7 Hal Yang Sanggup Membatalkan Puasa

 Memasuki bulan suci Ramadhan yaitu waktu yang dinantikan 7 Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa
Ilustrasi via nu.or.id

Memasuki bulan suci Ramadhan yaitu waktu yang ditunggu-tunggu oleh setiap umat Muslim di dunia. Selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, tentunya banyak yang masih resah wacana hal-hal yang membatalkan puasa.

Hal-hal yang membatalkan puasa terkadang memang masih jadi perdebatan atau menyisakan tanda tanya. Mulai dari soal menangis, marah, menelan ludah atau hal lainnya yang bisa membatalkan puasa.

Wajib bagi yang berpuasa mengetahui beberapa masalah yang sanggup membatalkan puasa baik disadari ataupun tidak.

Hal-hal yang membatalkan puasa ini berlaku untuk semua puasa baik itu puasa wajib menyerupai puasa di bulan Ramadhan maupun puasa sunnah lainnya. Apa saja hal yang membatalkan puasa, sebagaimana yang harus dihindari dalam rukun puasa?

Maka dari itu, sebelum masuk ke bulan rahmat Ramadhan, yuk ingat-ingat lagi hal yang membatalkan puasa dan hal makruh lainnya yang bisa membatalkan puasa.

Selama kau berpuasa, sebaiknya hindari tujuh hal yang membatalkan puasa berikut ini. Antara lain makan dan minum secara berkesinambungan dengan sengaja, berhubungan seksual, keluar mani dengan sengaja lantaran bersentuhan, perempuan yang mengalami haid atau nifas, muntah lantaran disengaja, gila atau hilang akal, keluar dari Islam, dan lainnya.

Setidaknya ada 7 hal diatas yang sanggup membatalkan puasa. Untuk klarifikasi lebih lengkap berikut ini jabarkan satu persatu.

:

Hal-hal yang membatalkan puasa

1. Makan dan minum secara berkesinambungan dengan sengaja

Memasukkan benda berupa makanan maupun minuman ke dalam ekspresi atau anggota badan lain secara sengaja bisa membatalkan puasa. Namun kalau benar-benar lupa dan tidak sengaja tiba-tiba makan atau minum, lalu makanan atau minuman tersebut masuk ke ekspresi dan Anda ingat bahwa kini puasa, hal tersebut tidak apa-apa dan masih bisa melanjutkan puasanya. Berikut dalil wacana makan dan minum lantaran ketidaksengajaan (lupa) itu tidak membatalkan puasa,

مَنْ نَسِيَ وَ هُوَ صَائِمٌ فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ فَلْيُتِمََّ صَوْمَهُ ، فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللهُ وَ سَقَاهُ

“Barangsiapa yang makan atau minum lantaran lupa sedangkan beliau dalam keadaan puasa, maka sempurnakanlah puasanya lantaran itu yaitu makanan dan minuman dari Allah .” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berhubungan seksual

Apa saja yang membatalkan puasa bagi suami istri? Berhubungan seksual dengan sengaja ketika dalam keadaan puasa maka batal puasanya. Barang siapa yang melaksanakan kekerabatan suami istri dengan sengaja pada dikala menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tetapi malam harinya sudah berniat menjalankan puasa, maka orang tersebut berdosa lantaran sudah merusak ibadah puasa. Maka dari itu diwajibkan untuk mengqadha dan membayar kifarat (memerdekakan budak perempuan mu’min) sebagai hukumnya.

Jika tidak menemukan seorang budak untuk dimerdekakan atau tidak bisa memerdekakannya, maka harus menggantinya dengan berpuasa dua bulan secara berurut-urut selain bulan Ramadhan, apabila masih tidak bisa maka diwajibkan membayar fidyah untuk 60 orang fakir atau miskin.

3. Keluar air mani dengan sengaja lantaran bersentuhan

Apa saja yang membatalkan puasa selain makan dan minum? Keluarnya air mani yang disebabkan lantaran bersentuhan (tanpa kekerabatan seksual) maka batal puasanya, baik disengaja atau memakai tangan seorang istri yang halal. Tetapi, apabila keluar air mani tanpa bersentuhan semisal bermimpi berair maka puasanya tidak akan batal.

4. Perempuan yang mengalami haid atau nifas

Apa saja yang membatalkan puasa bagi wanita? Haid merupakan hal yang dialami kaum perempuan sudah menginjak usia batas minimal 9 tahun. Waktu haid biasanya selama 1 ahad dan paling usang 15 hari. Maka kalau orang tersebut dalam keadaan haid dihentikan melaksanakan ibadah puasa. Sedangkan apabila haid keluar dikala sedang menjalankan ibadah puasa maka puasanya batal.

Nifas juga membatalkan puasa lantaran nifas yaitu bencana yang dialami perempuan sehabis melahirkan selama kurang lebih 2 bulan. Apabila keadaan tersebut muncul ketika dalam keadaan puasa, maka batal puasanya. Berikut hadits yang menjelaskannya.
“Kami (kaum perempuan) diperintahkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan, tetapi tidak diperintahkan untuk mengganti shalat yang ditinggalkan”. (Hadits Shahih, riwayat Muslim: 508)

5. Muntah lantaran disengaja

Muntah dengan disengaja tanpa ada lantaran menyerupai sakit maka orang tersebut batal puasanya. Seperti yang telah dijelaskan dalam hadits berikut ini.
Dari Abu Hurairah r.a, menuturkan, bersama-sama Nabi Saw, bersabda: “Siapa yang tidak sengaja muntah, maka ia tidak diwajibkan untuk mengganti puasanya, dan siapa yang sengaja muntah maka ia wajib mengganti puasanya”. (Hadits Hasan Gfarib, riwayat al-Tirmidzi: 653 dan Ibnu Majah: 1666)

6. Gila atau hilang akal

Gila merupakan sebuah ganguan nalar pikiran atau tidak normalnya dalam cara berpikir dan berperilaku. Apabila orang yang hilang nalar atau abnormal sedang berpuasa maka puasanya tidak akan sah. Karena orang tersebut sudah kehilangan nalar sehatnya.

7. Keluar dari Islam

Keluar dari Islam atau murtad yaitu sikap seseorang yang mengganti atau meninggalkan suatu agama yang telah dianutnya, sehingga ia menjadi ingkar terhadap agama yang diyakini sebelumnya. Apabila orang yang murtad ini melaksanakan ibadah puasa maka puasanya tidak sah lantaran sudah tidak meyakini agama yang sebelumnya dianut.

Bagi yang menjalankan ibadah puasa lebih baiknya Anda mengetahui wacana hal-hal yang membatalkan puasa ini. Agar ketika dalam melaksanakannya tidak ada hal-hal yang mengganjal dalam hati. Siapa tahu dengan membaca artikel ini pengetahuan Anda bertambah, sehingga hal yang mungkin tidak tahu menjadi tahu.

Demikian perkara yang membatalkan puasa biar dalam menjalankan ibadah puasa lancar. Semoga bermanfaat.