Orang Renta Harus Lebih Aktif, Ini Jawaban Pergaulan Bebas Yang Sering Melanda Remaja


pergaulan bebas via balubu.com

Pergaulan bebas bukan hanya menjurus kepada perbuatan zina, tetapi niscaya hal-hal yang bersifat bebas, melanggar norma hukum, norma adat, dan syariat agama. 

Seperti tawuran, narkoba, merusak akomodasi umum, mencuri dan masih banyak lagi.

Anak akan gampang terjerumus ke dalam pergaulan bebas kalau orang bau tanah tidak berperan aktif dalam mendidik anak, jangan hanya dipasrahkan ke guru di sekolah dan guru ngajinya saja.

Pergaulan bebas adalah  salah satu bentuk sikap menyimpang yang melewati batas kewajiban, tuntutan,aturan, syarat,dan perasaan malu. Pengertian pergaulan bebas di ambil dari kata Pergaulan  yang artinya proses interaksi antar individu atau individu dengan kelompok, sedang kata Bebas yang artinya terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama, dan pancasila.

Yuk kita membahas selengkapnya perihal pergaulan bebas ynag membahayakan ini.

Apa penyebab terjadinya pergaulan bebas ?

Faktor penyebab pergaulan bebas di kalangan berakal balig cukup akal yaitu:


  • Rendahnya taraf pendidikan keluarga, menyerupai keluarga yang mengizinkan sang anak berpacaran tanpa ada pengawasan yang mengakibatkan anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
  • Orang bau tanah yang kurang memperhatikan pergaulan anak, orang bau tanah yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak tidak sanggup diperhatikan dengan maksimal.
  • Kurang berhati-hati dalam berteman, misalnya sahabat menuntun kita kearah yang negative, terjadi lantaran berteman dengan orang yang tidak baik.
  • Keadaan ekonomi keluarga, misalnya anak yang putus sekolah lantaran ekonomi keluarga yang rendah menciptakan sikap sang anak  menjadi tambah parah.


Itulah apa penyebab terjadinya pergaulan bebas yang terjadi pada remaja. Selanjutnya apa saja bentuk pergaulan bebas itu ? Berikut ulasannya.

Apa saja bentuk pergaulan bebas ?

contoh pergaulan bebas via tiarapujilestari22.blogspot.com

Pergaulan bebas pun kian hari semakin dianggap lumrah dan trend, alasannya didasari kurangnya ilmu agama dan moral yang diajarkan kepada generasi mudanya. Beberapa pola positif dan bentuk
pergaulan bebas dikala ini antara lain :

1.    Pacaran.
2.    Seks atau sekedar saling pegang penggalan tubuh antar pasangan Pra Nikah.
3.    Pemakaian Obat – obatan terlarang.
4.    Meminum Khamr.
5.    Berbaurnya orang – orang yang non mahrom dan tidak menutup aurat menjadi satu tempat.
6.    Berteman dengan orang yang membawa kemudharatan.
7.    Tawuran antar kelompok.
8.    Clubbing atau pergi ke diskotik dan daerah sejenisnya

Itulah apa saja bentuk pergaulan bebas yang terjadipad berakal balig cukup akal zaman sekarang.

Tahukan kau apa saja ancaman pergaulan bebas serta apa saja akhir pergaulan bebas yang terjadi pada berakal balig cukup akal ? Berikut ulasannya.

Apa saja akhir pergaulan bebas ?

Tahu kah kau kalau pergaulan bebas itu berbahaya dan sanggup menjadikan akhir yang ditak baik. apa saja ancaman pergaulan bebas ya ? Simak berikut ini.

1. Terserang Penyakit HIV / AIDS
Itu dikarenakan melaksanakan korelasi gonta ganti pasangan yang tidak memakai alat pengaman (kondom), sebagai akhir rasa ingin tahu atau mungkin masalah ekonomi

2. Hamil di Luar Nikah
Dikarenakan kurang pengetahuan masalah seksologi para berakal balig cukup akal melaksanakan tanpa memikirkan resiko yang terjadi hanya untuk mencari tahu bagaimana rasanya berafiliasi tubuh yang di akibatkan menonton film biru

3. Ketergantungan Obat
Indonesia kini semakin buruk, lantaran banyak kasus obat obatan terlarang yang menjadikan isu di televisi. Bila kita sudah tercemar dengan obat tersebut, kita akan susah lepas dengan obat tersebut sehingga meninggalkan keteergantungan bagi kita.

4. Aborsi
Diakibatkan sering melaksanakan korelasi tubuh akan berakibat kita hamil di luar nikah. Bila itu terjadi niscaya akan menciptakan berakal balig cukup akal bingung, lantaran belum waktunya untuk menikah dan jeleknya kejadian itu tidak diketahui oleh orang tua, sehingga jalan terbaik ialah melaksanakan pengguguran untuk menutupi mata pada orang bau tanah dan masyarakat.

5. Tawuran Remaja
Mungkin kita tiap hari melihat di televisi perihal isu tawuran antar pelajar yang meresahkan masyarakat. Sampai diadakan sweeping oleh pihak kepolisian kepada pelajar. Semua itu akhir pergaulan bebas yang menciptakan emosi tinggi dan berakibat pada tawuran.

Itulah apa saja akhir pergaulan bebas yang begitu berbahaya bagi remaja.Tahu nggak, kalau pergaulan bebas lebih banyak menyerang di kalangan remaja.

Kenapa pergaulan bebas sering terjadi di kalangan berakal balig cukup akal ? 

Penyebab tiap berakal balig cukup akal mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup berakal balig cukup akal dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkanperilaku yang tidak terkendali, menyerupai pergaulan bebas.

Berikut ini penyebab maraknya pergaulan bebas berakal balig cukup akal :
  • Sikap mental ynag tidak sehat
  • Pelampiasan rasa kecewa
  • Kegagalan berakal balig cukup akal menyerap norma dan pendidikan agama
  • Teman dan Komunitas Tempat Tinggal yang Kurang Baik


Itulah penyebab kenapa pergaulan bebas sering terjadi di kalangan berakal balig cukup akal karena kurangnya pendidikan. Selanjutnya yuk, kita bahas pergaulan bebas dan cara menghindarinya seperti apa. Simak ya!

Pergaulan bebas dan cara menghindarinya

Cara menghindari pergaulan bebas dengan benar sanggup dilakukan melalu suatu proses semenjak seseorang berusia dini.

1. Memperkuat Pendidikan Agama
Anak yang mempunyai dasar pendidikan agama serta moral yang kokoh tidak akan gampang terjerumus ke dalam pergaulan bebas, lantaran ia tahu dan sanggup membedakan hal yang benar dan salah.

2. Membentuk Karakter yang Positif
Pembentukan 4 huruf insan semenjak kecil sangat diharapkan biar ia sanggup menjadi pribadi yang berpengaruh dan berpendirian kokoh, sehingga walaupun mempunyai kesempatan untuk hidup bebas, ia sanggup mengendalikan dirinya. Teguh berpegang pada prindip hidup merupakan salah satu cara untuk menghindari pergaulan bebas.

3. Memilih Teman 
Pemilihan sahabat yang kurang sesuai akan mempermudah seseorang terjerumus ke dalam pergaulan yang bebas. Karena itulah penting untuk menentukan sahabat dan mengenali tipe kepribadian insan yang sekiranya sanggup memperlihatkan imbas positif, menyerupai bagaimana cara menjadi pribadi yang menyenangkan .

4. Mempererat Hubungan Orangtua dan Anak
Hubungan orang bau tanah dan anak yang erat secara pribadi akan memperlihatkan pengawasan yang lebih baik kepada anak. Jika anak bersahabat dan terbuka dengan orang tua, mereka akan sanggup pribadi bertanya mengenai aneka macam macam duduk kasus bahkan yang dianggap sensitif dan tabu menyerupai seks bukannya mencari informasi yang sanggup jadi menyesatkan pada pihak lain.

5. Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak dan Remaja
Keingin tahuan berakal balig cukup akal mengenai hal yang berkaitan dengan seksualitas terkadang tidak mendapat penyaluran yang benar, sehingga mereka terkadang akan mencari tahu melalui jalan yang salah. Informasi yang berkaitan dengan seksualitas sepatutnya didapatkan anak semenjak dini, tentu saja diubahsuaikan dengan bahasa yang cocok dengan usia anak. Dengan demikian mereka juga sanggup mengetahui ancaman dan akhir dari pergaulan bebas.

6. Menghindari Lingkungan yang Tidak Kondusif
Setelah keluarga, daerah anak bersosialisasi ialah lingkungan. Jika anak berada pada lingkungan yang positif, yaitu yang memegang teguh  maka ia juga akan mencontoh hal yang positif tersebut dan sebaliknya. Apabila anak berada pada lingkungan yang tidak aman maka imbas dari lingkungan tersebut sanggup membuatnya menjadi berperilaku menyimpang dari norma sosial yang ada.

7. Taat Kepada Hukum
Pergaulan bebas tidak hanya melanggar norma sosial melainkan juga melanggar peraturan dan norma hukum, alasannya identik dengan seks bebas, obat – obatan dan minum alkohol. Semua hal tersebut berpotensi menciptakan seseorang melaksanakan perbuatan yang melanggar hukum. Cara menghindari pergaulan bebas dan cara menghindari kebiasaan buruk tersebut yaitu dengan menciptakan anak tahu mengenai aturan yang berlaku dan apa akhirnya kalau melanggar.

8. Menerima Diri Sendiri
Terkadang alasan seseorang memasuki pergaulan bebas ialah untuk diterima oleh lingkungannya. Orang menyerupai ini biasanya selalu merasa tidak punya cukup kepercayaan diri dan sulit mencari cara biar selalu berpikir positif. Maka ia ingin menunjukan diri dengan menjadi orang yang bebas tanpa terikat pada norma sosial. Agar terhindar dari peragaulan bebas, maka seseorang harus menjadi pribadi yang tahu cara meningkatkan rasa percaya dirinya.

9. Membatasi Pergaulan
Pergaulan bebas bukanlah cara hidup yang baik lantaran banyaknya kerugian yang akan ditimbulkan pada seseorang kalau menjalaninya. Untuk menghindari pergaulan bebas, ada baiknya kalau membatasi pergaulan kepada lingkungan atau sahabat yang hanya akan memperlihatkan imbas positif.

10. Menetapkan Tujuan Hidup
Orang yang tidak mempunyai tujuan dalam hidupnya akan sangat gampang tersesat. Termasuk terjerumus pada pergaulan bebas. Maka sangat penting bagi seseorang untuk mengetahui apa tujuan hidupnya dengan tepat, biar sanggup memfokuskan diri pada hal yang diharapkan untuk mencapainya dan tidak teralihkan oleh hal – hal yang buruk.

Itulah pergaulan bebas dan cara menghindarinya agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Selanjutnya yuk, kita bahas pergaulan bebas berdasarkan islam itu menyerupai apa.

Pergaulan bebas berdasarkan islam

Termasuk kasus yang diharamkan dalam Islam lantaran besarnya kerusakan yang ditimbulkannya ialah pergaulan bebas antara pria dan perempuan tanpa ada ikatan yang dibenarkan dalam syariat. Bahkan perbuatan ini merupakan biang segala keburukan dan kerusakan yang terjadi di masyarakat.

Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam telah mengingatkan besarnya kerusakan dan fitnah yang ditimbulkan oleh perempuan terhadap pria dalam sabda dia shallallahu ‘alahi wasallam: “Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah (keburukan/kerusakan) yang lebih berbahaya bagi kaum pria melebihi (fitnah) kaum perempuan[HR. Bukhari (no. 4808) dan Muslim (no. 2740)].”

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan hal ini dalam ucapan beliau, “Tidak diragukan lagi bahwa membiarkan kaum perempuan bergaul bebas dengan kaum pria ialah biang segala tragedi dan kerusakan, bahkan ini termasuk penyebab (utama) terjadinya aneka macam melapetaka yang merata. Sebagaimana ini juga termasuk penyebab (timbulnya) kerusakan dalam semua kasus yang umum maupun khusus. Pergaulan bebas merupakan alasannya berkembangpesatnya perbuatan keji dan zina, yang ini termasuk alasannya kebinasan massal (umat manusia) dan wabah penyakit-penyakit menular yang berkepanjangan[Seperti penyakit AIDS dan penyakit-penyakit kelamin berbahaya lainnya, na’uudzu billahi min dzaalik].”

Termasuk penyebab besar (terjadinya bencana) pada negri ini ialah banyaknya terjadi perbuatan zina lantaran membiarkan kaum perempuan bergaul bebas dengan kaum laki-laki.

Seandainya para pihak yang berwenang mengetahui kerusakan (besar yang ditimbulkan) dari perbuatan ini dalam (urusan) dunia dan masyarakat – belum lagi urusan agama – maka mereka niscaya akan melarang dengan sekeras-kerasnya perbuatan tersebut.

(Shahabat yang mulia) Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Jika perbuatan zina telah nampak (tersebar) di suatu negeri maka Allah akan membinasakan negeri tersebut[Kitab Ath-Thuruqul Hukmiyyah, (hal. 407-408)].”

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah lebih menegaskan hal ini dalam ucapan beliau, “Dalil-dali (dari Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alahi wasallam) secara tegas memperlihatkan haramnya (laki-laki yang) berduaan dengan perempuan yang tidak halal baginya, (demikian pula diharamkan) memandangnya, dan semua sarana yang menjerumuskan (manusia) ke dalam kasus yang dihentikan oleh Allah. Dalil-dalil tersebut sangat banyak dan berpengaruh (semuanya) menegaskan keharaman pergaulan bebas, lantaran membawa kepada kasus (kerusakan) yang sangat buruk akibatnya… Maka seruan propaganda (yang menyerukan agar) perempuan ikut terjun di tempat-tempat kerja yang khusus bagi pria ialah seruan yang sangat berbahaya bagi (kebaikan) masyarakat Islam, yang termasuk dampak (negatif) terbesarnya ialah pergaulan bebas yang termasuk sarana terbesar (yang menjerumuskan kepada) perbuatan zina, yang ini (pada gilirannya) akan menghancurkan masyarakat dan merusak nilai-nilai luhur serta budi pekerti baik mereka[Majallatul buhuutsil islaamiyyah (7/343)].”

Itulah pandangan pergaulan bebas berdasarkan islam yang wajib kita hindari.

Selain klarifikasi diatas berikut ini ada pergaulan bebas beserta dalilnya dalam islam.

Pergaulan bebas beserta dalilnya

Dalil pertama :
Allah berfirman :

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

“Dan perempuan (Zulaiha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menarik hati Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya perkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan saya dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23)

Ayat tersebut memperlihatkan tatkala terjadi campur baur antara isteri raja Aziz dengan Yusuf ‘alaihis salam maka Zulaiha menampakkan keinginannya dan minta kepada Yusuf untuk memenuhi hasratnya, tetapi Allah melindunginya dengan rahmat dan penjagaan-Nya sehingga Yusuf selamat, sebagaimana Firman Allah:

فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari kebijaksanaan bulus mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Yusuf: 34)

Begitu pula bila terjadi campur baur dan pergaulan bebas maka masing-masing melampiaskan cita-cita hawa nafsu kepada lawan jenisnya kemudian mengerahkan setiap sarana untuk hingga kepada kepuasan hawa nafsunya.

Dalil kedua :
Allah memerintahkan kaum pria dan kaum perempuan untuk menahan pandangan, sebagaimana Firman Allah :

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30) وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ

“Katakanlah kepada orang pria yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu ialah lebih suci bagi mereka, gotong royong Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya.” (QS. An-Nuur: 30-31)

Dua ayat di atas mengisyaratkan bahwa Allah memerintahkan pria mukmin dan perempuan mukminah biar menahan pandangannya. Hakikat perintah ini mengandung aturan wajib. Lalu Allah menjelaskan bahwa yang demikian itu lebih suci dan lebih higienis bagi kehidupan mereka.

Maka aliran Islam tidak mentolerir kecuali pandangan pertama yang tidak disengaja, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Mustadrak dari Ali radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَا عَلِيُّ، لاَ تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّمَا لَكَ اْلأُوْلَي وَلَيْسَتْ لَكَ اْلآخِرَةُ

“Wahai Ali, janganlah kau meneruskan suatu pandangan kepada pandangan lain, gotong royong bagimu hanya pandangan yang pertama dan kau tidak punya hak untuk pandangan selanjutnya.” (Al-Hakim berkata bahwa hadits ini shahih memenuhi syarat Muslim, dan Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya)

Allah memerintahkan untuk menahan pandangan lantaran memandang kepada orang yang diharamkan termasuk penggalan dari zina, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

كُتِبَ عَلَى ابْنِيْ آدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا الَّنَظْرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاسْتِمَاعِ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوِيْ وَيَتَمَّنَي وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam niscaya mendapat penggalan dari zina yang tidak terelakkan, kedua mata berzina dan zinanya ialah memandang, kedua pendengaran berzina dan zinanya ialah mendengar, mulut berzina dan zinanya ialah berbicara, tangan berzina dan zinanya ialah memegang, kaki berzina dan zinanya ialah berjalan dan hati yang menarik dan berangan-angan kemudian kemaluan membenarkan atau mendustakan itu.” (Muttafaqun ‘alaih dan lafazh hadits dari riwayat Muslim).

Disebut zina lantaran pria mencicipi nikmatnya memandang keindahan tubuh wanita. Pandangan itu masuk ke dalam hati orang yang memandang sehingga hati seorang pria terpikat dan membayangkannya. Maka timbul cita-cita dan berusaha untuk melampiaskan cita-cita syahwat kepadanya. Oleh lantaran itu Allah melarang seorang pria memandang perempuan lantaran hal tersebut menjadikan ancaman dan kerusakan sebagai dampak pergaulan bebas dan pergaulan bebas dihentikan lantaran mengakibatkan terjadinya perbuatan yang tidak terpuji bahkan akan berakhir dengan suatu yang lebih buruk.

Dalil ketiga:
Dalil-dalil yang memperlihatkan bahwa perempuan ialah aurat yang wajib ditutupi seluruh tubuhnya, alasannya membuka sebagian tubuh berarti memberi kesempatan pria untuk memandangnya dan pandangannya akan menjadikan ketergantungan sehingga berusaha dengan segala macam cara untuk memperoleh apa yang diinginkan.

Dalil keempat :
Allah berfirman:

وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنّ

“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya biar diketahui suplemen yang mereka sembunyikan.” (QS. An-Nuur: 31)

Dalam ayat di atas, Allah melarang perempuan untuk memukulkan kakinya meskipun aturan asalnya ialah boleh, lantaran dikhawatirkan bunyi gelang kaki akhir hentakan kaki menjadikan fitnah yang sanggup membangkitkan syahwat orang pria begitu juga pergaulan bebas maka kedua kasus tersebut dilarang.

Dalil kelima :
Firman Allah :

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الأعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُور

“Dan mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Ghafir: 19)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan ulama lain menafsiri ayat di atas bahwa seorang pria masuk ke sebuah keluarga yang di antara mereka terdapat perempuan anggun yang kemudian lalang di depannya. Tatkala keluarga perempuan memperhatikan sang laki-laki, ia menahan pandangan. Namun tatkala keluarga perempuan lalai maka pria tersebut melirik perempuan tersebut. Tatkala keluarganya memperhatikan maka sang pria menahan pandangannya dan sesudah lalai iapun memandangnya lagi dan begitulah seterusnya.

Allah menyebut mata yang suka mencuri pandangan yang diharamkan dengan sebutan pandangan khianat, terlebih lagi pergaulan bebas.

Dalil keenam :
Firman Allah :

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأُولَى

“Dan hendaklah kau tetap di rumahmu dan janganlah kau berhias dan bertingkah laris menyerupai orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Dalam ayat di atas, Allah memerintahkan para isteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang suci lagi higienis dan baik untuk tetap tinggal di rumah, dan perintah ini umum untuk setiap perempuan muslimah. Sudah menjadi ketentuan kaidah usul fikih bahwa aturan umum meliputi seluruh jenisnya kecuali ada dalil yang mengkhususkan, sementara dalam dalil ini tidak ditemukan dalil yang memperlihatkan pengkhususan hukum. Bila mereka dihentikan untuk keluar rumah kecuali untuk suatu keperluan maka bagaimana dengan ikhtilath atau pergaulan bebas. Apalagi kini banyak perempuan menjadi rusak dan melepas jilbab dan hilangnya rasa aib serta mengikuti hawa nafsu ber-tabarruj (berhias), pamer suplemen dan keindahan tubuh di hadapan kaum pria bahkan telanjang di depan mereka. Sangat sedikit kesadaran para wali yang bertanggung jawab terhadap kasus wanita. Wallahu a’lam.

Untuk menghindari pergaulan bebas memang tidak sanggup dilakukan hanya dari satu sisi saja, atau dilakukan oleh anak tanpa tunjangan orang bau tanah dan lingkungannya. Melainkan diharapkan kepribadian yang berpengaruh yang terbentuk semenjak anak masih berusia dini biar ia sanggup menentukan sendiri hal yang baik dan buruk. Dasar – dasar nilai moral dan agama yang diletakkan orang bau tanah ketika mendidik anak sangatlah penting untuk menjauhkan anak dari aneka macam cara hidup yang salah dan merusak diri sendiri.