Naudzubillah, Meninggal Mengenaskan Sebab Taubat Palsu


Gambar ilustrasi dilansir dari tribunnews.com

Naudzubillah min zalik...

Bertaubat itu bukan untuk main-main, jikalau Allah marah maka beginilah jadinya.

Semoga menjadi pembelajaran kita bersama, laki-laki ini meninggal mengenaskan usai taubat palsu semasa hidupnya...

Disarikan dari buku "Alf Qisshah wa Qisshah karya Hani al-Hajj". Diceritakan dalam sebuah hikayat bahwa Mansur bin Amar memiliki seorang sahabat yang sudah terlanjur zalim terhadap dirinya.

Kemudian ia bertobat dan mengisi hari-harinya dengan aneka macam amal kebajikan serupa tahajud dan lain-lain.

Namun sudah beberapa hari belakangan Mansur tidak mendengar kabar ihwal temannya itu. Ada yang menyampaikan bahwa beliau tengah sakit.

Sesaat sehabis itu, Mansur pun eksklusif mendatangi rumahnya untuk memastikan gosip tersebut.

Ternyata benar, ia mendapati temannya itu sedang terbaring lemah tak berdaya di daerah tidurnya dengan kondisi mata merah dan bibir pecah-pecah.

Lalu dengan penuh rasa khawatir ia nasihati temannya itu untuk memperbanyak mengucapkan kalimat laa ilaha illallah.

Lantas ketika mendengar hal itu, sang sahabat pun membuka matanya dan meliriknya dengan pandangan yang aneh. Mansur mengulangi nasihatnya untuk kali yang kedua dan ketiga, namun tetap saja temannya itu bergeming seakan tidak sanggup mengucapkannya.

Tak usang berselang beliau kembali membuka matanya sembari berkata “wahai Mansur saudaraku, antara diriku dan kalimat tersebut terdapat hijab yang membuatku sulit untuk mengucapkannya.

Dikutip dari bincang syariah.com. Mansur pun merasa iba bercampur kaget mendengar tanggapan temannya itu, kemudian ia berkata “wahai saudaraku, bagaimana mungkin hal itu sanggup terjadi padahal kau selalu melaksanakan salat, puasa, tahajud, dan amal-amal baik lainnya?

Dengan berat hati temannya berkata “semua itu saya lakukan bukan sebab Allah, termasuk tobat yang saya perlihatkan kepada orang-orang merupakan tobat palsu yang bertujuan semoga orang-orang memuji dan menyebut-nyebutku”.

Dia terus berujar “ketika sendirian, saya kunci pintu kamarku dan saya tutup jendelanya, kemudian saya kembali melaksanakan hal-hal yang dahulu saya biasakan menyerupai minum minuman keras dan perbuatan maksiat lainnya. Sampai suatu hari saya sakit parah dan bertekad untuk bertobat serta meninggalkan semua kemaksiatan tersebut. Allah pun menyembuhkanku, namun sayang saya kembali melakukannya. Kemudian sakit dan Allah kembali menyembuhkanku menyerupai sedia kala”.

Sampai suatu saat, saya kembali berbuat maksiat dan melupakan tobat yang pernah kuucapkan sebelumnya. Sehingga Allah pun melaknatku dengan penyakit sebagaimana yang kau lihat sekarang. Beberapa waktu yang kemudian saya berniat untuk kembali bertobat dan bersumpah demi ayat-ayat Quran untuk tidak mengulanginya lagi, tapi anehnya saya tidak sanggup mengucapkan kata-kata tobat itu walau sepatah katapun. Aku yakin bahwa ini merupakan tanda kemurkaan Allah terhadapku”.

Mansur bin Ammar pun tak kuasa menahan air mata kesedihan melihat kondisi temannya itu. Ia berkata “demi Allah, saya tidak keluar dari kamarnya melainkan mataku dibanjiri air mata kesedihan melihat keadaannya, dan ketika saya berniat untuk pergi dan keluar dari kamarnya, tiba-tiba ada yang menyampaikan bahwa temanku itu telah tiada.

: Na'udzubillah! Kisah Nyata Tangan Pemandi Jenazah Melekat Pada Kemaluan Mayit Pelacur

Semoga kisah ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama. Jangan sekali-kali mempermainkan Allah Swt. Jika Allah sudah murka, tak ada yang bakal sanggup menolong kita.