Punya Istri 5 Korban Pesawat Lion Air Saling Berebut Uang Asuransi Rp 1.3 Miliar


Sumber gambar pepnews.com

Astagfirullah, hebat waris korban pesawat Lion Air saling berebut uang asuransi.

Kejadian yang sangat menggelitik ini, salah satu penumpang Lion Air yang menjadi korban mempunyai lima istri, ketiganya saling berebut untuk mendapat uang asuransi.

Setelah terjadi keributan kecil di RS Polri, administrasi Lion Air harus mengerahkan sejumlah stafnya untuk menuntaskan keributan yang terjadi antara lima orang perempuan yang menjadi istri salah satu korban pesawat Lion Air JT 610 ialah Rudolf.

Dari lima istri yang dimiliki tiga diantaranya terlibat agresi keributan di lokasi indentifikasi korban di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Badan Pesawat Lion Air Sudah di Temukan Banyak Penumpang Masih Terperangkap Didalam?

Lion Air hanya akan memperlihatkan uang sedih sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 perihal Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Uang sedih ialah sebesar Rp 25 juta untuk satu korban, bukan untuk satu istri. Selain itu, ada juga uang asuransi pokok Rp 1,25 miliar dan Rp 50 juta uang asuransi bagasi.

Kejadian yang bermula, kata Rama, terjadi pada Selasa, 6 November 2018. Setelah terjadi keributan kecil di RS Polri, administrasi Lion, para istri ini, dan mayit Rudolf pun menuju ke rumah sedih di Rumah Sakit Dharmais, Slipi, Jakarta Barat. Di sana, pihak Lion Air mencoba memediasi ketiga istri ini.

Akan tetapi, persoalan belum simpulan alasannya dua istri lainnya disebut ikut terlibat sehingga mereka pun membawa kuasa aturan masing-masing untuk menuntaskan perkara ini. Saat ini pun, anggota keluarga ini masih berkumpul di Dharmais untuk mencari jalan keluar.


Lion Air tidak ingin terlibat terlalu jauh dalam perkara keluarga ini. Walau begitu, kata Rama, Lion tetap mempersiapkan tim aturan dari pihak internal untuk membantu menuntaskan perkara ini. Kuasa aturan ini hanya sebatas membantu kalau nanti perkara di bawa ke meja hijau. "Kalau untuk kuasa aturan mereka, itu diserahkan ke mereka," ujar Rama.