Buat Laki-Laki: Jangan Begadang, Jikalau Kalian Tak Mau Mandul


Image from ruangmuslimah.com

Buat semua cowok, apalagi yang suka bergadang!

Begadang mungkin sudah kebiasaan banyak cowok, entah itu buat ngopi semata ataupun menuntaskan pekerjaan.

Namun jangan salah, kebiasaan itu justru mendatangkan imbas buruk. Kualitas spermamu akan menurun secara drastis, bahkan kau mandul. Berikut klarifikasi para pakar!!

Pria sehat rata-rata akan menghasilkan setidaknya 525 miliar sel sperma seumur hidupnya dan melepaskan setidaknya satu miliar di antaranya setiap bulan. Seorang laki-laki remaja yang sehat sanggup melepaskan antara 40 juta dan 1,2 miliar sel sperma dalam satu ejakulasi, ibarat yang dilansir oleh ruangmuslimah.com

Tapi meski laki-laki sanggup menghasilkan jutaan sperma per harinya, kualitas sperma akan sangat bergantung pada bermacam-macam faktor eksternal ibarat kebiasaan sehari-hari Anda. Nah, Anda yang terbiasa begadang atau tidur larut malam harus mulai waspada.

Pasalnya, kurang tidur ialah salah satu faktor yang ternyata sanggup merusak sperma. Ditambah lagi, kualitas sperma yang jelek sanggup berdampak pada kesuburan Anda. Dari 1 dari 10 pasangan yang tidak subur, diperkirakan bahwa sebanyak 30% faktor penyebabnya ialah lantaran kualitas sperma yang buruk.

Rugi Jika Daun Mint tak Dikonsumsi, Khasiatnya Sangat Ampuh Sembuhkan Banyak Penyakit

Kenapa kurang tidur sanggup merusak kualitas sperma pria?

Dilansir dari dua penelitian berbeda, laki-laki yang kurang tidur mempunyai jumlah sperma dan lebih sedikit “kloter” sperma yang terbentuk tepat kalau dibandingkan dengan kelompok laki-laki yang mendapat cukup tidur — kurang lebih 7-8 jam per malam. Sperma milik laki-laki yang suka begadang juga ditemukan berumur lebih pendek dari milik laki-laki yang cukup tidur 8 jam setiap hari.

Kedua studi tersebut, yang satu dari Harbin Medical University di Cina awal 2017 kemudian dan lainnya dari University of Southern Denmark tahun 2013, hanya menemukan keterkaitan dengan kualitas sperma yang memburuk dan bukannya relasi sebab-akibat langsung. Namun, ada beberapa teori yang masuk nalar untuk menjelaskan kaitan tersebut. Berikut penjelasannya.

Kurang tidur memengaruhi produksi testosteron

Testosteron diharapkan untuk reproduksi, dan sebagian besar pelepasan testosteron setiap hari terjadi pada dikala tidur. Peneliti meragukan bahwa gangguan tidur mengubah ritme testosteron di malam hari, tanpa memengaruhi kadar testosteron secara keseluruhan.

Namun faktor gaya hidup lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini juga sanggup menjelaskan penyebab di balik kurangnya waktu tidur yang menurunkan kualitas sperma.

Misalnya begini, kebanyakan laki-laki pada umumnya menentukan untuk begadang demi menuntaskan deadline pekerjaannya.

Stres dari pekerjaan inilah yang juga sanggup menjelaskan kenapa kualitas tidurnya memburuk, sehingga kualitas spermanya pun ikut memburuk. Stres telah usang diketahui sanggup mengganggu hormon-hormon yang memengaruhi kesuburan.

Di sisi lain, laki-laki yang kurang tidur mungkin menentukan untuk mengisi waktunya menunggu kembali tidur sambil merokok atau minum alkohol. Beberapa orang akan merokok atau minum alkohol dan berpikir itu akan membantu mereka tertidur lebih cepat.

Nyatanya, penyalahgunaan alkohol berdampak negatif pada kualitas dan produksi sperma, sementara merokok mengganggu motilitas (pergerakan) sperma. Dan tidak hanya itu.

Selain memperlambat keluarnya sperma, penelitian lain mengatakan bahwa merokok sanggup merusak DNA sperma dan meningkatkan risiko impotensi.



Kurang tidur memicu peningkatan antibodi anti-sperma (ASA)

Tim peneliti dari Harbin Medical University menduga bahwa kebiasaan tidur larut malam dan kurangnya waktu tidur sanggup memicu peningkatan antibodi anti-sperma (ASA) yang sanggup merusak kualitas sperma sehat.

Antibodi anti-sperma ialah protein yang diproduksi oleh sistem imun tubuh. Ini bukanlah penyebab mutlak dari ketidaksuburan pria, tapi efeknya jelas; semakin besar respons sistem imun badan Anda melepaskan antibodi ini, semakin kecil kemungkinan kehamilan akan terjadi.

Dengan kata lain, badan Anda melacak belahan dari fungsi reproduksi ini sebagai musuh dan mengirim sel pembunuh “alami” yang mengandung antibodi anti-sperma untuk menyerang balik.

Antibodi anti-sperma bekerja dengan cara menghalangi pergerakan sperma, mempersulit sperma untuk melaksanakan pembuahan, dan menghambat implantasi embrio. Oleh lantaran itu, sperma dari laki-laki yang punya jumlah antibodi sperma tinggi akan sulit untuk mencapai telur, dan/atau menyuburkan sel telur, mungkin menjadikan ketidaksuburan. Antibodi anti-sperma juga sanggup merusak sperma yang bertahan, dan ini sanggup menjadikan keguguran.

Menariknya, penelitian dari Cina ini juga menemukan bahwa tidur selama lebih dari sembilan jam juga memicu produksi antibodi antispermayang berlebihan, sama ibarat halnya tidur malam hanya selama enam jam atau bahkan kurang.

Nah para suami, masih mau begadang?

Semoga bermanfaat..