Jual Ginjal Demi Obati Suami Sakit Komplikasi, Nyesek Lihat Videonya
Sumber gambar islamidia.com
Wanita ini terpaksa menjual ginjalnya demi biaya pengobatan suaminya yang sedang sakit alasannya ialah komplikasi.
Mumun Sumiyanti harus rela memasarkan ginjalnya di area akrab Stasiun Bekasi siang, perempuan paruh baya ini bangun memohon dan menunjukkan bagi siapa saja yang ingin membeli ginjalnya.
Wanita ini terpaksa menjual ginjalnya demi biaya pengobatan suaminya yang sedang sakit alasannya ialah komplikasi. Dari kontraknya ia berangkat memakai Kereta Rel Listrik.
“Enggak ada cara lain, saya butuh banyak uang buat suami berobat,” katanya, di sela waktu istirahatnya, akrab pintu perlintasan kereta api Stasiun Bekasi, Jalan Raya Perjuangan, Margamulya, Bekasi Utara.
Sumiyati mengaku sudah dua hari memasarkan ginjal di kawasan Bekasi.
Ia mengaku mulai memasarkan ginjalnya semenjak 2017 lalu, ketika penyakit yang diderita suaminya semakin parah, ibarat jantung, gula darah, hipertensi, dan penyempitan tulang pinggang.
“Jadi saya resah mau kerja apa, kondisi saya juga sudah lemah, enggak berpengaruh jalan lama, sakit pengapuran di kaki,” ungkapya.
Sumber gambar islamidia.com
“Saya ada BPJS tapi kan enggak semua dapat di-cover. Belum lagi saya harus bayar kontrakan dan makan sehari-hari,” tuturnya.
“Dulu suami saya sopir serabutan. Sekarang semenjak sakit ya suami saya enggak kerja. Apalagi umurnya udah hampir 64 tahun,” sambungnya.
Setiap hari, Sumiyati mengaku membutuhkan uang sekitar Rp 200 ribu untuk berobat suaminya.
“Setiap satu ahad sekali, saya beli obat untuk suami dan biaya kontrol di rumah sakit di kawasan Cikini Jakarta,” jelasnya.
Biaya obat, kata beliau sekitar Rp 200 ribu, belum buat makan sehari-hari dan bayar kontrakan Rp 700 ribu setiap bulan.
Untuk itu, ia tulus jual ginjal untuk mengobati suami. Selain uang hasil jual ginjal untuk biaya berobat suaminya, Sumiyati juga ingin memanfaatkan uang hasil menjual ginjalnya untuk membeli rumah.
Sumber gambar islamidia.com
Sumiyati mengaku hening bila sudah mempunyai rumah sendiri.
“Kalau uangnya habis digunakan berobat sendiri nanti gimana bayar kontrakan? Kalau sudah punya rumah kan tenang,” terangnya.
Simak videonya: