Alasan Mutlak, Kenapa Setiap Ketika Kita Harus Ingat Mati, Ini Penjelasannya


ingat mati via abufawaz.wordpress.com

Banyak ditulis di beranda facebook, hidup itu ingat mati dengan kata-kata indah yang mengikuti.

Hakikat ingat mati ini apa sih..? Apa cuma kita harus ingat Allah, apa cuma harus berbuat baik? Bukan cuma itu, ini hakikat selalu mengingat ajal dalam Islam!

Semua makhluk pastinya akan mengalami kematian. Dengan ingat mati, kita menjadi lebih akrab dengan Allah. Lalu, bagaimana ingat mati berdasarkan Islam? Kenapa harus ingat mati?

Kematian sering dianggap sebagai bencana menakutkan, kematian atau maut adalah final dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis.

Semua makhluk hidup pada alhasil akan mati secara permanen, baik alasannya penyebab alami ibarat penyakit atau alasannya penyebab tidak alami ibarat kecelakaan.

Apa aturan ingat mati? Ingat mati termasuk salah satu adat terpuji dan sikap luhur lagi mulia. Dianjurkan untuk mengingat mati dan mempersiapkan diri menghadap kematian.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” (HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih berdasarkan Syaikh Al Albani). Yang dimaksud yakni kematian. Kematian disebut haadzim (pemutus) alasannya ia menjadi pemutus kelezatan dunia.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ : كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : « أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ». قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ : « أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ ».

Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat ajal dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Kenapa harus ingat mati? Mengingat ajal mempunyai banyak manfaat, inilah beberapa manfaat ingat mati yang harus Anda ketahui.

1. Mengingat ajal yakni termasuk ibadah tersendiri, dengan mengingatnya saja seseorang telah mendapat ganjaran alasannya inilah yang diperintahkan oleh suri tauladan kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2. Mengingat ajal membantu kita dalam khusyu’ dalam shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اذكرِ الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ صلاتَه وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ منه

“Ingatlah ajal dalam shalatmu alasannya bila seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah ibarat shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melaksanakan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan kasus yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak sanggup memenuhinya).” (HR. Ad Dailami dalam musnad Al Firdaus. Hadits ini hasan sebagaimana kata Syaikh Al Albani)

3. Mengingat ajal menyebabkan seseorang semakin mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah. Karena barangsiapa mengetahui bahwa ia akan menjadi mayat kelak, ia niscaya akan berjumpa dengan Allah. Jika tahu bahwa ia akan berjumpa Allah kelak padahal ia akan ditanya wacana amalnya didunia, maka ia niscaya akan mempersiapkan jawaban.

4. Mengingat ajal akan menciptakan seseorang memperbaiki hidupnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أكثروا ذكر هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى سعة إلا ضيقه عليه

“Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) alasannya bila seseorang mengingatnya ketika kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan bila seseorang mengingatnya ketika kehiupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani).

5. Mengingat ajal menciptakan kita tidak berlaku zholim. Allah Ta’ala berfirman,

أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ

“Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sebetulnya mereka akan dibangkitkan.” (QS. Al Muthoffifin: 4). Ayat ini dimaksudkan untuk orang-orang yang berlaku zholim dengan berbuat curang ketika menakar. Seandainya mereka tahu bahwa besok ada hari berbangkit dan akan dihisab satu per satu, tentu mereka tidak akan berbuat zholim ibarat itu.


ilustrasi ingat mati via lensapos.com

Bagaimana ingat mati? Ada banyak cara dan kiat untuk menciptakan kita selalu ingat mati, sungguh ajal dari orang sekeliling kita banyak menyadarkan kita. Setelah kita mengingat kematian, cobalah kita membayangkan bagaimana sepi dan sunyinya alam kubur itu, tidak ada yang menemani di hari-hari yang dilalui. Ingat mati juga sanggup dilakukan dengan berziarah ke kubur.

Apakah orang mati ingat keluarganya? Dilansir dari konsultasisyariah.com bahwa relasi ruh dengan orang yang hidup ada tiga.

1. Pertemuan ruh orang yang telah meninggal dengan ruh orang yang masih hidup di alam mimpi.
Para ulama menegaskan bahwa hal ini sanggup terjadi. Ruh orang yang telah meninggal sanggup berjumpa dengan ruh orang yang masih hidup dalam mimpi.

Allah berfirman,

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah ruh (orang) yang telah Dia menetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain hingga waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar : 42)

Ada dua pendapat andal tafsir wacana ayat ini. Salah satunya, bahwa ruh orang yang ditahan yakni ruh orang yang sudah meninggal, sehingga dia tidak sanggup kembali ke jasadnya di dunia. Sedangkan ruh orang yang dilepas yakni ruh orang yang tidur. (Ar-Ruh, Ibnul Qoyim, hlm. 31).

Diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia menjelaskan tafsir ayat tersebut,

إِنَّ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْهَا، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيعُهَا الرُّجُوعَ إِلَى الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللَّهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ إِلَى أَجْسَادِهَا

Sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang mati bertemu dalam mimpi. Mereka saling mengenal sesuai yang Allah kehendaki. Ketika masing-masing hendak kembali ke jasadnya, Allah menahan ruh orang yang sudah mati di sisi-Nya, dan Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup ke jasadnya. (Tafsir At-Thabari 21/298, Al-Qurthubi 15/260, An-Nasafi 4/56, Zadul Masir Ibnul Jauzi 4/20, dan beberapa tafsir lainnya).

2. Allah menawarkan keadaan keluarga yang masih hidup kepada beberapa orang yang telah meninggal
Para ulama menegaskan bahwa mayat sanggup mendengar bunyi orang yang berada di dunia dalam kondisi tertentu.

Hadis dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن العبد إذا وضع في قبره، وتولى عنه أصحابه، إنه ليسمع قرع نعالهم..

“Sesungguhnya seorang hamba ketika telah diletakkan di kuburan dan ditinggal pulang orang yang mengantarkannya, dia sanggup mendengar bunyi sandal mereka…” (HR. Muslim 2874)

3. Ruh orang yang meninggal mendatangi keluarganya di alam nyata
Sebagian orang berkeyakinan bahwa ruh orang yang meninggal akan kembali ke keluarganya selama 40 hari. Terlebih sesudah bencana meninnggalnya salah satu dai di indonesia, disusul dengan kisah sebagian keluarganya yang mencicipi kehadiran ruh sang dai. Akhirnya banyak orang semakin yakin dengan aqidah ini. Padahal semuanya diyakini tanpa dasar dan dalil yang tegas.

Allah mengingkari undangan orang mati untuk dikembalikan ke dunia

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ ( ) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila tiba ajal kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah saya (ke dunia), ( ) biar saya sanggup berbuat amal yang saleh yang telah saya tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu yakni Perkataan yang dia ucapkan saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (QS. Al-Mukminun: 99 – 100)

Intinya, bila ruh itu sanggup kembali dan tinggal bersama keluarganya selama rentang tertentu, tentu yang paling layak mendapat keadaan ini yakni ruh para nabi, para sahabat, atau para syuhada yang meninggal di medan jihad. Sementara hadis-hadis di atas merupakan bukti bahwa hal itu tidak terjadi. Allah tempatkan ruh mereka di surga, dan terpisah sepenuhnya dengan alam dunia.

Mati Bisa Datang Secara Tiba-tiba, Hafal dan Amalkan Doa Penghindar Mati Mengerikan "Su'ul Khotimah"

Demikian klarifikasi wacana ingat mati yang sanggup kami sampaikan, ternyata manfaat dari ingat mati banyak juga ya. Semoga klarifikasi di atas bermanfaat dan memotivasi kita semua. Mohon maaf bila terdapat kekurangan ataupun kesalahan.