Benarkah Arwah Kita Kelak Masih Saling Kenal Dapat Saling Berkunjungan?
Gambar dari santribuntet.com
Pak ustadz...
Benarkah insan yang sudah meninggal, arwahnya sanggup saling berkunjung satu sama lain ?
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Dari A’isyah radhiyallahu ‘anha dia mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ صَحِيحٌ يَقُولُ: ” إِنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِيٌّ قَطُّ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، ثُمَّ يُحَيَّا أَوْ يُخَيَّرَ
A’isyah radhiyallahu ‘anha melanjutkan,
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit dan mendekati ajal, sementara kepala dia di pangkuan A’isyah, dia pingsan. Ketika sadar, dia menengadahkan matanya ke atap rumah, kemudian dia mengucapkan,
اللَّهُمَّ فِي الرَّفِيقِ الأَعْلَى
A’isyah kemudian bertanya, “Berarti anda nanti tidak bersama kami?”
Namun ternyata tidak ada jawaban beliau. A’isyah sadar bahwa dia dalam keadaan ibarat yang pernah dia sampaikan kepada kami saat dia masih sehat. (HR. Bukhari 4437 dan Muslim 2444).
:
- Rasulullah Menangis Hingga Tersedu-sedu Kala Menceritakan Nasib Wanita Kelak
- Deretan Makanan Favorit Rosulullah, Dari Roti Gandum Hingga Makanan Ini
Pendapat para ulama
Seperti yang dilansir oleh konsultasisyariah.com, mayoritas ulama menegaskan bahwa yang dimaksud ar-Rafiq al-A’la ialah arwah para nabi dan rasul yang berada di daerah yang sangat tinggi. (Syarh Shahih Muslim an-Nawawi, 15/208).Hadis ini dijadikan dalil oleh sebagian ulama bahwa arwah yang baik, akan saling ketemu sesudah dia berpisah dari jasadnya. Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang wafat, dia diberi pilihan antara tetap tinggal di dunia ataukah bersama ruh para nabi. Kemudian dia menentukan “ar-Rafiq al-A’la”, bersama ruh para nabi yang berada di illiyin, daerah yang sangat tinggi.
Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi menjelaskan,
أن الأرواح قسمان: أرواح معذبة، وأرواح منعمة، فالمعذبة في شغل بما هي فيه من العذاب عن التزاور والتلاقي والأرواح المنعمة المرسلة غير المحبوسة تتلاقى، وتتزاور، وتتذاكر ما كان منها في الدنيا، وما يكون من أهل الدنيا، فتكون كل روح مع رفيقها الذي هو على مثل عملها، فروح نبينا محمد صلى الله عليه وسلم في الرفيق الأعلى
Kemudian Syaikh ar-Rajihi menyebutkan dalilnya,
والدليل على تزاورها، وتلاقيها قول الله تعالى: {وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا{ وهذه المعية ثابتة في الدنيا، وفي دار البرزخ، وفي دار الجزاء، والمرء مع من أحب في هذه الدور الثلاث
Kebersamaan ini bersifat hakiki, di dunia, di alam barzakh, dan di alam abadi negeri pembalasan. Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya di tiga daerah ini.
Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi juga mengatakan,
وقد أخبر الله عن الشهداء بأنهم أحياء عند ربهم يرزقون، وأنهم يستبشرون بالذين لم يلحقوا بهم من خلفهم، وأنهم يستبشرون بنعمة من الله وفضل، وهذا يدل على تلاقيهم
Dalil yang ditunjuk Syaikh ar-Rajihi ialah firman Allah di surat Ali Imran,
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ . فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
Mereka bergembira disebabkan karunia yang Allah berikan kepada mereka, dan mereka saling memberi kabar bangga terhadap orang-orang yang masih tinggal (masih hidup) di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Mereka saling memberi kabar bangga dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 169 – 171).
Wallahu a’lam.