Fakta Meledaknya Perang Salib Dan Pesan Yang Tersirat Yang Dapat Diambil Sekarang


perang salib via islamidia.com

Beberapa ibrah dan hikmah perang salib yang sanggup dipetik oleh kaum Muslimin di masa sekarang antara lain 

Perang Salib adalah serangkaian perang agama yang direstui Gereja Latin pada Abad Pertengahan. Sejumlah ekspedisi militer yang dilancarkan oleh pihak Nasrani terhadap kekuatan Muslim dalam periode 1096 – 1291 M.

Alasan disebut perang salib lantaran setiap orang Eropa yang berperang memakai tanda salib pada jubah dan peralatan perangnya. Yerusalem disebut Tanah Suci lantaran kejadian kematian, kebangkitan dan pengangkatan Yesus ke Surga terjadi disitu berdasarkan orang Kristen.

Apa tujuan perang salib? Tujuan utama perang salib yakni menguasai kembali Yerusalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan kaum Muslim, awalnya diluncurkan sebagai jawaban atas usul dari Kekaisaran Bizantium yang beragama Nasrani Ortodoks Timur untuk melawan perluasan dari Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia.

Lalu, siapa saja pemimpin perang salib? Berikut ini yakni tokoh-tokoh yang besar lengan berkuasa pada perang salib.

1. Salahuddin Al-Ayyubi
Salahuddin Ayyubi yakni seorang jenderal dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak ketika ini). Salahuddin populer di dunia Muslim dan Nasrani lantaran kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada ketika ia berperang melawan Tentara Salib. Ia yakni orang yang berhasil menaklukan Yerussalem.

2. Richard The Lion Heart
Richard I populer sebagai salah satu tokoh dalam Perang Salib, di mana salah satu keberhasilannya dalam perang tersebut yakni merebut Siprus untuk mendukung pasukan Perang Salib.

3. Barbarossa
Friedrich I Barbarossa dimahkotai sebagai Raja Italia di Pavia tahun 1154, dan dimahkotai sebagai Kaisar Kekaisaran Romawi Suci oleh Paus Adrianus IV tanggal 18 Juni 1155. Ia dimahkotai sebagai Raja Burgundi di Arles pada tanggal 30 Juni 1178.

4. Dracula
Dracula yang selama ini digambarkan sebagai tokoh fiktif sebagai makhluk penghisap darah ternyata memang ada pada zaman Perang Salib, tetapi bukan sebagai kelelawar atau semacamnya yang digambarkan oleh Bram Stoker dalam bukunya, beliau yakni makhluk kejam penyula rakyatnya.

5. Muhammad Al-Fatih
Sultan Mehmed II nama aslinya yakni Muhammad Al-Fatih, beliau menjadi Sultan Turki dan berhasil menaklukan Konstantinopel lewat aksinya yang sangat populer yang dikenal sebagai "Kapal yang Berlayar di Daratan" pada waktu itu beliau memerintahkan prajurit untuk memindahkan kapalnya melewati gurun.

6. Baldwin IV
Baldwin IV (1161-16 Maret 1185), dengan julukan Kusta atau Lepra, anak Amalric I dari Yerusalem. Istri pertamanya, Agnes dari Courtenay, menjadi raja Yerusalem 1174-1185. Baldwin lahir di Yerussalem, separuh hidupnya beliau jalani menghadapi penyakit lepra, dan pada tahun 1185 balasannya beliau meninggal lantaran penyakit yang di deritanya itu.

Mempunyai Ketabahan yang Luar Biasa, Berikut Nama Ulul Azmi Beserta Mukjizatnya

Apa penyebab perang salib? 

ilustrasi perang salib via satujam.com

Perang salib disebabkan lantaran adanya dugaan bahwa pihak Nasrani dalam melancarkan serangan tersebut didorong oleh motivasi keagamaan, selain itu mereka memakai simbol salib.

Namun bila dicermati lebih mendalam akan terlihat adanya beberapa kepentingan individu yang turut mewarnai perang salib ini. Berikut ini yakni beberapa penyebab yang turut melatarbelakangi terjadinya perang salib.

Pertama, bahwa perang salib merupakan puncak dari sejumlah konflik antara negeri Barat dan negeri Timur, jelasnya antara pihak Nasrani dan pihak Muslim. Perkembangan dan kemajuan umat Muslim yang sangat pesat, pada ketika itu, menjadikan kecemasan tokoh-tokoh Nasrani Barat. Terdorong oleh kecemasan ini, maka mereka melancarkan serangan terhadap kekuatan Muslim.

Kedua, munculnya kekuatan Bani Saljuk yang berhasil merebut Asia Kecil sesudah mengalahkan pasukan Bizantium di Manzikart tahun 1071, dan selanjutnya Saljuk merebut Baitul Maqdis dari tangan dinasti Fatimiyah tahun 1078 M. Kekuasaan Saljuk di Asia Kecil dan Yerusalem dianggap sebagai halangan bagi pihak Nasrani Barat untuk melakukan Ibadah ke Bait al-Maqdis. Padahal yang terjadi yakni bahwa pihak Nasrani bebas saja melakukan Ibadah secara berbondong-bondong. Pihak Nasrani mengembangkan desas-desus perlakuan kejam Turki Saljuk terhadap jemaah Kristen. Desas-desus ini mengkremasi amarah umat Kristen-Eropa.

Ketiga, bahwa semenjak masa ke sepuluh pasukan Muslim menjadi penguasa jalur perdagangan di lautan tengah. Para pedagang Pisa, Venesia, dan Genoa merasa terganggu atas kehadiran pasukan lslam sebagai penguasa jalur perdagangan di maritim tengah ini. Satu-satunya jalan untuk memperluas dan memperlancar perdagangan mereka yakni dengan mendesak kekuatan Muslim dari lautan ini.

Keempat, propaganda Alexius Comnenus kepada Paus Urbanus ll. Untuk membalas kekalahannya dalam peperangan melawan pasukan Saljuk. Bahwa Paus merupakan sumber otoritas tertinggi di Barat yang didengar dan ditaati propagandanya. Paus Urbanus II segera mengumpulkan tokoh-tokoh Nasrani pada 26 November 1095 di Clermont, sebelah tenggara Perancis. Dalam pidatonya di Clermont sang Paus memerintahkan kepada pengikut Nasrani biar mengangkat senjata melawan pasukan Muslim.

Apa itu perang salib dalam Islam? Menurut Ensiklopedia Islam, perang salib dalam Al Alquran adalah sebuah gerakan serangan kelompok Nasrani di Eropa terhadap kelompok Islam di daerah Palestina. Serangan dilakukan secara berulang, dimulai pada masa ke XI hingga XIII Masehi. Serangan bertujuan untuk menguasai Baitul Maqdis dari tangan Islam.

Apa saja efek perang salib? Dampak yang paling tragis dari Perang Salib yakni hancurnya peradaban Byzantium yang telah dikuasai oleh umat Islam semenjak Perang Salib keempat hingga pada masa kekuasaan Turki Usmani tahun 1453. Akibatnya, seluruh daerah pendukung kebudayaan Nasrani Orthodox menghadapi kehancuran yang tidak terelakkan, yang dengan sendirinya cita-cita Paus Urban II untuk unifikasi dunia Nasrani di bawah kekuasaan paus menjadi pudar.

Hikmah Perang Salib

ilustrasi perang salib via djenderal4arwah.wordpress.com

Setiap kejadian yang terjadi pastinya mempunyai hikmah. Beberapa ibrah dan hikmah perang salib yang sanggup dipetik oleh kaum Muslimin di masa sekarang antara lain :
  1. Bertempur dalam medan peperangan (jihad) selalu dan selalu membutuhkan persiapan dan perencanaan yang panjang dan matang. 
  2. Keyakinan akan tunjangan Allah SWT kepada para hamba-Nya yang nrimo berjuang menegakkan Islam di muka bumi yakni faktor terpenting dari sekian banyak faktor penentu kemenangan kaum Muslimin dalam Perang Salib. 
  3. Sabar menjalani serangkaian persiapan, perencanaan, dan peperangan yang memakan waktu usang juga menjadi salah satu faktor penentu kemenangan kaum Muslimin pada Perang Salib. 
  4. Perbaikan dan persatuan di badan kaum Muslimin menjadi syarat mutlak keberhasilan setiap langkah dakwah dan jihad, di manapun dan kapanpun. 
  5. Penaklukan Baitul Maqdis yakni sebuah kemenangan yang mendekati kesempurnaan, tanpa terlalu banyak darah yang tertumpah. 


Demikian klarifikasi perihal perang salib yang sanggup kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kekurangan ataupun kesalahan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.