Ini 2 Diam-Diam Besar Iblis Yang Dibocorkan Kepada Nabi Nuh As!! Hati-Hatilah Wahai Manusia


Gambar ilustrasi Iblis, dilansir dari dennysiregar.com

Semoga Allah senantiasa menunjukkan perlindungan-Nya kepada kita semua...

Dikisahkan dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, Imam Abu Hamid Al Ghazalli (w. 505 H). Ada 2 diam-diam besar iblis untuk mencelakakan insan yang dibocorkan pada Nabi Nuh AS!!

Berhati-hatilah bila mengalami 2 hal ini...

Permusuhan antara insan dan Iblis sudah terjadi semenjak awal penciptaan manusia.

Permusuhan di antara keduanya berawal pada dikala Iblis menolak perintah Allah Ta’ala untuk bersujud dalam bentuk penghormatan kepada Nabi Adam As.

Sejak dikala itulah Iblis mendeklarasikan permusuhannya kepada Adam As. dan seluruh keturunannya.

Iblis memohon kepada Allah biar diberikan penangguhan waktu untuk menarik hati anak cucu Adam As. biar terjerumus kepada kesesatan sehingga sanggup menemaninya kelak di neraka jahanam.

Berbagai cara telah dilakukan Iblis beserta bala tentaranya untuk menggiring insan kepada jalan kesesatan yang penuh kehinaan.

2 Rahasia besar Iblis


Gambar ilustrasi (misterianda.blogspot.com)

Dilansir dari islami.co, sebagaimana dikisahkan dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin karya Imam Abu Hamid Al Ghazalli (w. 505 H) mengenai perjumpaan Nabi Nuh As. dengan Iblis.

Suatu hari ketika Nabi Nuh As. menaiki kapalnya, ia melihat seorang pria bau tanah yang tidak dikenalnya. Lantas, Nabi Nuh As. bertanya kepada lelaki bau tanah tersebut, “Apa yang menimbulkan dirimu masuk kepal ini ?

Lelaki bau tanah itu menjawab, “Aku masuk ke kapal ini biar saya sanggup mensugesti hati pengikut mu supaya hati mereka bersama ku dan akan tetapi tubuh mereka bersama engkau.

Lalu Nabi Nuh As. berkata kepadanya “Keluarlah engkau (dari kapal ini) wahai musuh Allah!

Rupanya, lelaki bau tanah itu yaitu Iblis yang mencoba mensugesti hati umat Nabi Nuh As. biar ingkar dengan sesuatu yang dirisalahkan kepada Nabi Nuh As.

Iblis itu kemudian berkata, “Ada lima hal yang lazimnya saya gunakan untuk mencelakakan manusia. Aku akan memberitahukan tiga halnya itu dan saya rahasiakan dua hal lainnya.

Maka Allah berfirman kepada Nabi Nuh As. “Sesungguhnya engkau tidak memerlukan yang tiga hal itu. Perintahlah ia (Iblis) untuk memberitahukan kepada engkau dua hal saja.

Nabi Nuh As. pun memerintahkan Iblis itu biar menyebutkan dua hal saja.

Iblis berkata, “Dengan kedua hal itu saya mencelakakan insan dan keduanya tidak berdusta. Kedua hal itu ialah hasad dan sifat tamak. Karena sifat hasad, saya dilaknat oleh Allah dan dijadikannya saya setan yang terkutuk. Dan lantaran sifat tamak, saya memperbolehkan kepada Adam As. seluruh apapun yang ada di surga, kemudian saya mendapat hal yang saya inginkan darinya (yakni sanggup mengeluarkan Adam As. dari nirwana lantaran disebabkan Iblis membujuk Adam As. untuk memakan buah Khuld) dan saya pun diusir dari surga.

Hasad dan sifat tamak



Dari dongeng di atas sanggup kita ambil pelajaran, sebenarnya dua senjata utama Iblis yang dipakai untuk mencelakakan insan yakni menjadikan dalam diri insan sifat hasad (dengki) dan tamak (sarakah).

Sifat hasad merupakan bentuk pengingkaran akan ketentuan dan ketetapan Allah yang telah menetapkan takdir setiap makhluk-Nya. Maka, orang yang mempunyai sifat hasad akan bersikap tidak bahagia atas kenikmatan yang Allah karuniakan kepada seseorang.

Dikatakan berdasarkan sebagai Ulama hikmah, sifat hasad (dengki) merupakan sifat tercela pertama yang ada dalam diri seorang makhluk.

Sedangkan sifat tamak merupakan ambisi untuk mendapat segala hal yang diinginkannya dengan banyak sekali cara apapun, ia tidak memperpedulikan apakah dengan caranya tersebut sanggup mendatangkan rahmat Allah atau justru mengundang amarah-Nya.

Tamak atau rakus banyak menimbulkan seorang hamba terjerumus kepada hal-hal yang dimurkai oleh Allah Ta’ala. Namrud, Fir’aun, dan Qarun merupakan pola orang-orang yang tamak, rakus akan kekuasaan maupun rakus akan harta.

:

Sifat hasad dan tamak merupakan hasil dari tidak bersyukurnya seorang hamba atas nikmat dari Allah Ta’ala.

Manusia yang mempunyai sifat hasad dan tamak akan selalu memandang segala nikmat dari Allah terhadap dirinya yaitu sesuatu hal yang remeh, sedangkan ia memandang atas karunia dan nikmat dari Allah terhadap orang lain yaitu sesuatu hal yang agung.

Semoga Allah menunjukkan perlindungan-Nya kepada seluruh umat Islam atas godaan Iblis beserta bala tentaranya.

Wallaahu a’lam.