Astaghfirullah, 2 Komika Berulah! Ini Ancaman Mengakibatkan Agama Sebagai Lelucon Dan Candaan
Cuplikan video dua komika,Tretan Muslim dan Coki Pardede ketika saat memasak daging babi dan menuai hujatan (instagram)
Netizen muslim geram...
Dua komika,Tretan Muslim dan Coki Pardede dinilai telah melaksanakan pelecehan terhadap Islam.
Dengan menciptakan video memasak daging babi dicampur dengan kurma, kedua komika tersebut juga dinilai telah mempermainkan dan menjadikan istilah-istilah dalam syariat sebagai materi candaan dan olok-olokan.
Ketahuilah, ini bahayanya menjadikan Agama sebagi candaan dan materi olok-olokan!
Video Tretan Muslim-Coki Pardede memasak daging babi dicampur dengan kurma menjadi viral dan menuai hujatan dari netizen.
Dalam video tersebut, kedua komika tersebut ingin memasak babi yang dinilai haram di agama Islam dicampur dengan kurma. Namun sayangnya, kedua komika tersebut memberi banyolan yang tak biasa hingga menciptakan netizen geram.
"Untuk pertama kalinya dalam hidup saya melihat daging babi. Nggak amis ya (pas cium daging babi). Coba kita dengarkan, neraka, neraka, api neraka, babi ini neraka. Saya akan memasak daging babi. Ini keren ya seorang chef memasak tanpa dicicipi. Kalau orang Islam serpihan terbaik dari babi, dibuang. Tidak ada yang terbaik dari alharamin. Karena daging babi haram, kita akan campurin unsur-unsur Arab, kurma dan madu. Sangat Arab, sangat Timur Tengah sekali. Kira-kira apa yang terjadi makanan haram babi ini dicampur dengan makanan barokah dari kurma dan madu," ucap Muslim dalam vlognya.
"Sebenarnya alasannya persiapannya kurang prepare ya, kalau sanggup dapatin air zam-zam kan menarik juga dong. Ada daging babi dicampur ini minumnya air zam-zam," timpal Coki.
"Jadi bagaimana ceritanya kalau sari-sari kurma masuk ke dalam pori-pori apakah cacing pitanya akan mualaf. Kita tidak tahu dong. Dalam (daging babi) ini kan ada cacing pita," kata Coki Pardede lagi.
Sontak video tersebut menjadi viral dan menciptakan netizem sangat marah!
Pada awalnya, video tersebut diunggah di channel YouTube Tretan Muslim. Namun, unggahan tersebut sepertinya sudah dihapus.
Berikut cuplikan video tersebut yang nampaknya berhasil diambil dan sudah di edit oleh akun Isntagram @thegreenhornet.id
Berikut juga video yang kami lansir dari instagram @mediamuslim:
Bahaya Menjadikan Agama Sebagai Lawakan dan Candaan, Apalagi Sebagai Olok-Olokan
Hal ini sangat keras peringatannya.Allah berfirman,
ﻭَﻟَﺌِﻦ ﺳَﺄَﻟْﺘَﻬُﻢْ ﻟَﻴَﻘُﻮﻟُﻦَّ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻧَﺨُﻮﺽُ ﻭَﻧَﻠْﻌَﺐُ ۚ ﻗُﻞْ ﺃَﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺁﻳَﺎﺗِﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺗَﺴْﺘَﻬْﺰِﺋُﻮﻥَ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﺘَﺬِﺭُﻭﺍ ﻗَﺪْ ﻛَﻔَﺮْﺗُﻢ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧِﻜُﻢْ
“Dan jikalau kau tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya BERSENDA GURAU dan BERMAIN-MAIN saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kau selalu BEROLOK-OLOK?” Tidak usah kau minta maaf, alasannya kau kafir setelah beriman… [At Taubah : 65-66]
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa hukumnya sangat berat yaitu sanggup keluar dari agama Islam. Beliau berkata,
فإن الاستهزاء باللّه وآياته ورسوله كفر مخرج عن الدين لأن أصل الدين مبني على تعظيم اللّه، وتعظيم دينه ورسله
“Mengolok-olok dalam agama, ayat Al-Quran dan Rasul-Nya termasuk kekafiran yang sanggup mengeluarkam dari Islam, alasannya agama ini dibangun di atas pengagungan kepada Allah, agama dan Rasul-Nya.”
Terdapat peringatan dalam agama kita yang melarang seseorang menciptakan suatu banyolan atau candaan dengan menceritakan suatu hal yang isinya dusta atau berbohong, dalam rangka menciptakan insan tertawa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻭَﻳْﻞٌ ﻟِﻠَّﺬِﻯ ﻳُﺤَﺪِّﺙُ ﻓَﻴَﻜْﺬِﺏُ ﻟِﻴُﻀْﺤِﻚَ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡَ ﻭَﻳْﻞٌ ﻟَﻪُ ﻭَﻳْﻞٌ ﻟَﻪُ
“Celakalah bagi orang yang berbicara kemudian berdusta hanya alasannya ingin menciptakan suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah ia .”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwa dusta tidak diperbolehkan baik dalam hal serius maupun bercanda, Beliau menukilkan perkataan Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
ﺇﻥ ﺍﻟﻜﺬﺏ ﻻ ﻳﺼﻠﺢ ﻓﻲ ﺟﺪ ﻭﻻ ﻫﺰﻝ
“Sesungguhnya berdusta dihentikan baik dalam keadaan serius maupun bercanda”
Beliau menjelaskan lagi bahwa hukumannya lebih berat jikalau hingga menimbulkan permusuhan dan persengketaan di antara insan bahkan menimbulkan ancaman bagi agama. Beliau berkata,
ﻭﺃﻣﺎ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﻋﺪﻭﺍﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﺴﻠﻢ ﻭﺿﺮﺭ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ؛ ﻓﻬﻮ ﺃﺷﺪ ﺗﺤﺮﻳﻤﺎ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ . ﻭﺑﻜﻞ ﺣﺎﻝ : ﻓﻔﺎﻋﻞ ﺫﻟﻚ ﻣﺴﺘﺤﻖ ﻟﻠﻌﻘﻮﺑﺔ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺮﺩﻋﻪ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ
“Apabila hal tersebut (dusta) menimbulkan permusuhan di antara kaum muslimin dan menimbulkan madharat bagi agama, maka ini lebih terlarang lagi. Pelakunya harus mendapat eksekusi syar’i yang sanggup membuatnya jera.”
Perlu diperhatikan juga bahwa menjadikan agama sebagai candaan atau mem-plesetkan istilah-istilah agama ialah kebiasaan orang Yahudi.
Sebagaimana Allah berfirman,ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﻻَ ﺗَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﺭَﺍﻋِﻨَﺎ ﻭَﻗُﻮﻟُﻮﺍ ﺍﻧﻈُﺮْﻧَﺎ ﻭَﺍﺳْﻤَﻌُﻮﺍ ﻭَﻟِﻠْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﺃَﻟِﻴﻢٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau katakan (kepada Muhammad): “Raa’ina”, tetapi katakanlah: “Unzhurna”, dan “dengarlah”. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih". [Al-Baqarah/2:104].
Raa’ina berarti “Sudilah engkau memperhatikan kami”. Yaitu kebiasaan para sahabat ketika berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yahudi mem-plesetkan menjadi “Ru’unah” yang artinya sangat dungu atau sangat tolol. Allah memerintahkan sahabat menggantinya dengan perkataan “undzurna” yang maknanya sama.
Astagfirullah Al Adzim...
Sungguh sangat miris ketika dizaman sekarang, banyak diantara mereka kemudiam mebuat candaan dan ajukan yang bekerjasama dengan syariat.
Padahal hukumannya sungguh sangat pedih di Akhirat.