Jika Tak Mau Bertaubat, Dosa Zina Akan Dibalas Dengan Zina Oleh Anak Cucu Kelak Nanti


Gambar ilustrasi (sumber via freepik.com)

Larangan keras bagi yang masih pacaran!!!

Betapa kejamnya eksekusi alam Allah kepada orang yang berbuat zina.

Dosa zina akan dibalas dengan zina oleh anak cucu kelak nanti. 

Naudzubillah....

Zina ialah perbuatan yang keji dan buruk. Ia merusak kehidupan dunia dan agama seseorang, mematikan rasa malu, mencoreng kehormatan, menyeret pelakunya ke segala jenis keburukan dan diakhiri dengan kekejian.

Lebih dari itu, dosa zina tak akan pernah TERHAPUS meski dengan pernikahan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ”Dan janganlah kau mendekati zina; sesungguhnya zina itu ialah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’: 32)

Ingat, zina termasuk salah satu dosa besar dalam islam.

Karena itu, dosa zina mendapat eksekusi khusus di dunia. Cambuk 100 kali bagi pezina yang belum menikah (ghairu Muhshon), dan rajam bagi pezina Muhshon (yang sudah menikah).

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, hendaklah kalian dera masing-masing seratus kali. Jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah kalian dikalahkan oleh rasa kasihan kepada pelaku zina dikala menegakkan hukum-hukum Allah. Hendaklah sejumlah orang mukmin menyaksikan pelaksanaan eksekusi dera kepada pelaku zina itu". (QS An-Nuur 2)

Para ulama berkata, “Ini ialah eksekusi bagi pezina perempuan dan laki-laki yang berzina, yang masih belum menikah di dunia. Jika sudah menikah walaupun gres sekali seumur hidup, maka eksekusi bagi keduanya ialah di rajam dengan bebatuan hingga mati. Demikian pula telah disebutkan dalam hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam gotong royong bila eksekusi qishash ini belum di laksanakan bagi keduanya di dunia dan keduanya mati dalam keadaan tidak bertaubat dari dosa-dosa zina itu pasti keduanya akan diazab di neraka dengan cambuk api".

Zina ialah HUTANG

Sesungguhnya zina ialah Hutang, yang sangat mungkin akan menyeret keluarga dan keturunan kita kelak. Apa maksudnya zina ialah utang? Mari kita simak hadits Rasulullah berikut:

Abu Umamah menceritakan, “Suatu hari ada seorang cowok yang mendatangi Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, izinkan saya berzina!”

Para sahabatpun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu, diam!”

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam berkata, “Mendekatlah”. Pemuda tadi mendekati dia dan duduk di hadapan beliau.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam bertanya, “Relakah engkau bila ibumu dizinai orang lain?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul” sahut cowok itu.

“Begitu pula orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai”.

“Relakah engkau bila putrimu dizinai orang?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain tidak rela bila putri mereka dizinai”.

“Relakah engkau bila saudari kandungmu dizinai?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain tidak rela bila saudara perempuan mereka dizinai”. “Relakah engkau bila bibimu dizinai?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain tidak rela bila bibi mereka dizinai”

“Relakah engkau bila bibi dari ibumu dizinai?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasul!”

“Begitu pula orang lain tidak rela bila bibi mereka dizinai.”

Lalu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam meletakkan tangannya di dada cowok tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya dan jagalah kemaluannya.”

Setelah kejadian tersebut, cowok itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina,”(HR. Ahmad).

Dari klarifikasi Rasulullah dalam hadits di atas, kita sanggup mengetahui bahwa dikala seorang laki-laki berzina dengan seorang wanita, sama saja laki-laki tersebut tengah menzinahi seorang anak perempuan, seorang adik perempuan, seorang calon istri, bahkan juga seorang calon ibu. Sadarilah bahwa perempuan itu mempunyai ayah yang tentu tidak rela anaknya dizinahi, perempuan itu mempunyai keluarga yang takkan berkenan dirinya dinodai.

Bayangkan apa rasanya bila kelak engkau mempunyai anak perempuan dan anakmu itu dizinahi oleh cowok yang bermain-main saja dengannya? Bagaimana rasanya? Atau, bayangkan bila engkau menikahi seorang yang kau anggap baik, namun ternyata ia pun pezina menyerupai dirimu.

Maka berhentilah berzina, kalau tidak ketahuilah bahwa zina itu utang, yang sanggup saja mengharuskan keluarga atau keturunanmu untuk membayarnya. Na’udzubillah min dzalik.

Dalam suatu kisah, seseorang tiba dan bertanya kepada Imam Syafi’i, “Mengapa eksekusi bagi para pezina sedemikian beratnya?”

Maka wajah Imam Syafi’i pun memerah, pipinya merona delima. Lalu dia berkata, “Karena zina ialah dosa yang bala’ (besar resikonya). Akibatnya akan mengenai keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus dirumahnya dan semut di liang sekitar rumahnya.”

Orang itu kembali bertanya, “Mengapa pelaksanaan hukumannya dengan itu? Sebagaimana Allah berfirman, ” Dan janganlah rasa ibamu pada mereka menghalangimu untuk menegakkan agama.”

Pernah Zina dan Ingin Taubat? Ini Tata Cara Melakukan Sholat Taubat Nasuha

Maka Imam Syafi’i pun terdiam, ia menunduk kemudian menangis. Setelah tangisnya berhenti, dia berkata, “Sebab zina seringkali tiba dari cinta dan cinta selalu menciptakan seseorang menjadi iba. Kemudian setan tiba untuk menciptakan kita lebih mengasihi insan daripada mencintai-Nya.”

Lalu orang itu bertanya kembali, ” Dan mengapa Allah berfirman, “Dan hendaklah pelaksanaan eksekusi mereka (pezina) disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman? Bukankah eksekusi bagi pembunuh, orang murtad dan pencuri, Allah tidak mensyaratkan menjadikannya tontonan?”

Seketika janggut imam Syafi’i basah, ia terguncang. Lalu dia berkata, “Agar menjadi pelajaran.” Ucapnya sambil terisak.

“Agar menjadi pelajaran,” Beliau tersedu.

“Agar menjadi pelajaran,” Beliau kembali terisak.

Kemudian ia bangun dari duduknya dan matanya kembali menyala, ia kembali bersemangat dan berkata, “Sebab ketahuilah oleh kalian bahwa sesungguhnya zina ialah utang. Dan sungguh utang tetaplah utang. Salah seorang dalam nasab/keturunan pelakunya pasti harus membayarnya.”

Semoga sanggup menjadi pengingat bagi kita untuk menjauhi zina.