Masyaallah! Peristiwa Alam Berbuah Madrasah, Uas Dikirimi Rp. 100 Juta Oleh Pemfitnah


Foto dilansir dari instagram @ustadzabdulsomad

Fitnah mengenai topi hitam bertuliskan kalimat tauhid 'La Ilaha Illallah' beberapa waktu kemudian kepada Ustaz Abdul Somad berbuah berkah.

Sebagai bentuk penyesalan, UAS malah di transfer uang sebesar 100 juta rupiah oleh orang yang memfitnah beliau.

Berikut dongeng lengkap UAS wacana "Musibah berbuah madrasah" tersebut! MasyaAllah.

Melalui akun instagramnya, UAS mengabarkan bahwa sebab fitnah itu, dia justru dikirimi Rp100 juta oleh salah satu orang yang memfitnahnya.

"Malang tak sanggup ditolak, untung tak sanggup diraih. Topi yang digunakan jadi fitnah. Sebagai bentuk penyesalan, 'Ustaz, saya transfer 100 juta ke rekening Ustadz'," kata UAS menceritakan dalam akun IG miliknya.

Postingan UAS disertai foto-foto dengan judul ‘Musibah berkembang menjadi madrasah’ tersebut diketahui diposting pada Kamis, 19 September 2018.



UAS tidak menjelaskan secara rinci siapa yang memperlihatkan uang tersebut.

Namun UAS mengaku sehabis ditawari uang sebanyak itu eksklusif meminta kepada pengirim supaya sama-sama mengantarkan ke Kampung Durian Cacar, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

"Saya jawab, 'kita antar duit itu bahu-membahu ke Durian Cacar. Kita buat Madrasah. Namanya Madrasah at-Tauhid. Karena goresan pena di topi itu kalimat Tauhid'," kata UAS.

Setelah Subuh tadi, UAS mengaku bersama si pengirim uang itu, bertolak ke Kampung dimaksud, melewati jalur lintas Timur Sumatera, selama enam jam.

"Kami disambut Datuk Perpatih, Pak Mangku dan Pak Batin dari para tokoh adat. Adapun dari pemerintahan hadir Pak Kades, Kapolses dan masyarakat," kata UAS.

"Semoga Madrasah at-Tauhid ini sanggup menjadi penawar sedih masyarakat pedalaman untuk mencerdaskan anak bangsa," kata UAS mendoakan.

Dari pantauan , postingan UAS tersebut sudah mendapat 214. 256 like dari pengguna instagram.

:

Berikut postingan lengkap UAS tersebut;





MUSIBAH BERBUAH MADRASAH Malang tak sanggup ditolak, untung tak sanggup diraih. Topi yang digunakan jadi fitnah. Sebagai bentuk penyesalan, "Ustadz, saya transfer 100 juta ke rekening Ustadz" Saya jawab, "Kita antar duit itu bahu-membahu ke Durian Cacar. Kita buat Madrasah. Namanya Madrasah at-Tauhid. Karena goresan pena di topi tu kalimat Tauhid" Setelah shalat Shubuh tadi, kami bertolak menelusuri jalur Lintas Timur Sumatera. 6 jam perjalanan darat, kami hingga di Kampung Durian Cacar, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Kami disambut Datuk Perpatih, Pak Mangku dan Pak Batin dari para tokoh adat. Adapun dari pemerintahan hadir Pak Kades, Kapolsek dan masyarakat. Semoga Madrasah at-Tauhid ini sanggup menjadi penawar sedih masyarakat pedalaman untuk mencerdaskan anak bangsa. Kampung Durian Cacar, 9 Muharram 1440 19 September 2018
Sebuah kiriman dibagikan oleh Ustadz Abdul Somad (Official) (@ustadzabdulsomad) pada


MasyaAllah, supaya semakin banyak orang yang sadar dan tak lagi melaksanakan fitnah terhadap Ulama. Aamiin...
Related Posts