Total 217 Gempa Mengguncang Mamasa Selama Sepekan Tanpa Henti


Sumber gambar Tribunnews.com

Selama satu ahad tanpa henti wilayah mamasa diguncang gempa.

Warga yang terkena efek gempa begitu stress berat dengan bencana ini, bahkan dalam sehari setidaknya 67 gempa di rasakan masyarakat mamasa.


Berdasarkan data monitoring BMKG, total acara gempa Mamasa selama 6 hari semenjak 3 November 2018 tercatat 217 gempa. Sebanyak 39 gempa di antaranya merupakan gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat.

Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG melihat bahwa ada kecenderungan peningkatan acara kegempaan di wilayah tersebut. Hal itu sesudah ia memerhatikan tren frekuensi gempa Mamasa.


Sumber gambar kompas.com

"Jika jumlah gempa pada 3 hari pertama hanya sebanyak 31 gempa, maka pada 3 hari berikutnya acara gempa melonjak drastis menjadi 116 gempa. Artinya, dalam waktu sepekan telah terjadi peningkatan acara gempa sangat signifikan," kata Daryono ibarat yang dikutip dari kompas.com.

Punya Istri 5 Korban Pesawat Lion Air Saling Berebut Uang Asuransi Rp 1.3 Miliar

Aktivitas gempa paling banyak terjadi pada Kamis 8 November 2018 mencapai sebanyak 67 gempa dalam sehari. Ditinjau dari kekuatannya, acara gempa yang terjadi bergotong-royong didominasi oleh gempa dengan magnitudo kurang dari 4,0. Dari seluruh gempa yang terjadi hanya 3 gempa saja mempunyai magnitudo 5,0.



"Ini merupakan fakta bahwa acara gempa Mamasa berkaitan dekat dengan reaktivasi Sesar Saddang," imbuhnya.

Dalam Peta Geologi Sulawesi, jalur Sesar Saddang tampak melintas dari pesisir Pantai Mamuju, Sulawesi Barat memotong diagonal melintasi Sulawesi Selatan bab Tengah, kemudian ke Sulawesi Selatan bab Selatan, selanjutnya bersambung dengan Sesar Walanae.

Di Mamasa, perlitasan jalur Sesar Saddang ini berarah barat bahari - tenggara. Pada segmen inilah gempa beruntun terjadi. Berdasarkan mekanismenya, Sesar Sadang pada segmen ini merupakan sesar mendatar mengiri (sinistral strike-slip).

"Hasil analisis prosedur sumber beberapa gempa signifikan yang terjadi di Mamasa, menawarkan adanya kesamaan prosedur yakni sesar mendatar (strike-slip) dengan pergerakan mengiri. Sehingga beralasan jikalau peningkatan acara gempa di Mamasa ketika ini berkaitan dengan acara Sesar Saddang," terperinci Daryono.