Tak Ada Satupun Perbuatan Yang Tak Dicatat, Maka Berhentilah Berbuat Maksiat


Gambar ilustrasi dilansir dari islamdaniman.blogspot.com

Coba renungkan baik-baik...

Apa yang kita lakukan hari ini? Kebaikan apa yang telah kita perbuat, atau keburukan apa telah kita lakukan?

Jangan hingga amal-perbuatan kita di dunia, mebawa siksa pedih kelak di akhirat.

Maka renungkanlah Ayat Allah berikut ini!

Betapa banyak orang lalai, berapa banyak orang yang lupa bawasanya setiap perbuatan yang telah mereka lakukan akan dicatat oleh Malaikat dan tak ada satupun yang terlewat.

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا


Dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 310) disebutkan,

Diletakkan kitab setiap orang beriman di sisi kanannya dan orang kafir di sisi kirinya. Orang-orang kafir risikonya melihat dan merasa ketakutan terhadap apa yang tertulis dalam kitab catatan amal tersebut. Ketika mereka melihat dosa-dosa mereka, mereka berkata, “Celakalah kami.” Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan catatan dosa yang kecil maupun yang besar, semuanya benar-benar tercatat? Mereka pun dapati bahwa semuanya tercatat dalam kitab tersebut. Allah tidak memberi eksekusi kepada mereka yang penuh dosa secara zalim. Untuk orang-orang beriman pun tak mungkin dikurangi pahala mereka.

:


Imam Asy Syaukani berkata dalam kitab tafsirnya Fathul Qadir (3: 404),

Tidak ditinggalkan maksiat kecil maupun besar melainkan tercatat dalam kitab catatan amal tersebut.

Hati yang lembut akan terenyuh alasannya yaitu merasa penuh kekurangan. Itulah sifat orang beriman sebagaimana disebutkan dalam ayat,

"Orang-orang mukmin yang bekerjsama yaitu mereka yang gemetar hatinya saat mendengar nama Allah disebut. Dan kepercayaan mereka semakin berpengaruh saat Al-Qur'an dibacakan kepada mereka. Orang mukmin yang bekerjsama bertawakal hanya kepada Tuhan mereka". [QS. Al Anfaal: 2]

Semoga dengan merenungkan ayat di atas kita semakin gampang menjauhi maksiat.

Janji Allah itu niscaya dan tak sanggup kita ingkari. Selagi ada waktu, mari perbaiki diri!

Demikian. Wallahu A'lam.