Sambil Teriak Aku Dituduh Membunuh, Zina... Begini Kronologi Perempuan Ciputat Bakar Diri


Gambar ilustrasi dilansir dari senayanpos.com

Sambil teriak "Saya dituduh membunuh orang, saya dituduh berzina dengan orang Arab, saya dituduh penyebab kecelakaan Lion Air".

Begini kronologi seorang perempuan warga Ciputat, mencoba bunuh diri dengan aben tubuhnya!

Kasus percobaan bunuh diri baru-baru ini menghebohkan warga Ciputat.

Seorang perempuan paruh baya berjulukan Sri Wahyuni (49), mencoba bunuh diri dengan aben tubuhnya.

Bukan hanya itu, ia juga sempat berteriak dirinya dituduh menjadi pembunuh, pezina sampai penyebab kecelakaan pesawat Lion Air.

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho menuturkan, bencana tersebut terjadi pada 6 November 2018.

Berikut ini kronologi bencana menurut keterangan Alexander Yurikho, Kamis (8/11/2018) ibarat dilansir dari detik.com:

6 November 2018

07.30 WIB

Korban ke warung membeli 2 botol Sprite dan Neo Napacin dari warung.

Korban lalu ditegur oleh saksi bahwa dihentikan minum Sprite dicampur Neo Napacin, tapi dijawab oleh korban 'tidak apa-apa'.

08.00 WIB

Korban aben diri di ruang tengah dengan menyiramkan minyak tanah dari botol air mineral ke tubuhnya dan menyalakan korek gas. Suami korban lalu menarik korban keluar dari kontrakan.

Selanjutnya, suami dan saksi serta tetangga korban berusaha memadamkan api pada badan korban dengan menyiramkan air dan menyemprotkan APAR (alat pemadam api ringan).

Saat badan korban terbakar, saksi menyampaikan korban berkata, "Saya dituduh membunuh orang, saya dituduh berzina dengan orang Arab, saya dituduh penyebab kecelakaan Lion Air, saya mau dibawa Raja Iblis tapi tidak mempan, makanya saya minum Napacin 8 butir tambah 2 botol Sprite kesudahannya nggak mati, saya jihad di jalan yang benar, tuduhan raja iblis itu palsu, makanya saya bakar diri."

08.20 WIB

Petugas piket fungsi Polsek Ciputat Pimp Aiptu Sunarto (Kapospolsubsektor Serua) mendatangi TKP.

Polisi dan suami korban lalu membawa korban ke RSUD Tangsel untuk dilakukan perawatan intensif.

Hingga ketika Alex belum dapat memastikan apakah Sri mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.

Namun demikian, Polisi berencana berkomunikasi dengan psikiater dalam penanganan kasus tersebut.

"Psikiater sama psikolog belum berkomunikasi dengan terduga orang yang melaksanakan percobaan bakar diri sebab alasan medis," ujarnya.