Mirip Di Film, Ilmuwan Temukan Koloni Makhluk Absurd Di Bawah Permukaan Bumi


Misteri mahluk yang tinggal di perut bumi ( foto: Lobang bekas tambang di Rusia)

Mungkin di film Anda pernah mendengar adanya makhluk hidup yang tinggal di dalam perut bumi.

Rupanya, hal tersebut memang nyata. Dijuluki "Galapagos bawah tanah" oleh ilmuan.

Seperti ini koloni mahkluk asing yang ternyata tinggal dengan hening dalam perut bumi.

Baru-baru ini, para ilmuwan mengungkapkan hasil penelitiannya dalam waktu satu dekade terakhir, mengenai adanya miliaran mikroorganisme yang hidup bermil-mil di bawah permukaan bumi.

Hasil penelitian itu dilaporkan dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union tahun 2018 ini.

Penelitian itu melaporkan bahwa sekitar 70 persen dari jumlah total mikroba di planet ini hidup di bawah tanah.

Jumlahnya ratusan kali lebih besar dari massa karbon semua insan di permukaan bumi.

Para ilmuwan juga memperkirakan bahwa kemungkinan jumlahnya melebihi kehidupan mikroorganisme di atas permukaan bumi.

Dijuluki "Galapagos bawah tanah"


Nematoda yang belum teridentifikasi ditemukan di bawah tambang emas di Afrika Selatan. (Gaetan Borgonie/Extreme Life Isyensya, Belgium)

Dilansir dari IFL Science pada Minggu (16/12/2018), para penemu lalu menjulukinya "Galapagos bawah tanah".

Bakteri dan archea diyakini mendominasi kehidupan bawah permukaan, meskipun banyak pula ditemukan eukarya.

Satu di antara misalnya yakni ditemukannya nematoda, di kedalaman 1,4 kilometer bawah tambang emas Afrika Selatan.

: Gelombang Seismik Misterius Guncang Bumi, Inikah Penyebabnya?


Untuk mendapat kesimpulan penelitian tersebut, tim mengumpulkan sampel dari banyak sekali daerah pengeboran, antara 2,5 sampai 5 kilometer di dalam kerak Bumi, baik di dasar bahari maupun daratan.

Mereka juga menemukan bahwa biosfer bawah permukaan juga hampir dua kali semua lautan.

Temuan penelitian ini luar biasa alasannya yakni ternyata masih ada makhluk hidup, yang bisa menyesuaikan diri di bawah permukaan bumi yang bertekanan kuat, panas yang hebat, tak ada cahaya dan hampir tidak ada nutrisi.

Namun, masih perlu dikembangkan lebih lanjut wacana bagaimana cara makhluk hidup bawah tanah menjalankan kehidupannya dan bagaimana imbas mereka terhadap makhluk hidup di permukaan.