Istri Ustadz Maulana Meninggal Akhir Kanker Usus, Waspadalah Pada 6 Tanda-Tanda Ini


Istri Ustadz Maulana, Hj Aliah Maulana meninggal dunia di RS Bhayangkara Makassar pada Minggu (20/1/2019) pukul 17.00 WITA. (Tribunnews dan Instagram @kaumotampan)

Belajar dari penyakit yang diderita istri Ustadz Maulana...

Dokter Spesialis Bedah Bethsaida Hospital, Eko Priatno mengatakan, penyakit kanker usus ini paling banyak menyerang anak muda.

Sayangnya, kebanyakan orang gres mengetahui ketika sudah kronis...

Innalillahi wa innailaihi rojiun.

Istri Ustadz Maulana, Hj Aliah Maulana meninggal dunia di RS Bhayangkara Makassar pada Minggu (20/1/2019) pukul 17.00 WITA.

Diketahui, istri Ustadz Nur Maulana meninggal akhir mengidap kanker usus cukup lama. Hj Nur Aliyah Ibnu Hajar, meninggal sesudah melawan kanker usus selama 7 tahun.

Suasana sedih menyelimuti rumah Ibnu Hajar, Mertua Ustadz Nur Maulana, daerah disemayamkannya Hj Nur Aliah Ibnu Hajar, di Jl Satando, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Minggu (20/1/2019) malam.

Sejumlah keluarga dan kerabat almarhum tampak memadati rumah duka.

Ustadz Nur Maulana pun membenarkan jikalau penyakit kanker yang diderita istrinya sudah berlansung semenjak tujuh tahun silam.

"Penyebab berpulangnya ke rahmatullah yakni penyakit kanker usus yang ditemukan di bulan September (2018) tapi bersama-sama katanya sudah tujuh tahun tapi gres tertangkap lembap bulan September 2018," kata Ustadz Nur Maulana, ibarat dilansir dari tribunnews.com.

Rencananya mayat istri Ustaz Maulana akan dimakamkan di Pekuburan Arab, Jalan Kandea, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (21/1/2019) hari ini.

Belajar dari sakit yang diderita Hj Nur Aliah Ibnu Hajar.


Ustaz Muhammad Nur Maulana mengungkapkan perilaku dan sifat sang istri semasa hidup, "Beliau tidak ada dosa dengan saya." (Instagram @m_nur_maulana)

Penyakit kanker usus sekarang banyak diderita anak muda yang gaya hidupnya tak sehat. Penyakit ini berawal dari polip usus besar yang tidak ditangani sehingga polip yang tadinya bersifat tumor jinak bermetamorfosis kanker.

Dilansir dari brilio.net, Dokter Spesialis Bedah Bethsaida Hospital, Eko Priatno menyampaikan penyakit ini sebagian besar banyak menyerang anak muda lantaran beberapa hal ibarat konsumsi masakan yang tinggi lemak dan rendah serat jadi pemicunya. Selain itu, konsumsi minuman beralkohol, merokok, obesitas, dan kurang olahraga juga jadi faktor pemicu.

Sayangnya, Eko menyampaikan kebanyakan orang gres mengetahui ketika sudah kronis.

Penyakit yang disebut sebagai kanker kolorektal ini pada stadium awal tidak mengakibatkan gejala, sehingga pasien gres mendapat diagnosis sesudah mencapai stadium lanjut.

"Sebenarnya bila sudah merasa curiga ada yang tidak beres dengan pencernaan, ibarat sulit BAB atau diaere segera periksakan ke dokter," katanya ketika ditemui media di program media gathering Bethsaida Hospitas, Serpong, Tangerang.

Nah, apa saja tanda-tanda yang harus diwaspadai? Berikut klarifikasi Dokter Eko;

1. Susah BAB disertai perut kembung

Untuk satadium awal penyakit ini tidak menawarkan tanda-tanda khas, kanker usus besar biasanya ditandai dengan perubahan ketika buang air besar dan perut yang membesar lantaran dipenuhi tumor. Biasanya ditandai dengan sulit BAB dan merasa perut penuh.

2. BAB berdarah

Banyak orang yang menganggap bahwa BAB berdarah itu wasir, padahal dapat jadi merupakan tanda kau terjangkit kanker usus besar. Oleh lantaran itu, perlu segera dilakukan konsultasi oleh dokter.

3. Nyeri pada anus

Saat BAB, sering kau merasa nyeri pada anus, itu lantaran adanya robekan kecil di sekitar anus. Biasanya bagi para pasien yang jarang makan serat dapat mengalami tanda-tanda tersebut.

4. Perubahan berat badan

Saat tubuh kekurangan zat besi, dapat disebabkan adanya pendarahan yang terjadi pada usus, ditambah tanda-tanda lainnya ibarat lelah dan lemah. Bila sudah mengalami penurunan berat tubuh yang sangat signifikan perlu dilakukan pengobatan.

:

5. Tekstur tinja yang berubah

Berubahnya tekstur kepadatan kotoran, baik bertambah keras sampai karenanya menjadi konstipasi atau bertambah cair (diare).

Eko menjelaskan cara paling mudah mendeteksi kanker usus besar. Namun, langkah ini hanya berlaku jikalau tumor atau kanker berada di bersahabat anus.

"Gejala kanker dan wasir memang mirip. Dia tiba berobat ke mana niscaya dibilang wasir. Untuk membedakannya yakni dengan cara colok dubur. Kalau kanker, niscaya akan terasa keras dan ada tonjolannya. Kalau wasir, beliau akan lembek. Tapi itu hanya dapat untuk yang potongan bawah saja, delapan sentimeter dari anus. Ini investigasi yang sangat penting dan simpel. Tidak perlu khawatir kanker usus besar asal tiba pada stadium awal," tutupnya.
Related Posts