Puluhan Rumah Di Jombang Diteror Babi Ngepet, Uang Ratusan Juta Hilang


Gambar ilustrasi babi ngepet (sumber dari iglobalnews.com)

Waspada!! Kejadian ibarat ini sanggup terjadi di daerahmu,..

Warga perumahan di Jombang akhir-akhir ini diteror "babi ngepet". Aksinya sangat meresahkan warga lantaran berhasil menggondol uang ratusan juta rupiah.

Namun yang aneh aksinya membobol rumah korban, tak mengusik kunci sekalipun.

Ketenangan  warga empat perumahan di Jombang selama sebulan terakhir ini terusik. Menyusul agresi pencurian ‘babi ngepet’ yang menyasar lingkungannya.

Diduga korbannya sudah mencapai puluhan warga dengan kerugian ratusan juta rupiah.

Empat perumahan yang menjadi target teror ‘babi ngepet’ ialah Perumahan Astapada Indah I, Astapada Indah II, Astapada Indah III dan Tambakrejo Asri.

”Iya mas, sebulan terakhir ini marak sekali, bahkan dalam semalam hingga enam rumah yang dibobol,” beber salah satu warga Perumahan Astapada, kemarin.

Motif pelaku "babi ngepet"

Informasi yang dihimpun, agresi pencurian di tempat perumahan berturut-turut semenjak pekan pertama Desember lalu.

Korbannya rata-rata mempunyai rumah tingkat, bahkan ada beberapa anggota Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia yang juga menjadi korban. Sasaran utamanya uang.

“Anehnya, tidak ada kerusakan apapun di rumah yang menjadi target pencurian,” ujar warga yang namanya enggan ditulis.

Bahkan, ujarnya, ada salah satu warga Perumahan Astapada yang sempat memergoki ‘babi ngepet’ tengah uangnya diambil yang disimpan di bawah kasur di dalam kamar.

Namun si korban tidak sanggup berteriak. “Itu istrinya tentara. Hanya sanggup membisu terpaku ketika uangnya diambil. Pencurinya jalannya mberangkang,” ujarnya sambil menyebut uang diambil ‘babi ngepet’ sejumlah Rp 5 juta.

Ciri-ciri ‘babi ngepet’ di Perumahan Astapada itu ibarat dengan penampakan ‘babi ngepet’ yang dipergoki warga Perumahan Tambakrejo Asri, pada Selasa (25/12) lalu.

Salah satu warga di utara masjid perumahan sekitar pukul 02.00 memergoki ‘babi ngepet’ tengah berada di atas genting.

“Cara berjalannya melompat-lompat. Orangnya kecil, tidak pakai baju, pakai celana pendek dan membawa tas yang diselempangkan,” ungkapnya yang dilansir oleh islamidia.com

:

Informasi lain menyebut, korban terakhir ahad kemudian yang menjadi target rumah anggota Polisi Republik Indonesia di Perumahan Tambakrejo Asri.

Uang yang berhasil dibawa ‘babi ngepet’ sebanyak Rp 42 juta. Korban lainnya bervariasi, contohnya ada PNS pemkab yang kehilangan Rp 24 juta, ada juga yang hanya kehilangan ratusan ribu rupiah.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi mengaku belum mendapatkan laporan terkait insiden pencurian di tempat perumahan tersebut.

”Kebetulan, kami belum ada korban yang melapor ke kami,” bebernya (29/12).

Namun demikian, sebagai tindaklanjut, pihaknya sudah pribadi terjun ke lokasi menyelidiki.

”Kita sudah turun ke warga, informasinya memang beberapa warga jadi korban pencurian, bahkan hingga puluhan juta, sayangnya mereka semenjak awal tidak pribadi melapor ke kami juga,” imbuhnya.

Selain melaksanakan penyelidikan ke arah pelaku, pihaknya bakal menindaklanjuti dengan meningkatkan patroli.

”Untuk langkah antisipasinya, kita akan giatkan patroli, berikan perhatian khusus di lokasi rawan,” tegasnya.

Cara Menjaga Harta dari Pencuri Pesugihan ‘Babi Ngepet’

Setelah api lilin dimatikan maka otomatis babi ngepet yang sedang dalam ancaman akan menjelma insan kembali biar sanggup terlepas dari bahaya, atau malah sanggup berpura pura ikut panik mengejar sosok babi ngepet atau akal-akalan tidak tahu menahu.

Cara inilah yang biasa dilakukan ketika gawat darurat babi ngepet dikejar warga yang murka lantaran tak ibarat pesugihan lainya babi ngepet terlihat oleh mata awam dan sanggup mati kalau dihajar dan sebagainya.

Cara mengusir atau menjaga harta di dalam rumah dari pesugihan babi ngepet kalau di suatu daerah sedang marak pencurian uang secara magis ialah konon dengan membasuh atau menyiram sekeliling rumah dengan air sisa pencuian beras atau air leri dalam bahasa Jawa, sanggup juga dengan menggantungkan bawang tunggal di depan pintu agar babi ngepet tersesat dan tidak sanggup menuju rumah tersebut.