Bikin Haru! Putranya Tewas Akhir Jalan Rusak, Seorang Ayah Lakukan Agresi Mulia Ini


Kisah haru laki-laki yang ditinggal mati anaknya lantaran kecelakaan (samaa TV)

Tak semua ungkapan kesedihan dilakukan dengan hal-hal negatif. Seperti halnya laki-laki yang satu ini.

Untuk mengatasi kesedihan lantaran ditinggal anak tercinta dalam sebuah kecelakaan tragis.

Pria paruh baya ini justru melaksanakan perbuatan yang tak diduga! Luar biasa...

Dadarao Bilhore, tampak meratakan permukaan jalan memakai sekopnya.

Setelah itu, ia menatap langit memanjatkan doa untuk putranya, satu dari ribuan orang India yang tewas setiap tahunnya dalam kecelakaan yang disebabkan oleh jalan berlubang.

Putranya, Prakash Bilhore yang gres berusia 16 tahun meninggal pada Juli 2015 kemudian di jalanan Mumbai, India.

Kecelakaan tragis itu terjadi  ketika Prakash mengendarai motor dengan sepupunya, menabrak lubang yang dalam dan menciptakan mereka terpental ke udara.

Untuk mengatasi kesedihannya, ayah yang sedang hancur hatinya ini lantas menetapkan akan melaksanakan sesuatu pada jalan-jalan Mumbai, yang kondisinya sama jelek dengan keadaan jalan di tempat lain di India.

Menggunakan pasir dan watu yang dikumpulkan dari situs bangunan, Bilhore sampai sekarang telah menutup hampir 600 lubang di seluruh ibukota dalam tiga tahun terakhir.

Penjual sayur berusia 48 tahun ini melaksanakan itu semua ikhlas. Harapannya hanya satu, tidak ada nyawa lain yang melayang menyerupai putranya.

Kematian mendadak Prakash meninggalkan kekosongan besar dalam hidup kita. Saya melaksanakan pekerjaan ini untuk mengingat dan menghormatinya,” katanya dikutip dari Asiaone.com (14/9/2018).

Saya juga tidak ingin orang lain kehilangan orang yang dicintai menyerupai saya,” tambahnya.

Bilhore telah menjadi pemberitaan media lokal yang tak terhitung jumlahnya, serta mendapatkan banyak sekali penghargaan.

Ia bahkan menerima julukan “pothole dada”, sebuah istilah penuh kasih di India untuk seorang laki-laki yang dihormati.

Dalam Islam Kematian Seseorang Adalah Takdir, Jangan Pernah Menyesalinya

Kematian seseorang yang kita cintai, menyerupai orang tua, anak, maupuan kerabat ialah suatu hal yang mustahil sanggup kita hindari.

Karena setiap yang bernyawa niscaya akan mencicipi mati bahkan diri kita sendiri pun suatu ketika nanti akan pergi menyerupai mereka yang telah mendahului.

Sebagai mana firman Allah Swt;

Setiap yang bernyawa akan mencicipi mati. Kemudian hanya kepada Kami kau dikembalikan” (QS. Al-ankabut/29:57)

Kematian seseorang ialah takdir yang telah ditetapkan Allah kepada setiap hambanya jauh sebelum mereka semua hadir di kehidupan dunia.

Ajalnya, rejekinya, bahkan jodohnya, ialah keputusan Allah yang tidak sanggup diganggu gugat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah ialah qalam (pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut,“Tulislah”. Kemudian qalam berkata,“Wahai Rabbku, apa yang akan saya tulis?” Allah berfirman,“Tulislah takdir segala sesuatu yang terjadi sampai hari kiamat.” (HR. Abu Daud)

:

Belajarlah untuk mengikhlaskan, lantaran itu semua ialah keputusan-Nya.

Tidak ada yang sanggup menghalangi selesai hayat seseorang meskipun ia berjuang untuk sembunyi dari setiap pandangan manusia.

Tidak ada yang mempercepat atau menunda selesai hayat yang telah ditentukan Allah kapan akan terjadinya.

"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…", (‘Āli `Imrān:145).

Sebesar-besarnya rasa cinta kita kepada anak dan keluarga, dihentikan lebih besar daripada rasa cinta kita kepada Sang Pencipta.

Salah satu bentuk rasa cinta kita kepada Allah ialah beriman terhadap takdir yang ditetapkan Allah kepada setiap manusia.

Demikian, Wallahu A'lam.