populasinya yang sangat cepat, maka usang kelamaan bumi menjadi sesak dan sempit oleh makhluk Jin itu.

Pada awal-awal peradabannya, mereka sangat taat beribadah kepada Tuhannya. namun usang kelamaan lantaran persaingan hidup mereka saling dengki dan timbul persengketaan, terjadi rusuh, saling bertumpah darah, bunuh membunuh dan terjadi peperangan sehingga membuat keadaan dibumi tidak aman.

Kemudian Alloh mengazab jin-Jin yang telah ingkar itu dengan didatangkannya angin puting-beliung angin berapi yang sangat dahsyat yg menyapu dan membinasakan mereka, Sebagian mereka melarikan diri ke goa-goa dataran tinggi dan ke gunung gunung.

Kemudian Tuhan mendatangkan balatentara dari makhluk jin lain penguasa lautan yang berjulukan AL-BANN untuk menyerang Jin bangsa Al-Binn tersebut yg masih tersisa, Dan bangsa Alban berbondong bondong menyerbu daratan dan memeranginya dan bangsa Al-Binn pun kalah dihabisi tanpa sisa.

Dalam satu riwayat, diantara keturunan jin bangsa Al-Binn yang selama kehidupannya menjalankan ibadah dan bertaqwa kepada Allah selama ribuan tahun di bumi. Kemudian setelah itu atas permohonannya kepada Allah maka mereka golongan Jin-jin yang beriman itu dipindahkan ia ke langit pertama sebagai kenaikan pangkat derajat keruhaniannya.

Maka dilangit pertama ini ia beribadat hingga 1000 tahun . Kemudian pindah lagi ke langit yang kedua, dilangit kedua ini ia beribadat hingga 1000 tahun dan seterusnya hingga kelangit yang ketujuh . jadi jumlah masanya ia beribadat dari mulai bumi sampai ke langit yang ketujuh ialah 8000 tahun. 

Maka atas berkah rahmat dan karunia Tuhan, golongan dari bangsa Al-Binn yang bertaqwa ini dinaikkan pangkatnya mendapat kehormatan mencapai posisi puncak/maqam “Al-Muqorrobuun” (Yang didekatkan), itulah derajat yang paling tinggi di sisi Allah.

Derajat mulia yang setara dengan golongan Malaikat. Bahkan dari golongan bangsa-bangsa Jin generasi berikutnya, yang bertaqwa dan yang telah mencapai maqam “Al- Muqorrobuun” dari sisi Allah, dikemudian hari ia diangkat menjadi Imam ibadat dan pemimpin-pemimpin batalyon para Malaikat-malaikat yang berada di langit.

Itulah yg disebut sebagai makhluk diluar Malaikat tetapi berderajat Malaikat, termasuk bagi insan insan yang selalu taat dan taqwa kpd Tuhannya, maka akan sanggup mencapai posisi yg mulia ini.

2. BANGSA AL-BANN :

Setelah sisa-sisa Jin bangsa Al-Binn yang durhaka dan kafir dimusnahkan, maka kemudian Jin bangsa Al-bann yang tadinya penguasa lautan raya ini menggantikan kekuasaan bangsa Al-Binn di muka bumi.

Sama dengan Jin sebelumnya, maka bangsa Al-bann ini juga berkehidupan layaknya ibarat manusia, aneka macam rupa, ada pria ada perempuan, butuh kawin,punya anak butuh makan dan berkembang biak. Memiliki umur yang panjang beratus-ratus tahun, populasinya juga sangat cepat, maka usang kelamaan bumi menjadi sesak dan sempit oleh makhluk Jin itu.

Pada awal-awal masa kemenangannya berperang dan memusnahkan bangsa Al-Binn, mereka hidup sangat taat beribadah kepada Tuhannya. namun usang kelamaan lantaran persaingan hidup mereka sangat rakus dan saling dengki dan timbul persengketaan diantara mereka.

Terjadi rusuh, saling bertumpah darah, bunuh membunuh dan terjadi peperangan sehingga membuat keadaan dibumi kacau kembali. Kemudian bumi mengadu kepada Allah bahwa ia keberatan tanahnya selalu dikotori dengan pertumpahan darah makhluk-Nya dan selalu membuat kerusakan.

Maka kemudian Alloh mendatangkan makhluk Jin lain berjulukan AL-JANN yg tercipta dari materi api, dan kemudian memerangi Jin Al-bann tsb hingga Bangsa Alban kalah dan musnah. (Sama dengan riwayat sebelumnya, diantara keturunan jin bangsa Al-Bann yang selama kehidupannya menjalankan ibadah dan bertaqwa kepada Allah  selama ribuan tahun di bumi .

Maka mereka golongan Jin-jin yang beriman itu dipindahkan ke langit pertama sebagai kenaikan pangkat derajat keruhaniannya, kemudian pindah lagi ke langit yang kedua, dan seterusnya hingga kelangit yang tujuh .Dan mereka melaksanakan ibadat selama ribuan tahun tahun .

Kemudian, golongan dari bangsa Al-Bann yg bertaqwa ini pun mendapat kehormatan mencapai posisi puncak/maqam “Al-Muqorrobuun”(Yang didekatkan), itulah derajat yang paling tinggi di sisi-Nya).

3. BANGSA AL-JANN :

Setelah sisa-sisa Jin bangsa Al-Bann yang durhaka dan kafir ini dimusnahkan oleh bangsa Al-Jann, Maka kemudian Alloh mendatangkan makhluk lain dari bangsa Jin berjulukan AL-JANN yang tercipta dari materi api, dan kemudian Al-jann menguasai bumi untuk kesekian kali.

Jin Aljan ini juga makhluk yang pada masa awalnya selalu beribadah dan taat menyembah pada Alloh Ta’ala, yang juga berkehidupan layaknya ibarat manusia,berbagai rupa, ada pria ada perempuan, butuh kawin, punya anak butuh makan dan berkembang biak.

Lama kelaman memenuhi bumi daratan dan saling bersengketa saling bunuh membunuh hingga peperangan besar yg membuat bumi kembali rusuh tidak kondusif terjadinya kerusakan dimuka bumi. Kembali Al-jann kafir lagi terhadap Tuhannya,

4. BANGSA NAHABIR DAN NAHAMIR.

Setelah seluruh bangsa-bangsa Jin yang menguasai bumi yang karenanya selalu berakhir durhaka pada Tuhannya, maka kali yang terakhir Dia menyebabkan bangsa Jin berjulukan Nahabir dan Nahamir untuk menguasai bumi menggantikan Al-Jann.

Riwayat dan nasibnya sama dengan makhluk-makhluk bangsa Jin sebelumnya yakni, Selalu berakhir dengan kesesatan dan kedurhakaan.

Maka kali ini Tuhan membinasakan generasi AL-JANN, NAHABIR DAN NAHAMIR dengan memerintahkan bala tentara malaikat, hingga peradaban Al-jann, NAHABIR DAN NAHAMIR musnah dihabisi malaikat.

Pada karenanya bumi kosong tak berpenghuni makhluk yang disematkan 2 (dua) unsur Nafs itu, selama jutaan tahun, (disebut bumi mati/kosong dlm keadaan rusak porak poranda bekas azab dari langit akhir kedurhakaan makhluk-makhluk penghuninya masa silam).

Maka, pada masa stagnan itu,Tuhan berkehendak menghidupkan kembali bumi dari matinya/kosongnya.


وَٱللَّهُ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَأَحۡيَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِہَآ‌ۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَسۡمَعُونَ

“Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sehabis matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat gejala (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)”. (QS.16. An Nahl:65)

Ayat senada pada (QS. 30. Ar Ruum:24).


 وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَيُحۡىِۦ بِهِ ٱلۡأَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَآ‌ۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَعۡقِلُونَ

“…….dan Dia menurunkan hujan dari langit, kemudian menghidupkan bumi dengan air itu sehabis matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat gejala bagi kaum yang mempergunakan akalnya”.

Perhatikan kalimat “Wayunazzilu minassyama’I ma’an fayuhyi bihil ardho ba’da mautihaa…”

Maka ayat-ayat ini bermulti tafsir/ganda, tidak hanya pada zaman kini saat terjadi kemarau, tetapi juga yang bermakna sebagai bumi yg pernah mati, artinya tidak ada kehidupan diatasnya lantaran sesuatu peristiwa yg memusnahkan makhluk diatasnya.

Maka keadaan bumi yang mati/kosong itu kemudian hingga pada masa zaman Pleistosen semenjak 6 jutaan tahun kemudian hingga sekitar 1.808.000 tahun yang lalu, (Zaman Dynosaur).

Maka Allah menghidupkan bumi kembali sehabis matinya itu untuk dihuni species binatang raksasa dan buas ibarat species Dynosaurus, tersebut dsb.. Untuk kemudian menjelang diciptakannya Manusia pertama, tampaknya Tuhan telah mempersiapkan alam dunia (bumi) sebagai hunian bagi Adam dan keturunannya.

Maka kemudian bumi itu “dibersihkan” dari specis binatang buas, yakni dengan terjadinya hujan meteor yang menghanguskan daratan bumi dan memusnahkan seluruh hewan-hewan besar dan buas tersebut lantaran Tuhan berkehendak membuat makhluk species gres berjulukan “Al-Insan” atau manusia, sang Khalifah gres di muka bumi dalam masa tak usang lagi.

Wallahu A'lam.
Related Posts