Karena Tidak Tau Ilmunya, Lakukan 4 Hal Ini Semoga Amal Ibadah Tidak Sia-Sia

Sumber gambar

Amal ibadah semoga tidak sia-sia apa yang harus dilakukan, semoga amal ibadah tidak sia-sia sebaiknya 4 hal ini dilakukan terlebih dahulu.

Tujuan Allah membuat insan yaitu untuk beribadah dan berinfak sholeh sebanyak mungkin didunia.

Allah SWT berfirman, “Tidak Aku ciptakan jin dan insan kecuali untuk beribadah kepada-Ku,” (Surat Az-Dzariyat 56).

Ibadah yang dilakukan insan keuntungannya bukanlah untuk Allah SWT, tapi untuk insan itu sendiri. Karena di alam abadi kelak, tidak ada yang bisa membantu insan kecuali amal baik selama hidup di dunia. 

Amal baik itu bisa berupa ibadah kepada Allah atau pun amal baik yang dilakukan terhadap sesama manusia.

Setiap amalan dan ibadah ada ilmu dan cara mengerjakannya. Kalau cara ibadahnya tidak diketahui dan disempurnakan, bagaimana Allah akan menerimanya?

Sebab itu, Abu Laits Al-Samarqandi dalam Tanbihul Ghafilin menjelaskan, yang artinya:
"Sebagian orang bijak berkata, ‘Amalan butuh pada empat hal semoga selamat: 

Pertama, cendekia sebelum memulainya, alasannya amal tidak sah tanpa ilmu. Bila amal dilakukan tanpa ilmu, mudharatnya lebih banyak ketimbang maslahatnya. 

Kedua, niat pada ketika memulainya, alasannya amalan tidak sah tanpa niat. 

Ketiga, sabar ketika menjalankannya semoga mencapai ketenangan. 

Keempat, nrimo ketika selesai beramal, alasannya amalan tidak akan diterima tanpa keikhlasan, bila kau nrimo Allah akan mendapatkan amalanmu dan hati orang-orang yang beribah pada Allah (beriman) juga akan menerimanya."

Dari kutipan diatas menegaskan empat hal yang perlu disiapkan dan dilakukan ketika mengerjakan sebuah amal atau ibadah semoga tidak sia-sia.

Mengetahui ilmunya sebelum memulai


Dalam hal apapun perbuatan seseorang tidak akan berhasil jikalau tidak disertai dengan pengetahuan, berinfak saleh pun demikian. Sebab amalan apapun tanpa ilmu lebih banyak salahnya dari pada benarnya.

Niat sebelum melaksanakan ibadah atau amal saleh lainnya


Sebab amal akan sia-sia tanpa disertai niat, bahkan Imam Syafi’i menyampaikan niat yaitu sebagian dari pada agama. Dalam hadis pun Rasulullah Saw. bersabda, “setiap amal perbuatan itu dengan niat, dan setiap orang atas apa yang diniatkannya.”

Maka puasa, shalat, zakat, haji dan amal lainnya tidaklah sah tanpa niat. Karenanya wajib hukumnya memulai ibadah dengan niat, jangan hingga lupa. Bahkan makan pun bisa menjadi ibadah jikalau diniatkan demikian.

Sabar di tengah-tengah prosesnya

Jarang ada orang yang bisa menikmati proses di setiap pekerjaan yang dilakukannya. Begitu juga ibadah, hendaknya seorang mukmin bersabar di tengah-tengah proses ibadah dengan hening atau kalau dalam pembahasan shalat disebut tuma’ninah. Dalam shalat, thuma’ninah termasuk rukun shalat yang wajib dikerjakan. Makara sepenting itulah sabar dan hening di tengah-tengah proses berinfak saleh.

Ikhlas dan pasrah sehabis selesai mengerjakannya


Setelah ikhtiar sebaik-baiknya dalam mengerjakan amal saleh, maka yang terakhir yaitu memasrahkan kepada Allah Ta’ala dengan hati ikhlas, apakah ibadah kita diterima atau tidak. Dengan demikian hati akan mencicipi kenyamanan dan rahmah dan itu bisa menjadi salah satu tanda diterimanya amal ibadah.

Jangan hingga berinfak alasannya dilihat orang, ingin mendapatkan pujian, dan melepaskan kewajiban semata.

Sangat disayangkan orang yang beribadah untuk dilihat orang lain, alasannya semua itu tidak ada nilainya di hadapan Allah.