Gampang Ngomong No Riba, Kalian Lezat Jual Ayat, Solusinya Mana? Jaman Now Nggak Riba?


Image from forumproperti.com

Jaman kini mana mungkin kalau nggak riba sanggup beli rumah, beli mobi, beli motor.

Hutang Boleh, Tapi Riba terang sangat tidak boleh oleh Islam.

Mirisnya, di zaman kini justru riba sangat mayoritas dalam masyarakat. Saat diingatkan, malah bilang "Kalian ini kaum munafik, lezat kalian jual ayat, solusinya mana?"

Astagfirullah, kenyataan menyerupai yang dikatakan Rasulullah. Orang muslim kiamat itu susah, menyerupai menggenggam bara api.

Jarang orang pandai yang mengingatkan hal-hal menyerupai ini, alasannya yang diingatkan sudah sangat dalam kondisi parah, stadium tingkat tinggi.

Bahkan pelaku riba murka marah semua mahluk penghuni kebun hewan kadang keluar dari lisan mereka. Astagfirulllah.


Bekerja di sebuah bank bagi kebanyakan orang menjadi sebuah kebanggaan. Gaji tinggi dan tampilan keren menjadi beberapa alasan. Apalagi bila sudah menerima jabatan di posisi yang strategis.

Manager Bank ditemui gohijrahcom di bengkel variasi kendaraan beroda empat milik nya, Adi Miyono sore itu memakai busana kasual. Terlihat santai, meski acara bengkelnya terlihat cukup padat.

"Waalaikumsalam", ucapnya ramah ketika menjawab salam dari gohijrahcom. Membuka bengkel variasi bekerjsama bukan harapan Adi. Usaha tersebut lahir dari hidayah dan ikhtiarnya meninggalkan riba.



Setelah berbincang singkat mengenai bisnisnya, bapak dari dua orang anak ini kemudian menghisahkan awal mula ia berhijrah. Berbekal gelar sarjana ekonomi, Adi pun memutuskan mencoba melamar kerja ke banyak sekali bank yang ada di Surabaya. "Sedikitpun tidak pernah terlintas di benak saya mau buka perjuangan sendiri", ujarnya.

Salah satu bank tujuan Adi ketika itu yaitu Bank BCA. Itu sekitar tahun 2004, kenangnya. Meski pelamar kerja tidak mengecewakan banyak, tapi dirinya berhasil masuk menjadi salah satu dari tiga kandidat terkuat karyawan bank tersebut.

Beberapa kali seleksi tes masuk, diterimalah Adi menjadi karyawan Bank BCA. Senengnya bukan main, kata Adi sambil tersenyum. Dengan honor yang lebih dari cukup untuk ukuran ketika itu, Adi merasa kehidupannya berjalan mulus.

Apalagi ketika menjadi karyawan BCA, ia banyak bertemu dan berkenalan dengan banyak sekali macam nasabah. Sebuah pengalaman gres dan berharga pikirnya.

Kinerja yang terus meningkat, menciptakan ia dilirik kompetitor BCA. "Tahun 2007 saya mendapatkan anjuran kerja di Mega (bank, red)", katanya. Tergiur dengan anjuran honor yang lebih besar, menciptakan Adi memutuskan berhenti dari BCA dan bergabung dengan Bank Mega.

Hanya bertahan selama 2 tahun di Bank Mega, tahun 2009 Adi bergabung dengan Bank Mandiri. Lagi-lagi alasan honor dan posisi lebih tinggi membuatnya bergabung dengan Bank Mandiri.


Bekerja di Bank Mandiri dan suasana kerja yang kompetitif, tidak menciptakan Adi patah semangat. Malah kinerja dan jabatannya pun meningkat. Hingga risikonya ia menerima amanah untuk menjadi manager area di wilayah Madura.

"Wah saya ketika itu sangat senang Mas", katanya sambil tertawa. Ternyata Allah mempunyai rencana lain untuk Adi Wiyono. Di Madura yang masyarakatnya religius, ia bersinggungan dengan banyak sekali komunitas pengajian. Salah satu lembaga kajian tersebut membahasa soal apa itu riba dan bagaimana ciri ciri riba, termasuk yang menyebutkan dosa riba itu menyerupai berzina dengan ibu kandung sendiri. Saya menyerupai menemukan titik terang.

Ibaratnya seorang yang berjalan di gua yang samar-samar, kemudian nampak cahaya yang menerangi gua tersebut, katanya. Mendapat pengetahuan menyerupai itu, Adi semakin ulet mengikuti kajian, dan mendalami perihal riba dan segala macam pintu masuknya riba. "Terus terang saya aslinya terpukul. Apa yang saya lakukan selama ini (bekerja di bank, red) termasuk dalam kategori riba", ungkapnya lirih.

Setelah menimbang beberapa minggu, dengan mengucap basmalah, Adi pun mengajukan surat pengunduran dirinya. Atasan dan teman-temannya pun kaget. Mereka menyayangkan langkah yang diambil oleh Adi. Betapa tidak, honor sudah tinggi dan jabatan pun sudah diraih. Tapi bagi Adi, tekadnya sudah bulat.

Saya yakin Allah akan memperlihatkan jalan bila kita mendekat padanya, imbunya. Sempat galau sehabis keluar, takdir Allah kemudian mempertemukannya dengan salah satu nasabah di bank daerah ia bekerja dulu.

Selang beberapa waktu kemudian, beliau diajak oleh bekas nasabahnya itu berjualan spare part mobil. Keluar masuk bengkel ia jalani. Tidak hanya Surabaya, ia pun harus berjualan hingga keluar kota. "Kadang saya sendirian mas keluar masuk toko", katanya. Pernah suatu ketika, ia mengalami musibah. Mobil proteksi yang ia gunakan untuk memasarkan spare part tersebut kecelakan.

"Jadinya saya harus mengganti pakai uang pribadi", kenangnya. Sekian usang bergelut menjadi sales spare part, Allah risikonya mempertemukan ia dengan seseorang yang mengajaknya membuka toko variasi kendaraan beroda empat hingga sekarang. Yakin saja sama Allah. Yang penting kita ikhtiar.

"Masalah hasil kita serahkan kepada Allah dan yang terpenting jauhi riba", ucapnya menutup pembicaran.

:


6 Cara Menghindari Riba

1. Kenali ancaman riba

Sudah terang bila di dalam Islam riba merupakan hal yang haram. Riba menciptakan seseorang banyak dililit hutang akhir tingkat bunga yang tinggi. Keberadaan riba menciptakan hidup kurang nyaman dan tidak tentram akhir banyaknya hutang yang menumpuk dan harus di bayar.

Uang bulanan atau gajian yang seharusnya sanggup dipakai untuk membeli kebutuhan malah habis dipakai untuk menutupi bunga yang ada. Dengan bermacam-macam ancaman riba tersebut tidak heran bila seseorang akan merasa gelisah dan banyak pikiran setiap saat.

2. Cara yang halal bertransaksi

Langkah menghindari riba sanggup anda lakukan dengan cara memakai cara yang halal ketika melaksanakan transaksi. Dalam hal ini tentu anda diharuskan mengerti betul bagaimana transaksi jual beli yang haram ataupun yang halal dalam Islam.

Berikut merupakan jual beli yang diperbolehkan dalam Islam yaitu:
  • Jual beli dengan dasar sukarela
  • Berkompeten
  • Barang yang dijual telah mempunyai ijin
  • Barang halal

3. Lakukan transaksi yang diperbolehkan

Transaksi yang diperbolehkan dalam Islam ada beberapa jenis transaksi, dimana salah satunya yaitu transaksi mudharabah. Transaksi yang satu ini diperbolehkan untuk menghindari datangnya riba. Transaksi satu ini sanggup dilakukan dengan cara kerjasama yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

Salah stau pihak sebagai pemodal dan pihak lainnya sebagai orang yang menjalankan usaha. Transaksi ini sanggup dilakukan dengan cara membagi hasil sesuai dengan yang disepakati. Ketika terjadi kerugian maka pihak pemodalah yang harus menanggung biaya kerugian sementara pihak lain tidak menanggungnya alasannya perjuangan dan tenaga yang beliau kerahkan menjadi bab dari kerugiannya.

Ada beberapa jenis transaksi lain yang sanggup dilakukan untuk menghindari riba yaitu dengan cara salam dan muajjal. Transaksi salam yaitu ketika jual beli dilakukan dengan cara melaksanakan pembayaran terlebih dahulu sementara barang yang diinginkan akan diberikan belakangan. Untuk transaksi muajjal, transaksi jenis ini sanggup dilakukan dengan cara menaikan harga ketika berlangsungnya transaksi.

4. Berhutang pada lembaga khusus

Sekarang telah ada beberapa lembaga khusus yang menangani utang piutang tanpa riba. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan solidaritas antar umat. Selain problem hutang piutang, maka bagi anda yang ingin menyimpan uang sebaiknya tidak memakai bank yang memberi bunga di dalamnya. Carilah bank syariah yang dijalankan dengan cara islami. Ada bank syariah di Aceh dan NTB, cuma dua di Indonesia.

5. Saling membantu

Saling bantu merupakan hal baik yang sanggup dilakukan untuk menghindari riba. Ketika masyarakat saling bantu tentu taraf kehidupan dengan sendirinya akan terangkat sehingga kebutuhan ekonomi serta kesulitannya sanggup teratasi.

6. Menanamkan sifat qonaah pada diri sendiri 

Memiliki sifat qonaah sanggup menghindarkan kita dari ancaman riba. Sifat qonaah sanggup dilakukan dengan senantiasa bersukur atas apapun yang diberikan kepada anda. Sifat bersukur membantu anda biar terhindar dari perasaan serba kekurangan dan ingin hidup dalam kemewahan. Rasa ingin mempunyai sesuatu dan gampang iri dengan apa yang dimiliki oleh orang menciptakan kita dengan gampang membeli barang walau dengan cara berhutang.

Berhenti menatap keatas dan mulailah melihat kebawah. Hal ini menghindarkan anda dari rasa kurang dan akan mulai bersukur anda tidak berada pada kondisi yang sangat kekurangan. Perlu diingat bila diluar sana ada banyak sekali orang yang kekurangan bahkan lebih dari kita.

Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah. Wallahu a'lam.
Related Posts