Insyaallah Mustajab! Ini Dzikir Dan Doa Mohon Kontribusi Yang Diajarkan Rasulullah Saw


Gambar ilustrasi dilansir dari hidayatullah.com

Bencana tiba silih berganti menimpa Negri ini...

Banyak orang kehilangan anggota keluarga, rumah, atau hartanya. Semua hilang hanya dalam waktu sekejap dalam sebuah bencana.

Saudaraku, sudah waktunya kita kembali...

Kembali ke jalan yang diridoi Allah SWT, bertaubat dan meminta pemberian hanya padaNya!

Memang benar, setiap ujian dan petaka ialah diam-diam takdir yang telah Allah gariskan sejak zaman azali, bahkan ujian merupakan wasilah bagi seorang mukmin untuk mengasah serta meningkatkan keimanan.

Tidak ada satu makhlukpun yang mengetahui apa yang akan menimpanya esok hari.

Walaupun demikian, bukan berarti kita dihentikan untuk berlindung dari petaka dan takdir buruk.

Bahkan syariat Islam yang penuh pesan yang tersirat ini memerintahkan kepada umatnya semoga senantiasa memohon pemberian kepada Allah dari banyak sekali petaka serta dari takdir yang buruk.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas petaka yang menimpa kalian.” (HR. Bukhari: 6616)

Dzikir Dan Doa Memohon Perlindungan dari Bahaya yang Diajarkan Rasulullah Saw.

Dari sekian banyak dzikir, di kutip dari muslim.or.id, ada sebagian dzikir yang Allah jadikan wasilah bagi hambanya untuk berlindung dari banyak sekali ancaman dan musibah.

Di antaranya ialah sebagai mana disebutkan dalam beberapa hadis berikut ini:

1. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Barang siapa yang menyaksikan orang yang terkena musibah, lalu mengatakan:

اَلْـحَمْدُ للهِ الَّذِي عَافَانِي مِـمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِـمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً

(segala puji bagi Allah yang telah menghindarkanku dari petaka yang menimpamu, serta memperlihatkan kelebihan kepadaku atas sekian banyak ciptaan-Nya), pasti Allah akan menghindarkannya dari petaka tersebut sepanjang hayatnya, walau bagaimanapun keadaannya” (HR. Tirmidzi: 3431 dan Ibnu Majah: 3898)2

2. Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu mengatakan, ‘Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Barang siapa yang mengatakan

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Dengan menyebut nama Allah yang dengan lantaran nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang sanggup membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, pasti tidak akan ada sesuatu pun yang memudharatkannya” (HR. Abu Daud: 5088, dan Tirmidzi: 3388)3

3. Dari Khaulah binti Hakim, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang singgah di sebuah daerah lalu ia mengatakan,

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang tepat dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya) pasti tidak akan ada yang memudharatkannya” (HR. Tirmidzi: 3437, dan An Nasai: 5433)

4. Dari Sa’ad bin Abi Waqash mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Doa yang dipanjatkan oleh Dzun Nun (Nabi Yunus) ‘alaihissalaam tatkala berada di dalam perut ikan besar adalah:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِـمِينَ

(Ya Allah,Tiada yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya ialah termasuk orang-orang yang zhalim) Tidaklah seorang muslim terkena petaka lalu berdoa dengannya, melainkan Allah akan akan mengabulkan keinginannya” (HR. Tirmidzi: 3505)

:

Imam Ghazali yang mengatakan, "Ketahuilah, sejatinya menolak petaka dengan doa ialah termasuk takdir Allah. Doa merupakan lantaran untuk menolak petaka dan sekaligus lantaran terwujudnya rahmat.

Hal ini bagaikan perisai yang merupakan lantaran untuk menangkis senjata atau air yang merupakan lantaran tumbuhnya flora dari dalam bumi. Sebagaimana perisai dan anak panah yang saling menyerang dan menahan, demikian pula halnya doa dan musibah".

Demikian, Wallahu A'lam.